Terjebak Dalam Rasa Terlarang

8.7K 237 4
                                    

19 Desember 2015

12:20

Hai hai.. Nit balik lagi nih, setelah sekian lama ngilang hehe

Maklum kan lagi liburan jadi ide terbang entah kemana.. Maaf ya kalo ngilangnya kelamaan *maaf mulu

Sekarang Nit kasih updatean deh biar pada seneng hehe semoga suka yaa.. Semoga tetep penasaran sama kelanjutannya.. Karena masalah udah mulai muncul, akan ada banyak masalah nantinya, jadi kalo sekarang masih flatflatnya mohon dimaklum^^

Karena ini liburan, jadinya slow update yaa tapi gak slow slow banget kok *labil kalo sempet Nit bakal update. Buat nemenin yang gak pulkam

Oke langsung ada deh yaa.. Selamat menikmati..

***

VISKA POV

Aku terus berlari hingga peluh membasahi keningku. Tak perduli selelah apapun, aku harus tetap berlari. Aku tak mau mati mengenaskan. Kulihat kebelakang dan betapa terkejutnya aku, ternyata lelaki tua itu masih mengejarku. Jalannya yang terseok-seok membuatku unggul sedikit dalam hal jarak, setidaknya dia tak bisa menggapaiku dengan tongkat panjang yang dia bawa.

Aku berlari tak tentu arah, hingga tiba disebuah pedesaan yang sangat sepi. Air mata sudah membanjiri langkah kakiku. YaTuhan.. Aku sangat takut. Aku terus melafalkan ayat-ayat yang aku bisa. Hujan deras sukses menambah ketakutan diriku. Kupercepat langkah kakiku, walalupun rasanya benar-benar tak sanggup.

Sebelah kanan aku melihat ada gubuk kecil yang agak reot. Tanpa pikir panjang, aku berlari masuk kedalam gubuk itu. Berharap lelaki tua itu tak menemukanku disini. Ya, aku sangat berharap. Kucari tempat yang sekiranya aman tuk sembunyi. Yap, sebuah gentong besar mungkin mampu menampung badanku didalamnya. Aku langsung masuk kedalam gentong itu. Ah sempit.. Tapi tak kupedulikan, yang penting masih muat.

Aku memeluk tubuhku yang gemetar karena takut dan kedinginan. Seperti seorang anak kecil yang baru saja dimarahi ibunya. Aku berusaha tak mengeluarkan suara isakanku. Sambil memejamkan mata.

Srek.. Srek..

Aku memuka mataku lebar-lebar. Suara gesekan tongkat terdengar jelas. Ia datang. Ia telah datang tuk membunuhku. Aku ketakutan. Sangat sangat ketakutan. Kupeluk lebih erat tubuhku dan membekap mulut kuat kuat.

"Aku bisa mencium wangi harum tubuhmu sayang."

Suara berat itu sontak membuat aku bergetar hebat. Matilah aku, riwayatku sebentar lagi benar-benar berakhir. Ia akan menemukanku segera. Suara tongkat semakin mendekat. Seketika sedikit cahaya masuk kedalam gentong itu. Itu artinya.. Ada yang membuka tutup gentongnya.

"Hai sayang, akhirnya aku menemukanmu." Aku menoleh keatas, seringaian gigi tajam dan sebilah pisau membuatku pasrah akan semuanya.

"Aaaaaaaaaaaaaaaa..."

***

"Aaaaaaaaaaaaaaaa..."

Keringat ditubuhku mengalir hebat. Panas sekali rasanya. YaTuhan mimpi itu lagi. Aku menangis sejadi-jadinya. Aku bersyukur itu hanya mimpi. Aku bersyukur bahwa aku tak jadi terbunuh. Aku benar-benar tak bisa membayangkan apabila itu terjadi.

Mamah masuk kekamarku setelah mendengar teriakanku yang panjang.

"Sayang kamu kenapa?" Mamah bertanya padaku dengan raut yang cemas. Aku tau mamah sangat khawatir padaku. Karena ini bukan yang pertama kalinya aku bermimpi seperti itu.

I LOVE YOU MY EX-UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang