1.Lamaran?

10.9K 269 3
                                    

5 April 2005

"Woiii... Lo lepasin gak tu bocah!!! "
Teriak gadis dengan rambut dicepol asal itu kearah segerombolan anak laki-laki di depannya.

"Ciahhh ada yang mau jadi pahlawan kesiangan rupanya..." Balas salah-satu anak laki-laki dengan nada mengejek.

"Gue bilang lepasin tu bocah ato gak... ato gak gue laporin kalian ke polisi? "

Mampus.. semoga aja tu cowok-cowok bego pada percaya.

Ringis gadis itu dalam hati sambil memberikan plototan tajamnya kearah 5 anak laki-laki di depannya itu.

"Hahaha lo pikir gue takut sama ancaman basi lo? Mending lo pergi darisini dari pada sok-sokan bela anak idiot ini" Ucap anak laki-laki itu sarkartis sambil menendang punggung bocah laki-laki di depannya.

"Yahkkkk lo... kamprettt berenti kagak!!! "

Gadis itu pun langsung menarik baju anak laki-laki yang menendang anak kecil itu. Dengan marah ia pun segera melayangkan satu pukulan telak.

Brukkk

"Gimana haa? Lo mau gue bikin hidung lo patah? Ato mata lo buta? Dengan senang hati gue tambah ni pukulan " Ucap gadis itu sambil tersenyum sinis kearah laki-laki di depannya.

Sedangkan 4 anak laki-laki lainnya hanya begong menatap sang ketua yang kini pipi dan bibirnya mengeluarkan darah dan itu karna pukulan seorang gadis yang memakai seragam kedodoran dengan rok abu-abu.

Gadis itu pun melepaskan genggaman krah baju anak laki-laki itu, membuat sang empunya tersungkur ke belakang dan langsung di bantu oleh para temannya yang lain. Sepertinya mereka anak buahnya.

"Bos lo gakpapa kan bos? " Tanya anak buahnya sambil berusaha membantu ketua geng mereka.

"Tunggu apalagi haa!! Serang!!!" Teriak ketua mereka sambil menunjuk kearah gadis itu.

"Cih. Gue gak mau yaa lawan lo.. lo semua. Gue gak tanggung jawab salah satu dari kalian nangkring di tanah kuburan "

Bukkkkk

Brukkkkkk

Plakkkk

Gubrakkkk

"Tunggu apalagi kalian semua... cepetan pergi dari sini. Gue gak mau lagi liat kalian gangguin ni bocah. Kalo gak gue jamin besok lo pada tinggal nama. Mengerti!!!! " Perkataan gadis itu di balas anggukan patuh dari mereka berlima. Dan lari terbirit-birit sambil tertatih-tatih.

"Gila tu cewek, tenaganya sebesar gajah"

"Woii gue denger kampretttt pergi gak lo !!!" Teriak gadis itu menahan amarahnya.

"Huh sabarr sabarrr " gumam gadis itu berusaha mengontrol emosinya.

"Ehh lo gakpapa? Ehh sorry-sorry lo bonyok gitu yaa. Sini gue bantu " Perkataan gadis itu tak di hiraukan oleh bocah laki-laki yang masih berjongkok sambil berusaha menyembunyikan wajahnya.

"Yaelah, gak usah takut gitu gue orang baik kok " Kata gadis itu sambil tersenyum manis dan mengusap kepala bocah laki-laki itu lembut.

Hal itu berhasil membuat anak laki-laki tersebut mengangkat kepalanya dan menatap orang yang menyelamatkannya dari kroyokan anak esempe tadi.

Deg

Pandangan mereka bertemu.

"Kok lo dipukulin sama mereka si? Emang lo ada salah sama mereka? " Tanya gadis itu penasaran.

"Kakak kenapa bantuin aku? "

"Haa? Yaiyalah gak mungkin gue tutup mata ajakan liat anak esempe kroyokin anak esde..."

"Kakak baik "

"Haha gue tau.. " Balas gadis itu senang sambil mengacak rambut bocah laki-laki bertubuh gempal di depannya.

"Juga Cantik "

"Hahaha emang. Ayuk gue antar pulang. Gue takut lo di kroyok lagi tu sama bocah edan. Baru esempe beraninya kroyok anak esde. Gila emang " Katanya dan segera menarik tangan bocah itu.

"Lo kalo di gangguin lagi sama mereka bilang sama gue yee. Jangan sungkan segala. Kalo lo gak mau, yaa udah. Cari cara buat bisa lawan mereka. Jangan pasrah aja di gebukin gitu. Bisa inalillahi duluan lo.."

"Tapii... tapiii aku takut kak..."

"Yeelah kenapa takut segala? Karna mereka anak esempe jadi lo takut sedangkan lo masih duduk di bangku esde gitu? Kalo itu lo takutin berarti lo pengecut. Lo kan cowok masa takut sii? "

Mendengar perkataan gadis itu membuat bocah laki-laki itu menunduk diam. Memang benar apa yang diucapkannya. Untuk apa takut?

"Mereka merampas bonekaku kak "

"Whattt??? Boneka? Lo suka main boneka emangnya?"

Bocah itupun menggangguk

"Itu hadiah terakhir dari mamaku kak . Sebelum mama pergi jauh "

"Sorry gue gak bermaksud ledekin lo. Gue ikut berduka cita "

"Mama adalah wanita yang paling kusayangi di dunia ini. Tapi kata papa sekarang mama sudah tenang di surga Allah.."

"Iyaa papa lo bener. Mama lo udah ada di tempet yang paling indah. Lo gak boleh sedih gitu, hidup lo masih panjang. Sekarang baru SD setelah itu SMP lalu SMA dan lo Kuliah, Kerja hasil akhirnya yaa Nikah..."

"Nikah? "

"Iyaa lah lo gak mau hidup sama wanita yang lo cintai nantinya. Jadi lo harus semangat. Jangan nyerah gitu aja raih impian lo sampai dapat "

"Kakak mau nikah sama aku? "

"Eeh? Lo... lo Hahaha lo jangan becanda deh lo tu pantes jadi adek gue. Tinggi lo aja masih sepinggang gue dek... dek belajar aja yang bener "

"Tapi kalo aku udah gede. Kakak mau kan jadi istri aku?"

"Nama lo siapa si dek? Kok lucu amat yaa? "

"Aku serius kak... kakak harus jadi istri aku di masa depan nanti. Dan disaat itu tiba kakak harus siap " Ucap bocah laki-laki itu serius penuh penegasan di setiap ucapan yang di lontarkannya.

Gadis itu hanya tertawa mendengar perkataan bocah laki-laki berseragam SD itu dramatis.

Gue gak nyangka kecil-kecil udah berani lamar gue.

_________ ♡HEART ♡_________

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang