8. Marriage Disaster

2K 227 14
                                    

Malam telah larut. Tak seperti biasanya, bulan dan bintang tak terlihat menghiasi langit. Mendung. Tetesan hujan keluar dari sela-sela awan hitam pekat. Tetesan demi tetesan yang jatuh merinai semakin membuat suasana menjadi kelam.

Suasana kelam yang menyelimuti hati seorang gadis yang duduk dikursi roda ditepian jendela. Yang menatap penuh harap kearah luar jendela yang terbuat dari kaca. Berharap seseorang yang ia tunggu akan segera datang.

"Nyonya masih belum tidur? Inikan sudah malam, sebaiknya nyonya beristirahat" Suara seorang wanita menginterupsi Eunseo untuk memusatkan perhatian padanya.

"Belum, aku masih ingin menunggu Chanyeol?"

"Sepertinya tuan akan pulang terlambat, sebaiknya nyonya istirahat saja. Biar saya yang menunggu tuan" ujar Kepala pelayan Shin atau yang sering dipanggil Nyonya Shin.

Eunseo menggeleng keras. Ia tidak mengindahkan apa yang dikatakan Nyonya Shin. Ia ingin menjadi istri yang baik untuk Chanyeol walaupun didalam keterbatasan yang ia miliki.

"Tidak apa-apa, Nyonya Shin. Lagipula aku juga belum lelah, jadi kau tak perlu khawatir. Bukankah ini sudah tugas seorang istri pada suaminya, hmm"

Nyonya Shin hanya bisa menghela nafas. Sungguh, nyonya besarnya itu benar-benar keras kepala. Jika ia berkehendak tak ada yang bisa melawannya. Bukan karena Eunseo adalah gadia egois hanya saja apa yang dikatakannya itu mungkin memang yang terbaik untuknya.

"Apa perlu saya temani?" Tawar Nyonya Shin ditanggapi gelengan oleh Eunseo.

"Tak perlu, lebih baik kau yang beristirahat Nyonya Shin. Kau pasti lelah bukan? Apalagi kau adalah kepala pelayan dirumah ini, kau pasti sangat sibuk mengatur segalanya selain itu kau juga pasti lelah mengurus seseorang lumpuh sepertiku"

Tanpa disadari mereka, seseorang telah berada di antara mereka berdua. Dia, Park Chanyeol. Orang yang ditunggu Eunseo kedatangannya.

"Baguslah jika kau sadar diri jika kau itu sudah merepotkan banyak orang" suara bariton milik Chanyeol berhasil membuat dua wanita itu memusatkan perhatian mereka padanya.

Dengan langkah tegas dan juga pandangan sinis, Chanyeol berjalan mendekat kearah Eunseo.

"Bicara tentang tugas seorang istri terhadap suaminya. Kau terlalu percaya diri bahwa aku menganggapmu sebagai istriku. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menganggapmu sebagai istriku, wanita lumpuh.

Kau hanyalah bencana bagi hidupku. Pernikahan ini adalah bencana. Dan satu hal yang harus kutekankan padamu, sampai kapanpun kau tidak akan pernah mendapatkan tempat dihatiku maupun dirumah ini. Aku hanya menganggapmu sebagai sampah dirumah ini, mengerti!"

Setelah mengatakan cercaan itu, Chanyeol beranjak pergi meninggalkan Eunseo dengan hati yang terluka. Eunseo sudah tak mampu luapan tangisannya hingga butiran kristal bening tumpah begitu saja.

Sungguh, kata terluka pun tak bisa menggambarkan rasa yang dimiliki Eunseo. Pedih, perih, nyeri, semuanya bercampur menjadi satu. Baru tiga bulan perjalanan pernikahan mereka namun Eunseo hanya mendapatkan kekasaran, keangkuhan, cemoohan dan kekejaman dari Chanyeol.

Namun, entah terbuat dari apa hati Eunseo. Ia masih tetap bertahan dengan harapan Chanyeol akan berubah bersama arus pernikahan mereka.

"Nyonya, apa kau baik-baik saja?" Nyonya Shin yang ada disana pun merasakan betapa menyedihkannya nyonya besarnya itu.

Eunseo yang masih menangis tanpa suara hanya bisa mengangguk dibaik bahu yang bergetar akibat ia menahan tangisnya.

Dengan perlahan, nyonya Shin memposisikan dirinya berdiri dengan lututnya dihadapan kursi roda Eunseo. Ia meraih tubuh bergetar itu kedalam pelukannya. Mencoba menenangkan hati yang terluka itu, lagi.

Perlakuan itu tidak hanya sekali didapatkan Eunseo. Itu adalah satu dari kesekian kalinya. Dan nyonya Shin hanya bisa terdiam tanpa melakukan apapun, ia juga tak mampu membela nyonyanya itu karena ia tak memiliki hak memasuki masalah pernikahan dari Chanyeol dan Eunseo.

"Tenanglah, nyonya. Aku yakin bahwa tuhan akan mempersatukan kalian. Kau akan menghancurkan kebekuan hati Tuan Chanyeol. Aku pastikan itu.

Dan aku yakin, akan ada hari dimana tak ada lagi kesedihan didalam pernikahan kalian" ujar nyonya Shin sambil mengelus punggung Eunseo.

Aku harap juga akan ada hari dimana aku dan Chanyeol bahagia atas pernikahan kami berdua. Batin Eunseo.

Tbc

Wuhu ... akhirnya apdet lagi setelah kena writer block. Gimana bagus gak? Gak bagus ya ? Huhuhu... sedih aku ...

Aku udh terkena kesialan yang banyak dari tugas tugas kuliah banyak dan ponselku kacanya retak sekarang. Make ponsel pun harus hati-hati, huhu sedih.. #curhatdikit.

Tapi yasudahlah. Semoga dapat rezeki buat beli Ponsel baru. Wkwk...

Jangan lupa vote dan komentar ya.. bentar doang kok. Hehe

Kalo gitu sampai jumpa lain waktu. Ku tunggu voting kalian

It's Okay It's Love (I Miss You Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang