8.Rival

2.5K 143 0
                                    

15 April 2005

"Kakak Melody yakin nih gak mau nikah sama aku?"

"Aishh lo budeg yaa udah seribu kali gue tegaskan gue gak mau nikah sama lo!!!"

"Walaupun aku udah gede? "

"Iya. Walaupun lo udah jadi kakek-kakek sekalian, gue kagak mau kawin ma lo. Udah gue capek. Jangan pernah ganggu gue lagi dan stop lo NGIKUTIN GUE LAGI!!! "

"Tapi kak, Ilo gak bisa jauh-jauh dari kak Melody "

"Gue gak peduli"

"Kak Melody Ilo cinta sama kakak"

"Tau apa lo tentang cinta. Baru bocah bau kencur juga. Sok-sokan bilang cinta ke gua"

"Kata papa kalo Ilo cinta sama cewek. Ilo harus nikahin cewek itu..."

"Widihh ajaran bapak lo. Gila kecil-kecil udah di suruh nikah. Parahhh "

_________ ♡HEART ♡_________

7 Maret 2015

Tokkk

Tokkk

Tokkk

Brukkkk

"Woi kalo bukain pintu kira-kira dong. Pantat gue ni jadi sasaran!!!"

"Hahaha kenapa lo? Ngesot gitu di lantai. Pengen buat film horror lo Van?" Kekeh Dilo memegangi pintu apartemennya. Sambil natap geli kearah orang yang sedari tadi menggendor pintu apartemennya.

"Kamprett lo Dil " Umpat Evan mendorong bahu Dilo dan menerobos masuk ke dalam apartemen cowok tersebut.

Tanpa segan ia pun langsung menyelonong ke dapur sahabatnya  dan meneguk botol air minum sampai habis.

"Jirr gila lo bro. Habis lari maraton lo Van "

"Diam lo. Gue lagi galau ni " Balas Evan sambil berjalan menuju sofa dekat TV ruang tegah.

Diikuti dengan pemilik tempat ini. Sambil mengangkat sebelah alisnya. Menatap sang sahabat dengan rasa penasaran.

"Jadi pulang dari kantor langsung kesini cuma mau curhat ke gue? Gak habis pikir gue"

"Lo sii di kantor kagak nongol. Gue kan galau cuy "

"Haha. Emang galau kenapa lo?" Tanya Dilo kemudian .

"Lo taukan bunga yang udah lama banget gue incer pengen gue tanam ke pot rumah gue. Eeh udah di kasih pagar sama orang" Kata Evan sambil mengambil remot TV yang ada di atas meja depannya.

"Chk. Tumben lo terobsesi banget sama yang namanya bunga. Biasanyakan lo dengan mudah dapat yang baru" Balas Dilo diakhiri dengan kekehan. Membuat pria itu kelihatan manis dengan kedua lesung pipi yang ia miliki.

"Gue gak mau pindah kelain hati. Bunga yang gue incer ini beda dari yang lain. Dan gue gak mau bunga itu jatuh ke tangan orang"

"Apa lo udah pastiin tu bunga belum ada yang punya? " Tanya Dilo menatap Evan dengan serius.

Membuat Evan mengerutkan keningnya.

"Gue, gue selalu liat bunga itu tumbuh setiap harinya tanpa ada yang larang ataupun batasin gue"

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang