9. Hurt

1.8K 234 7
                                    

Eunseo menatap Chanyeol yang kini sudah terlelap, tidur diatas ranjangnya. Sungguh saat Chanyeol memejamkan matanya seperti ini, Chanyeol benar-benar bukan Chanyeol yang ia dapati setiap hari yang selalu marah, dan juga membencinya.



Chanyeol yang ia dapati sekarang seperti seorang bayi dengan wajah polos dan tak bersalahnya. Dan saat Eunseo memandanginya rasa hangat menjalar melingkupi hatinya. Mereka adalah orang yang sama, namun ekspresinya jauh berbeda.



Ditengah malam, Eunseo selalu saja menyelinap memasuki kamar Chanyeol yang entah kenapa tak pernah ia kunci. Dengan begitu Eunseo dengan leluasa bisa masuk kapan saja, yang terpenting Chanyeol tak pernah mendapatinya.



Pukul sudah menunjukan jam satu pagi, dan Eunseo masih setia memandangi Chanyeol. "mengapa kau memandangiku seperti itu?"



Secara tiba-tiba Chanyeol bersuara, membuat Eunseo tersentak.



"ma-maaf.. aku sama sekali tak bermaksud untuk-" ucap Eunseo terbata-bata.



Chanyeol hanya menarik nafas seraya beranjak dari kamarnya tanpa perduli pada Eunseo. Sedangkan Eunseo hanya terpaku memandangi Chanyeol dengan nanar. Sebelum Chanyeol menghilang dari balik pintu, ia berkata.



"untuk kali ini aku membiarkanmu, tapi jika kau melakukan hal ini lagi akan kupastikan kau mendapatkan sesuatu yang bahkan sama sekali yang tidak kau inginkan" ujar Chanyeol.



****



Hari sudah berganti, Suara desahan lagi-lagi terdengar sampai ketelinga Eunseo. Setiap kali itu juga Eunseo memejamkan matanya tak sanggup untuk menahan lukanya. Ia merasa bahwa ia begitu menyedihkan meskipun ia sudah menyandang gelar sebagai Ny. Park. Ia tidak bisa melakukan apapun, ia juga tak sanggup untuk menghentikan perilaku suaminya yang kini tengah bermain dengan wanita.



Sudah sejak ia menikah dengan Chanyeol, sudah banyak pula wanita yang ia bawa. Hampir setiap minggu, ia membawa berbagai macam wanita yang berbeda. Perasaan Eunseo hancur berkali-kali. Luka ia coba ia kubur, terus membesar. Dan setiap saat itu juga Eunseo selalu menitikan airmatanya. Sudah berapa banyak tangisan yang keluar.



"Luge, Aku membutuhkanmu."gumam Eunseo disela tangisannya.



Eunseo sudah tak sanggup lagi. Ia ingin berhenti, sangat ingin. Namun ia tak bisa, ia tak bisa melepaskan Chanyeol. Ia terlalu mencintai Chanyeol layaknya seseorang idiot. Sudah beberapa kali ia dicaci maki, namun ia terus saja meneguhkan hatinya.ia hanya bisa berharap Chanyeol bisa sadar, dan mau menerima ia dengan selayaknya.



Oh tuhan, jika kau mengujiku dengan seperti ini. Aku akan mecoba menyanggupi semuanya. Dengan harapan akan ada akhir bahagia antara aku dan juga Chanyeol...

****



Seorang pria tengah tidur dengan lelap diatas ranjangnya. Ia terlihat tenang didalam tidurnya sebelum sesuatu terjadi padanya. Peluh terus saja membasahinya, wajahnya juga menampakan rasa takut. Ia bahkan mengigau.



"Kumohon, jangan tinggalkan aku, Chonse.. aku membutuhkanmu"teriaknya disela-sela tidurnya. Hingga seketika ia tersentak dan tersadar dari tidurnya.



Dia, Kris Wu. Dengan nafas yang masih terengah ia memandang jam yang berada dinakas. Pukul satu malam. Entah apa yang terjadi, ia merasa cemas pada Chonsenya itu. Pikirannya sama sekali tak bisa tenang.



Dengan sigap ia beranjak dari pembaringannya lalu berjalan mendekat pada meja kerjanya dan mengambil ponselnya. Tanpa perduli dengan waktu, ia mencoba menghubungi Eunseo.



"Chonse. Cho Eunseo"



"..."



"Kau belum tidur?"tanya Kris ragu.



"..."



"Chonse, kau menangis, eoh?"



"..."



"jangan berbohong padaku, siapa yang melakukannya? Apa Chanyeol berbuat buruk padamu?"



Kris terus saja mencecari Eunseo dengan berbagai pertanyaan, namun Eunseo terus saja berkata ia baik-baik saja.



"..."



Sambungan telpon diputuskan oleh Eunseo secara sepihak semakin membuat Kris semakin tak karuan. Ia benar-benar khawatir. Dengan langkah cepat ia mengambil mantelnya dengan tangan yang sibuk dengan ponselnya. Ia menelpon seseorang.



"..."



"siapkan tiket penerbangan saat ini juga menuju Korea. Aku akan kesana"



Ujar Kris singkat sebelum ia menutup telponnya lalu beranjak menuju bandara. Yang ada dipikiran Kris hanyalah bertemu dengan Eunseo secepatnya dan membawa gadis kecilnya itu pergi menjauh dengan pria bernama Park Chanyeol.



"Sampai kapanpun aku tak akan pernah melepaskanmu, Chonse. Kau adalah hidupku dan penopang bagiku"batin Kris.



TBC



Ada yang rindu sama penulis kita yang satu ini, pasti
jawabannya......enggak.

Jadi sedih akutuh.... tapi tak apa lah... selama kalian senang.

Gimana sama lanjutannya, makin absurd atau gimana. Komen dong jangan diem doang. Yang Cuma baca tanpa vote sama komen didoain gak pernah dapat jodoh. Eh... enggak deng. Minimal kalian gak punya pacar haha #ketawaevil.

Sekalian akutu mau minta maaf banget karna akhir-akhir ini slow update karna kehabisan kata dan upaya. Waktu juga pada ngepet. Sibuk banget, apalagi tugas kuliah yang bejibun bak gunung. Tapi aku usahain untuk terus update meskipun masih sibuk.

Yaudah deh kebanyakan cuap-cuap mending vote aja ya... juseyo.

It's Okay It's Love (I Miss You Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang