Chapter 3 - Ada apa?

300 32 0
                                    

"Sudah hampir 1 jam, kenapa dia tidak kembali. Ponselnya juga mati. Kau kemana sih" Hyejin mondar mandir di ruang tamu dengan kesal. "Jam2.."

*tingtongtingtong*
"Ah, itu pasti Chanyeol" Hyejin segera ke pintu. "Chanyeol-ah apa kau terluka? Kenapa bajumu penuh dengan darah?" "Ah, ini... aku tadi.. lupakan, aku tak apa" "Ada apa? Ceritakan" "Ani, sudah jam segini, tidur lah, aku akan berganti baju dulu"

-flashback-
"Bagaimana caranya aku masuk" Chanyeol berhenti sejenak, memikirkan cara bagaimana dia bisa masuk ke rumah sakit itu. "Ah, untung saja aku bawa topeng" Chanyeol memakainya, cukup lama dia menunggu satpam itu lengah. "Ah akhirnya dia tertidur, aku harus cepat" Perlahan-lahan Chanyeol berjalan melewati satpam itu. "Akh.. badanku..." Matanya berubah menjadi merah, badanya semakin terasa lemas. Chanyeol cepat-cepat menuju suatu ruangan yang separtinya sudah sangat ia kenal. "Dimana yang AB" Ya, Chanyeol mencari darah, untuk di minumnya. Dia seorang vampire. Tak seorangpun tau kejadian 3 tahun lalu. Bahkan orangtuanya pun tak tau dia seorang vampire. "Ah, ini dia" Chanyeol mengambil 5 kantong darang bergolongan AB. Langsung dia meneguk 1 kantong darah itu, karena tak tahan, darah otu bercecer di baju nya, tanpa ia sadari. Setelah membaik, barulah dia sadar. "Heis.. apa yang akan aku katakan pada Hyejin. Chanyeol pabo -3- kenapa kau terburu-buru.. ah aku harus kembali, nanti saja aku memikirkan alasannya"
-flashback end-

*toktoktok*
Chanyeol mengetuk pintu kamar Hyejin "Kenapa kau belum tidur eoh?" "Aku menunggumu aku ingin ber.." "Sudahlah, itu tidak penting. Tidurlah, aku juga mengantuk. Besok aku bersekolah" "Absen saja" "Lalu yang akan mengabsenkan aku dengan mu siapa?" "Ah, nanti aku akan telepon Jin-Ae" "Tidak, aku akan kesekolah besok, aku ada urusan sebentar" "Heum"

Chanyeol tidur membelakangi Hyejin. Hyejin hanya bisa menatap punggung Chanyeol. "Chanyeol-ah.. kau sudah tidur eoh? Kau tadi kenapa? Kenapa kau sakit? Bukankah kau berjanji dulu tidak akan pernah sakit? Akhir-akhir ini apa kau jarang makan? Makanya seperti tadi eoh? Kau jangan sakit lagi ne.. akhir-akhir ini juga kau sering sekali demam, wajahmu makin jelek kalau kau pucat" "Yak.. jangan menghina pangeran tampan" Hyejin terdiam, dia memejamkan mata. Kesal menunggu Chanyeol membalikan badan "Yak, minta maaf lah, kau sudah menghina pangeran tampan ini"
"Malas, besok saja" Chanyeol mendekatkan dirinya ke badan Hyejin "yak!" Chanyeol menjitak Hyejin, spontan Hyejin duduk lalu memukul kaki Chanyeol "Yak! Sakit! Kau mau membuatku bodoh eoh?" "Haha, mian" Chanyeol menarik tangan Hyejin. Tanpa sengaja, mata mereka saling bertemu

*degdegdegdeg*
"Jantungku, aish.. rasanya mau lepas" Chanyeol sangat gugup. "Yak! Apa yang kau lihat? Wajahku? Aku cantik bukan?" "Ani, aku melihat jidatmu yang seperti ikan lohan :3" "Kau ini, bisanya menggoda saja" "Itu bukan godaan, tapi ejekan :p"
Tiba-tiba
*drttdrttdrtt*
Ponsel Hyejin bergetar. "Dari siapa?" "Heum..ani. bukan dari siapa-siapa, tidur lah" Chanyeol berbalik memunggungi Hyejin.
"Aish.. apa sih mau namja ini" ucap Hyejin pelan "Dugu? Mantanmu itu?" "Aih.. kau belum tidur juga?" "Heum, aku tanya kan tadi. Benar itu Baekhyun?" "Eoh.. dia mengajaku pergi besok" "Kau kan sakit" "Tapi dia mau bilang sesuatu" "Terserah kau saja. Kau selalu susah di beri tau" "Heum.." Chanyeol balik membelakangi lagi Hyejin

"Ouhh.. jam berapa ini" Hyejin melihat jam di kamarnya yang sudah menunjukan pukul 7 pagi. "Dimana Chanyeol.." Hyejin keluar kamar dan mecari-cari Chanyeol "Chanyeol-ah, kau di mana?" Hyejin melewati dapur dan melihat Chanyeol sedang menyiapkan sarapan. "Oh, kau sudah bangun? Makan lah sebelum kau pergi. Akan aku antar" "Heum..." "Jam berpa kau pergi?" "Heum, jam 10 nanti. Kau bisa? Kalau tidak aku bisa pergi sendiri" "Ah, tentu aku bisa" "Jadi? Kau memutuskan untuk absen :3" "Ya, untuk berjaga-jaga jika namja iyu bertindak macam-macam denganmu" "Woah.. kau sangat perhatian pangeran :3" "Jadi sekarang aku pangeran di matamu?" "Eoh.. pangeran tampan hihihi"

"Hyejin-ah, cepat lah aku juga ingin mandi" Chnayeol menggedor-gedor pintu kamar mandi "Yak! Apa kau mau melihatku hanya memkai handuk saja?" "Ani.. cepat lah, ini sudah jam 9:30" "Ne..ne.." Hyejin keluar dengan mantel handuk nya "Ah,yak! Kau" Chanyeol menutupi kedua matanya "Kau ini kenapa? Aku cepat salah, lama salah" "Ya tapi pakai lah bajumu dulu" "Apa kau tergoda eoh? Hihihi" goda Hyejin. "Yak! Masuk lah cepat pakai baju mu" Hyejin masuk kembali ke kamar mandi. Setelah selesai, Chanyeol masuk dan Hyejkn pergi ke kamar, untuk berias "Eoh.. kenapa aku merias diri."

"Ayolah, Hyejin kau lama sekali!" Chanyeol berteriak dari bawah, tidak lama kemudian, Hyejin turun "Yak, untuk bertemu namja itu saja kau mau berdandan" "Heis.. aku berdandan untukmu pangeran, agar kau terus menatapku" "Kau ini" Chanyeol menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Eoh, ini apa?" Hyejin menunjuk kantong yang berisikan darah semalam "Sial, aku lupa untuk menyimpannya di rumah" "A..ahh itu hanya minuman yang aku beli semalam" Hyejin meraih kantong itu, jantung Chanyeol berdegup kencang "Ah, bolehkah aku mencobanya" "Ani! Itu, itu stoberi. Kau kan tidak suka" "Benarkah? Ah ya.. baiklah" Hyejin mengembalikan kantong itu dengan wajah cemberutnya.

-sampai ditaman-
"Itu dia, aku turun dulu. Kau tunggu disini" "Heum.."
Dari kejauhan tampak Hyejin dan Baekhyun sedang berbicara. Chanyeol terkejut saat Hyejin menampar Baekhyun, dan lari ke mobil dalam keadaan menangis "Hyejin-ah! Kau kenapa? Namja itu memarahimu lagi eoh?" "Heum.."
Chanyeol, yang sudah geram. Menggenggam tangannya kuat. "Aku keluar sebentar, akan kuberi pelajaran namja itu" Hyejin menarik tangan Chanyeol "Ani..jangan.. aku tidak mau kau terluka, kau sedang sakit" Chanyeol duduk menurut. Mereka hanya terdiam di mobil, Hyejin memandang keluar dengan lesu
"Chanyeol-ah, ayo kita pergi makan" "Kemana?" "Kemana saja"

-flashback-
"Ada apa? Apa yang ingin kau katakan, cepat lah, aku tidak tahan lama-lama denganmu" "Tenang, kau tidak ingat hari ini hari apa?" "Tidak" "Woah, secepat itu kah kau melupakan hari jadian kita?" Baekhyun memengang dagu Hyejin *plak*
Hyejin menampar Baekhyun "Jangan pernah menyentuhku lagi!" "Tenang lah" "Cepat lah, apa yang akan kau katakan" "Itu, berikan kembali padaku" Baekhyun menunjuk kalung permata yang dulu dia berikan pada Hyejin "Apa? Kau ingin memintanya lagi?" "Tentu saja, apa kau pikir aku rela memberikannya kepadamu?" "Baikklah ini ambillah" Hyejin menarik kalung itu dari lehernya dan melemparnya kepada Baekhyun "Tenang, kau pasti bisa mendapat kalung baru dari pacar mu itu. Bukankah dia juga kaya?" "Kau menganggap aku ini yeoja murahan eoh? Bukankah kau yang namja murahan" "Yak!" Baekhyun hendak menampar Hyejin, tapi niatnya terurungkan. Bulir-bulir air itu keluar lagi dari mata Hyejin. Bagaimanapun juga Baekhyun tidak akan pernah tega memukul ataupun melihat gadis yang dulu pernah dicintainya itu menangis. "Tampar saja aku, pukul!" "Aku.. mian.. aku bukan ingin melakukan ini. Tapi.. aku punya alasan lain.." "Sudahlah" Hyejin berlari ke mobil Chanyeol. "Mianhae Hyejin-ah.. aku masih menyukaimu.. tapi Hana.. aku tidak tega dengannya..."
-flashback end-

.
.
.
.
.
.
.
Apa yang sebenarnya akan dikatakan Baekhyun? Tunggu next chap yo!!
Typo? Maafkan :3
Vote bisa lah :33

Can You Be My Light? [ChanStal] [Chanyeol] [Krystal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang