Pak! Pak! Pak!
Riak berbentuk gelombang lingkaran yang semakin melebar menghiasi kolam itu. Beberapa bunga teratai bermekaran disela-sela daun yang hijau mengapung. Daun mapel yang kekuningan rontok bertumpukan diatas teratai dan permukaan air kolam. Seorang gadis yang duduk dipinggir kolam tersenyum kala menatap pemandangan daun mapel yangmelayang-layang sebelum akhirnya jatuh. Kenangan itu kembali berputar seperti film. Ia menutup kedua matanya. membiarkan bayangan masa lalunya berputar.
Seorang gadis kecil berlarian kearah anak laki-laki kecil yang duduk disebuah kursi taman. Gadis kecil dengan pipi merah muda diwajah kecilnya itu berlari menghampiri anak laki-laki itu dengan memasang wajah kesalnya.
"yakh... Chan-ge..." teriakan gadis kecil itu mengalihkan perhatian anak laki-laki itu pada sebuah benda melingkar dengan bunga putih yang menghiasinya.
"ada apa?"
Gadis itu bukannya menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh anak laki-laki itu, gadis kecil itu malah terisak. Ia menangis. Pipi merah mudanya itu semakin terlihat tampak dibalik kulit putih pucatnya. Buliran cairan bening keluar dari pelupuk matanya.
" jangan menangis" anak laki-laki itu yang sekarang malah memeluk gadis kecil itu. Ia mengelus surai rambut gadis kecil itu.
"Chan-ge, kau tega sekali meninggalkanku. Bukankah kau sudah berjanji tidak akan meninggalkanku?" gadis itu terisak disela-sela ucapannya. Anak laki-laki itu melepaskan pelukannya dan menghapus air mata yang mengalir dipipi merah muda itu dengan jempol kecil dan lembutnya.
"maaf... aku tidak bermaksud untuk meninggalkanmu. Hanya saja..." anak laki-laki itu menggantungkan ucapannya. Ia berbalik. Terlihat mengambil sesuatu.
"Tada..." Anak laki-laki itu memasangkan sebuah flower crown dengan aksen bunga putih yang melingkarinya. Flower crown yang ia buat susah payah itu.
Gadis kecil itu memegangi flower crown yang ada di atas kepalanya itu. Wajahnya seketika berbinar. Tangisannya berhenti dan berubah menjadi senyuman yang begitu cantik.
"Maafkan aku... Karena tadi meninggalkanmu ditaman bermain sendirian. Aku berjanji tidam akan meninggalkanmu lagi" kini anak laki-laki itu yang hendak menangis.
"Eumm... Iya, aku memaafkan gege. Tapi, berjanjilah untuk tidak meninggalkanku lagi, janji ?" Gadis kecil itu memegangi tangan anak laki-laki kecil itu dan tersenyum sumeringah.
"Ya.. Aku janji"
Gadis kecil itu semakin terlihat senang mendengar ucapan janji dari teman dekat laki-lakinya itu.
"Chan-ge... Apa kau yang membuat ini?" Gadis kecil itu melepaskan benda melingkar itu dari kepalanya namun dihalangi oleh anak laki-laki kecil itu.
"Jangan dilepaskan... Kau semakin cantik apabila memakainya. Jawaban untuk pertanyaanmu tadi, jawabannya iya... Aku membuat sendiri hanya untukmu" anak laki-laki itu kembali membenarkan letak flower crown yang berada diatas kepala gadis kecil itu.
Gadis kecil itu tersipu malu saat mendengar ucapan teman dekatnya itu.
"Tapi kenapa?"
Anak laki-laki itu tersenyum. "Karena kau adalah pengantinku. Dan akan menjadi istriku nanti kelak. Kita akan bersama selamanya"
Setelah mendengar itu, gadis kecil itu semakin tersipu malu. " bagaimana jika aku tidak mau ?"
Anak laki-laki itu nampak berfikir. " aku akan melakukan apapun agar kau menjadi pengantinku, bagaimana pun caranya"
"Bagaimana jika aku menyukai orang lain ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay It's Love (I Miss You Sequel)
FanfictionEXO Romance Series : 1. I miss You 2. It's Okay It's Love (It's Okay It's Love) "Ketika kau akan merasakan Cinta dan Kehilangan dalam waktu yang bersamaan" Semua bagian cerita di private. Jadi untuk membaca di follow dulu