Bab 3

27 1 0
                                    


Deg. Deg. Deandra?!

"Halo Faiz, apa kabar?" Kata cewek dengan gaya yang agak menor.

Ini siapa Faiz ya? Ah enggak penting juga buat aku. Batin Kinan.

"Um... Kinan kenalin ini Deandra, temen aku dari Swiss,"

"Ohh aku Kinan," kata Kinan sambil menyodorkan tangan kanannya. Akan tetapi, Deandra tidak menggubrisnya. Justru Deandra hanya memberi delikan sinis. Kinan pun menarik tangan kanannya.

"Heh, kita kan pacaran Faiz, kenapa kamu gak akuin aku sih," kata Deandra dengan rengekan manjanya.

"Itu dulu oke. Sekarang hubungan kita cuma temenan. Ayo, Kin" kata Faiz menarik tangan Kinan keluar kedai.

Lo pasti jadi milik gue, Iz. Batin Deandra.

-------------

Keesokan harinya, Kinan berangkat lebih dini agar tidak berangkat bersama Faiz.

"Bibi! Aku berangkat dulu ya!" Teriak Kinan sambil menyiapkan sepeda gayungnya.

"Loh? Ini baru jam 6, ngapain pagi sekali?" Tanya Bibi Kinan.

"Hehe, Kinan ada pr yang Kinan enggak ngerti, Bi" dusta Kinan. Maaf ya Bi, Kinan bohong.

"Yaudah, hati-hati dijalan ya, Kin" pesan Bibi Kinan.

"Pasti dong Bi hehe, yaudah Kinan berangkat dadaaah," kata Kinan.

------------

Saat sedang asyik membaca novel, Kinan dikejutkan dengan orang yang mengambil alih novelnya itu.

"Eh sini kembaliin punya aku!" Kata Kinan sedikit membentak.

"Enggak boleh. Jawab pertanyaan gue dulu. Kenapa lo berangkat duluan?" Kata Faiz.

"Ya aku kan enggak tau kalo kamu bakal jemput aku yaudah aku berangkat aja," kata Kinan.

"Oke, mulai saat ini gue bakal anter-jemput lo oke," kata Faiz menaruh novel Kinan dan duduk di bangkunya.

------------

"Eh Kin, ke toko buku dulu yuk. Nanti pulangnya gue anter deh!" Ajak Riana.

"Ohh oke. Bentar ya aku ngabarin Bibi dulu," ujar Kinan.

Setelah menunggu Kinan menghubungi Bibinya, Riana dan Kinan berjalan ke koridor sekolah menuju parkiran sepeda motor.

"Eh Kin, sekarang lo ikut ekstrakurikuler apaan? Kan harus ikut minimal satu," kata Riana.

"Kamu ikut ekstrakurikuler apa?" Tanya Kinan.

"Aku sih basket, biar bisa cepet kurus heheh,"

"Heh kamu udah ideal loh, malah minta kurus ckck," kata Kinan heran. Badan Riana memang tergolong ideal. Tidak gemuk dan tidak kurus.

"Jadi, lo mau ikut ekstra apa?" Tanya Riana.

"Aku ikutin kamu aja deh," kata Kinan.

"Oh yaudah besok pas istirahat pertama ke ruang basket sama gue, nanti gue daftarin," ujar Riana.

"Oke deh, makasi sebelumnya ya Na," kata Kinan tulus.

------------

Pagi hari ini, Kinan sudah berpesan kepada Faiz agar tidak menjemputnya. Kinan merasa risih?canggung? Ya begitulah.
Saat berjalan di koridor sekolah, Kinan merasa bahunya seperti ditubruk oleh seseorang yang menyebabkan dirinya kehilangan keseimbangan.

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang