"Ya, aku ingin menjadi Vampire juga sepertimu" "Baiklah jika itu yang kamu inginkan" Chanyeol mendekat, dan mencengkram tanganku dan shttt .
.
.
.
Aku terbangun "Itu hanya mimpi, mengapa aku minta seperti itu eoh. Pabo" kulihat jam di dinding, jam 3 pagi. Aku keluar dari kamar, berusaha mencari tau apa Chanyeol sudah pulang.
"Sudah pagi dia belum pulang juga" kuambil ponsel ku di kamar. Baru saja aku ingin menelepon Chanyeol, "Banyak missed call" pesan line dari Chanyeol begitu banyak.Chanyeol : Hyejin-ah, apa kau bisa membukakan pintu untukku? Apa kau merubah kata sandinya?
- Apa kau sudah tidur?
- Kau pasti sudah tidur
- Diluar dingin sekali
- Kalau kau sudah baca, cepat bukakan untukku.Cepat-cepat aku turun kebawah, dan membukakan pintu untuk Chanyeol. "Chanyeol-ah! Mianhae.. aku baru melihat pesan line mu. Ponselku tadi aku silent. Mianhae" Chanyeol berdiri dan menghampiriku. "Ani.. dingin sekali" "Kau sudah berapa lama di luar eoh?" "Dari jam 10 tadi" "Ah, Chanyeol-ah.. mianhae... mian" "Heum.. gwaenchana..."
*brukk*
"Yak! Chanyeol-ah" aku menepuk-nepuk pipinya. Badannya panas, dan wajahnya pucat sekali.
Kutuntun badanya ke kamar. Menunggu dia sadar, sambil mengompresnya. Aku pun tertidurAuthor POV
Sudah jam 7 "Sebaiknya, aku tidak sekolah saja. Aku akan menemani Chanyeol di rumah. Bahkan dia belum sadar juga" Hyejin bergumam, menatap Chanyeol dengan tatapan bersalah. Karena ia lah Chanyeol seperti ini*drttdrttdrtt*
Baekhyun CallBaekhyun : Yeoboseyeo? Hyejin-ah. Apa Chanyeol baik-baik saja?
Hyejin : dia demam, wajahnya pucat.
Baekhyun : Ah begitu. Apa dia menceritakan sesuatu?
Hyejin : Ani..
Baekhyun : Ah, begini. Semalam..-flashback-
"Jadi begini..." Kyuhyun memulai pembicaraan "Kau, dan dia... sama-sama kuat" "kuat?" Baekhyun semakin bingung "Kau tidak mengerti? Pada saatnya, harus ada yang menggantikanku sebagai pemimpin para vampire, potensi itu kalian hanya kalian berdua yang memilikinya" "Tapi, aku tidak mau bertarung/ semacamnya dengan dia" Baekhyun menunjuk Chanyeol dengan protes "Diam saja, dia belum selesai menjelaskan" Chanyeol berkata santai."Kau tidak mau eoh? Perang/tidak perang. Salah satu dari kalian akan ditakdirkan untuk mati" "Hah, dengan cara apa eoh" "Bukankah kalian berdua menyukai gadis itu" "Hyung, dia telah menyakiti hati Hyejin, bagaimana mungkin dia masih menyukai Hyejin" "Kau lupa Chanyeol? Aku tau segalanya. Apa yang sebenarnya di rasakan Baekhyun. Apa saja alasan dia meninggalkan yeoja itu" "Jadi?" Baekhyun mengalihkan pembicaraan, agar Chanyeol tidak terlalu jauh bertanya "2 pilihan. Kalian akan bertarung untuk merebutkan posisi pemimpin / yeoja itu" "Apa tidak ada pilihan lain hyung? Aku tidak mau ada pertarungan" Chanyeol protes. "Tidak ada.. kecuali.. kalian melaksanakan perintahku ini dengan benar" "Perintah apa?" Baekhyun terlihat antusias
"Siapa yang bisa duluan membuat yeoja itu menjadi vampire. Dia akan menjadi pemimpin vampire, dan tentu saja memiliki yeoja itu" "Micheoseo? Hyung kau tidak bisa menjadikan Hyejin taruhan" "Bukankah kau meminta pilihan lain? Hanya itu yang ku punya" Baekhyun terdiam "Aku ingin memiliki Hyejin , tapi aku tidak mau menjadi pemimpin vampire" Pemikiran Baekhyun sama dengan Chanyeol. Mereka tidak mau menjadi pemimpin vampire, mereka hanya ingin memilikinHyejin. Chanyeol keluar dari café itu dengan amarah yang membara "Bagaimana bisa hyung menjadikan Hyejin sebagai alatnya"
-end-Hyejin : aku sebagai pilihan lain?
Baekhyun : Heum..Hyejin mematikan telepon Baekhyun
"Apa yamg harus aku lakukan" Hyejin mulai menangis lagi, Chanyeol bangun dari tidurnya.
"Ah, kau kenapa? Mengapa menangis?" Chanyeol menghapus air mata Hyejin "Eoh, kau sudah bangun. Makan lah aku sudah buat kan bubur. Badanmu juga tidak demam lagi" "Kau kenapa?" "Eum.. apa aku harus menjadi vampire juga?" "Ne? Mengapa kau berkata seperti itu?" "Baekhyun, dia sudah menceritakannya padaku. Semua yang terjadi semalam" Chanyeol tertegun, ia memengang tangan Hyejin, mata Chanyeol mulai berkaca-kaca "Bagaimanapun, aku tidak mau memilikimu dengan cara seperti itu" air matanya jatuh "Hajima... jangan menangis eoh?" "Tapi disisi lain, aku tidak mau kau menjadi milik Baekhyun" Hyejin terdiam. "Apa yang harus aku lakukan?" "Aku sudah memikirkan nya semalam. Aku akan membunuh Baekhyun, atau Baekhyun yang akan membunuh ku" "Ania... kenapa harus seperti itu, tidak ada cara lain?" "Heum.. ada.. tapi, kau pasti tidak mau" "Katakan" "Karena kau yang menjadi pilihan terakhirnya. Mungkin saja, hyung akan membatalkannya, jika kau sudah menjadi vampire, lewat gigitan vampire yeoja lain" "Baiklah.. jika itu bisa mencegahnya aku bersedia" "Hyejin-ah" "Heum.. Chanyeol-ah.. nado.." "Nado?" "Heum.. nado saranghae" genggaman Chanyeol semakin kuat. Matanya berkaca-kaca lagi. "Apa aku sedang bermimpi? Dia menerimaku?" "Jadi.. apa bisa kau saja yang menjadikanku vampire?" "Hyejin-ah" "Aku tidak mau kau dan Baekhyun bertengkar karena ku" Chanyeol terdiam"Baiklah.." "Kapan?" "Malam ini, kau jangan kemana-mana eoh? Jangan biarkan ada yang datang ke rumah ini" Heum.." "Aku akan mencari darah untukmu nanti" Chanyeol pergi
"Apa yang kulakukan ini sudah benar?"
-Jam 10 malam-
"Hyejin-ah kau sudah siap?" "Eum.. " "ini mungkin agak sedikit sakit, untuk 1 minggu ini. Kau jangan ke sekolah dulu" "Wae?" "Aku harus, mengajarimu untuk mengontrol diri dulu, jika sakit bilanglah.. kau akan demam setelah aku gigit, apa kau yakin?" "Eum... aku sangat yakin" Chanyeol mendekatkan dirinya dan memgang kedua pundak Hyejin "Aku mulai" Taring Chanyeol mulai kelihatan, Hyejin menutup rapat-rapat matanya, entah apa yang akan terjadi setelah ini. Chanyeol makin mendekatkan mulutnya ke leher Hyejin, dan taringnya sudah setengah menancap. Chanyeol merasakan tetesan air mata Hyejin. Chanyeol mulai berkaca-kaca. Badan Hyejin mulai memucat. Chanyeol menarik gigitanya itu.
"Gwaenchana?" "Eum..." jika kau sudah demam. Tandanya kau akan mencaji vampire. Aku akan menunggu demammu itu reda, baru kau bisaminum darah ini.
Hyejin berbaring, menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. "Aku harus melakukannya demi Chanyeol" air matanya tak berhenti mengalir "Apa itu sangat sakit? Mianhae..." Chanyeol mengecup kening Hyejin dan menggenggam tangannya "Eum.. ini sangat sakit" Chanyeol hanya bisa terdiam melihat gadis yang ia cintai merasa kesakitan karena dirinya.
-Jam 2 pagi-
"Kau sudah tidak demam lagi, minumlah" Chanyeol menyodorkan segelas./? Darah, dan Hyejin langsung meneguknya "Hyejin-ah. Apa yang akan orangtuamu katakan nanti. Aku membuat mu menjadi vampire seperti ini" "Gwaenchana, aku akan menjaga rahasia ini, kau bisa, kenapa aku tidak" Chanyeol mengangguk. Wajah Hyejin lambat laun menjadi semula. "Tidurlah, kau pasti capek" "Eum.." Besok pagi, di kulkas sudah ku sediakan darah yang banyak. Untuk vampire baru sepertimu. 2 jam sekali harus meminum 1 gelas. Aku akan pulang sebentar mengemas barang-barangku" "Eum..." "Ingat, jangan bukakan pintu untuk siapapun yang datang" "Heum..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next? Besok yeu~~
Typo maafkan :v
Vommentnya di butuhkan T_T
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Be My Light? [ChanStal] [Chanyeol] [Krystal]
FanficGenre : Romance, Friendship, Vampire Cast : - Chanyeol EXO a.k.a Park Chanyeol - Jung Soo Jung a.k.a Yoo Hyejin - Baekhyun EXO a.k.a Byun Baekhyun - Kim Taeyeon a.k.a Choi Hana -etc In Hyejin eyes.. Aku ingin kau selalu menemani hari-hari ku. Kau se...