Sweet Eclaire

68 10 2
                                    

Pagi ini tak seperti biasanya tak ada kebisingan di Bangtan kitchen ini, Jimin dan Jungkook menjadi resah di tambah Taehyung yang tak masuk hari ini. Koki yang terlihat galak itu kali ini diam seribu bahasa, itu membuat Seokjin menjadi sosok yang lebih menakutkan.

Jihyun yang biasanya menjadi peran utama untuk meramaikan dapur, kini juga terlihat diam saja, bahkan terlihat tak semangat.

"Hyung! Ada apa sebenarnya pada mereka berdua?" tanya Jungkook yang sedari tadi menaruh perhatian pada kedua pasang insan itu di hadapannya.

"Entahlah, dapur sekarang menjadi dingin dan lebih mencekam. Aku lebih suka Jin hyung yang galak daripada diam begini Jungkook-ah." Jelas Jimin.

Semua keanehan ini bermula dari 3 hari lalu, dimana pada saat waktu itu Seokjin mengajak Jihyun ikut bersamanya.

#Flashback

"SEOKJIN!" ibu Seokjin menghampiri Seokjin yang sedang mengejar Jihyun.

Pada saat itu pandangan Seokjin hanya tertuju pada Jihyun. Dia tak mau kehilangan sumber kebahagiaannya lagi, selain Jihyun mendiang ayahnya yang menjadi sumber bahagia Seokjin.

Grep

"Jangan bodoh Seokjin! Dia bukan jodohmu! Dia yang menyebabkan ayahmu meninggal. Kau tahu itu 'kan?"

PLETAR

Seokjin terdiam, hatinya tertohok dengan sangat... Sangat menyakitkan. Bagaimana bisa sumber kebahagiaannya itu membuat ayahnya meninggal. Tidak! Seokjin tak ingin percaya hal itu. Segala pikiran dia usahakan agar dia tak yakin dengan ucapan ibunya.

Seokjin tak mengetahui bahwa nyawa Jihyun sangat bahaya pada saat itu, sebuah mobil sport merah melesat dengan cepat. Beruntung seseorang menangkapnya.

"Gwaenchana?" Jihyun tahu siapa pemilik suara itu Kim Taehyung.

"Gamsahamida." balas Jihyun. Entah kenapa hati Jihyun sedikit sakit. Tadi dia berharap Seokjin yang akan menolongnya, namun apa sekarang? Taehyung yang menolongnya. Jihyun banyak berhutang budi pada Taehyung.

Setelah itu mereka kembali ke rumah. Jihyun pulang dengan agak berantakan dan itu mengundang Junhoe untuk mengahajar seseorang yang sudah membuat sepupunya seperti itu.

Sementara itu di samping rumah Jihyun. Seokjin sedang menetralkan hatinya, dia bingung pada takdir yang dia miliki? Kenapa takdirnya harus kejam padanya?

"ARGH! Sial!"
"APA AKU TAK DIIZINKAN BAHAGIA! APA SALAHKU SEBENARNYA!" Teriak Seokjin frustasi. Akhirnya setelah waktu yang terlewati cukup banyak dia mulai mengubur cintanya lagi, dia akan berusaha.

# Flashback End

Semenjak itulah dapur ini menjadi dingin.

"KAU INI TAHUNYA APA? MEMBUAT ICING SUGAR TAK BISA!" Suara Seokjin menyadarkan Jimin dan Jungkook dari lamunannya. Terlihat kini Seokjin sedang memarahi Jihyun karena tak bisa membuat icing sugar Jimin dan Jungkook baru mau menenangkan tapi Seokjin sepertinya sedang kerasukan setan.

"Menangis heum? MENANGISLAH KAU! DASAR PEMBUNUH!"

Jihyun terpenganga mendengar seruan Seokjin. Dia tak ingin Seokjin yang seperti ini, dia ingin Seokjin yang bisa membuatnya kesal seperti dahulu.

PLAK

Tamparan membekas pada pipi porselen yang dimiliki Seokjin. Kini Jimin dan Jungkook tak mau ambil masalah, mereka segera menuju area lobi. Menurut mereka hal pribadi seseorang jangan diganggu.

Hey ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang