Luwes Bagaikan Air

633 17 1
                                    

Luwes Bagaikan Air

Oleh: Al Ustadz Abu Nasiim Mukhtar ibn Rifa'i La Firlaz

.

Allah Tidak Akan Membebani Di Luar Batas Kemampuan Hamba

Saat ujian dan cobaan datang menghampiri, seringkali kita menganggap bahwa kitalah orang yang paling berat cobaannya. Seolah-olah cobaan yang sedang dialami oleh orang lain masih belum seberapa dibandingkan dengan cobaan yang kita rasakan. Kita menilai orang lain hidup dalam kesenangan dan kebahagiaan, sementara hanya kita yang tersiksa dan menderita oleh cobaan.

Prasangka semacam itu salah, wahai Saudaraku!

Jika saja kita mau jujur, masih banyak orang lain yang lebih berat cobaannya. Boleh jadi cobaan yang sedang dialami oleh orang lain tidak mampu kita hadapi. Lima panca indera yang berfungsi dengan baik pada tubuh kita saja merupakan nikmat yang tiada tara. Apa jadinya bila fungsi kelima panca indera kita hilang?

Nas'alullahas salaamah...

Pernahkah terbayang jika kita hidup dalam keadaan buta?

Tak mengenal wajah dan rupa?

Tidak bisa menikmati keindahan cakrawala dunia?

Tidak mampu merasakan romantisnya matahari di kala senja?

Bintang gemerlap di ruang angkasa?

Gunung, bukit, sungai dan awan di langit sana?

Alhamdulillah, kita masih bisa melihat orang yang kita cinta dengan kedua mata. Syaithan sengaja membisik-bisikkan ke dalam jiwa manusia. Syaithan berusaha membuat manusia cepat putus asa. Syaithan tidak pernah mengenal lelah untuk mengalihkan perhatian manusia dari ibadah. Sungguh! Saat kita sedang diuji dengan cobaan -apapun bentuknya-, syaithan berusaha menghilangkan kekhusyu'an di dalam beribadah.

Bukankah sering kita merasakan shalat seolah tanpa makna? Tak terasa, takbiratul ihram di awal shalat tiba-tiba telah berubah menjadi salam ke kanan dan ke kiri. Surat apa yang kita baca tadi? Lupa... Konsentrasi kepada Pencipta berubah menjadi tamasya dalam masalah di kepala yang melarutkan makna shalat...

Apapun cobaan yang ditetapkan oleh Allah untuk seorang hamba, yang pasti tidak akan melebihi batas kemampuannya.

لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. 2:286)

Hidup di dunia ini dibuat mudah saja. Lapang-lapangkanlah dada dan berusahalah untuk selalu tersenyum. Lakukan kebaikan dan jauhi keburukan. Allah tidak akan menyia-nyiakan amalan seorang hamba.

.

Allah Tidak Mungkin Mempersulit Hamba

Cobaan memang tidak mungkin terlepas dari setiap langkah anak manusia. Cobaan itu pasti selalu ada. Justru dengan cobaan, kualitas iman seorang hamba akan terasah. Tanpa cobaan, bagaimana mungkin seorang hamba bisa membuktikan kualitas imannya? Oleh sebab itu, cobaan yang dialami oleh para nabi dan rasul berkali-kali lipat lebih berat dibandingkan yang lain.

Silahkan saja kita membaca sejarah kehidupan para nabi. Surat Al Anbiya' misalnya... Coba longgarkan waktu, cari kesempatan untuk merenungi ayat pertama sampai ayat terakhir dari surat Al Anbiya'. Pergunakan Al Qur'an terjemah agar lebih mudah... Pilih waktu yang lapang. Berdua dengan istri juga lebih baik...

Coba dan rasakan sensasinya!

Salah satu ibrah dari membaca kisah-kisah para nabi adalah kita akan menyadari bahwa cobaan yang Allah berikan untuk kita masih terlalu ringan jika dibandingkan dengan yang dirasakan oleh mereka.

Kumpulan NasehatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang