Bismillahirahmanirrahim,
Puji syukur tak henti-hentinya saya ucapkan ke hadirat Allah s.w.t yang memberikan saya kesehatan dan kelancaran dalam pembuatan buku ini.
Terimakasih juga saya ucapkan untuk orangtua, adik-adik saya, keluarga serta kelima sahabat saya yang saya sayangi, yang telah menjadi acuan penyemangat bagi saya sendiri dari awal hingga saat ini.
Lebur sudah bagaikan perwakilan isi hati saya. Penulisan ini benar-benar sebuah pengungkap, dimulai dari keadaan hati, hingga gagasan lalu tertuang dalam rangkaian kata pemanis.
Pembuatannya cukup mudah karena semuanya merangkap apa yang telah saya alami selama ini. Walaupun begitu, ini adalah buku puisi pertama saya. Dengan demikian saya harap pembaca dapat memberikan tanggapan mengenai kelebihan maupun kekurangan buku ini. Saya akan menerimanya dengan senang hati.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih, semoga pembaca sekalian menikmati tulisan saya ini yang berjudul 'Lebur'.
Bandar Lampung, 09 Mei 2016
Nabila Arin
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebur
PoetryDulu aku utuh... Sebelum kau ketuk pintu hati ini, Lalu aku akan membukanya. Kamu akan masuk dan menetap disana, Tapi aku minta jangan kamu sulutkan api disitu, Hatiku terlalu rentan dan rapuh, bagai kayu yang lapuk. Aku masih utuh, Sebelum kau ubah...