IT BECOMES

112 18 8
                                    

(Junhoe ama Hanbin lagi ngilang)

Author PoV

Jin baru saja masuk ke dapur lagi, raut wajahnya sangat datar sehingga Jimin dan Jungkook saling bertanya satu sama lain tentang raut wajah Chef galak itu. Di satu sisi dari tadi dua orang beda jenis hanya hanya melemparkan candaan manakala Jihyun yang selalu salah dalam memotong ikan dengan potongan Goujon.

"Taehyung-ssi! Aku takut ini akan menghabiskan bahan. Ajari aku yang benar ya kali ini," pinta Jihyun dan jawab oleh anggukkan oleh Taehyung.

Krasak

Krusuk

Zet

Zet

Zet

Jin sangat geram melihat tingkah Taehyung dan Jihyun seperti orang pacaran. Jika dia pergi lagi maka dia akan kalah oleh Taehyung. Jadi, ia memotong apa saja yang keras. Dia memukul-mukul cangkang kepiting yang masih hidup itu dengan kesal. Kepiting itu ia anggap sebagai sumber permasalahn yang harus dimusnahkan saat itu juga.

Tto witaerowo tto wihomhae so bad (Why) Urin yeah...

Dering ponsel Jimin berbunyi dan dengan sigap ia mengangkatnya. Jin melirik Jimin yang sedang gelisah. Mata sipit Jimin menampung air matanya.

"Kau kenapa hyung?" tanya Jungkook pada Jimin. Jimin menghela nafasnya dan memejamkan matanya. Membiarkan air itu terjun.

"Jira... Dia... Pergi... Untuk..." Jimin tak sanggup lagi mengucapkannya. Jadi Jimin hanya bersandar pada bahu Jungkook.

"Ikhlaskan saja hyung, mungkin ini memang waktunya dia pergi untuk selama-lamaya." Jimin langsung terkesiap dan memukul pelan paha Jungkook,
"Dia tidak meninggal Jungkook! Dia putus denganku. Huwaaa! Katanya aku terlalu pendek hiks hiks." semua orang langsung menatap malas Jimin. Jungkook langsung mengusirnya dari bahu kekarnya. Jimin mencebik imut.

**Jihyun Pov**

Dasar Jimin! Dia suka sekali melihat kami khawatir olehnya.
"Noona, aku pegangi ya?" suara Taehyung menyadarkanku dari tatapan malasku. Aku terkesiap lalu mengangguk. Aku sempat melihat Seokjin, dia terlihat sangat menyeramkan, lihatlah cangkang kepiting itu. Seokjin mematahkannya tanpa pisau. Aku hanya bisa tercengang.

Tak lama aku merasa ada memegangi tanganku dari belakang, ah itu adalah Taehyung. Dia mulai menggerakkan tanganku. Tanganku digenggam olehnya, dia mulai memilah antara tulang dan isi dari ikan itu. Aku hanya membiarkan tanganku digenggam olehnya. Setelah itu dia memisahkan kulit ikan dari isinya. Dia mulai mengirisnya. Potongannya seperti kelima jariku.

"Cha! Sudah selesai," ucap Taehyung. Aku langsung melepaskan genggamannya dan segera berbalik.

"OMO!" disaat aku berbalik, wajah Taehyung dan wajahku sangatlah dekat hanya 0,1 senti jarak wajah kami berdua. Dia menatapku sendu, aku segera bersuara lagi. Aku tak sanggup berada di posisi ini. Apalagi Seokjin sedang memegang pisau daging. Dia seperti ingin membunuhku.

"Eum... Taehyung-ssi, bisakah kau sedikit jauh sedikit?" tanyaku padanya. Dia tidak mengindahkan pertanyaanku, dia malah menatapku tajam.

Aku seperti ingat tatapan itu tatapan yang mengerikan. Aku berusaha mengingat tapi nihil hasilnya. Hanya pening yang kurasakan hingga kakiku lemas tak berdaya. Ada sebuah memori di kepalaku, memori yang membahagiakan juga menyakitkan tapi, aku tidak tahu itu memori apa.

Bruk

Kurasakan pipiku terkena lebarnya bahu Taehyung. Setelah itu aku tak tau lagi apa yang terjadi.

Hey ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang