Ini Semua Salah. Maka, Lepaskanlah.

7K 198 6
                                    


17 Mei 2016

10:28

***

VISKA POV

Kejadian kemarin benar-benar menjungkir-balikan perasaanku. Aku memang tak ada hubungan dengan Kak Rico, tapi... kebersamaannya dengan gadis itu membuat hatiku perih. Aku memegangi dadaku. Sungguh, rasanya menyakitkan. Tuhan.. perasaan ini tumbuh besar. Setetes bulit air mata turun melintasi pipiku. Aku memejamkan mata.

"Tidak.. Ini tidak boleh terjadi.." batinku.

Aku terus menerus menangis. Memuaskan perasaanku dengan tangis pilu. Suara isak tangis menemani gelapnya malam. Dinginnya udara bumi. Aku meringkuk, memeluk tubuh mungilku.

"Bahkan, ia sama sekali tak menghubungiku.." pikirku.

Pikiranku melayang pada kenangan bersamanya. Caranya menenangkan rasa takutku. Rasa kepeduliannya terhadap keadaanku. Sungguh sakit mengingat itu semua. Membayangkan ia sedang bersenang-senang dengan gadis pujaan hatinya. Pujaan hati? Bahkan hatinya saja tak berpihak padaku.

Mengeluarkan segala emosi yang ada dalam hatiku. Berusaha mengatur batin yang terasa sesak. Hingga akhirnya tubuhpun tak kuat menahan guncangan hebat ini. Dan memilih untuk terlelap.

***

Kuregangkan tubuh yang terasa kaku. Rasa perih terasa didaerah mata. Ah aku baru ingat, aku habis menangis semalam. Pantas saja tubuhku rasanya gak enak.

Akupun menyibak selimut lalu turun dari ranjang. Jalan kearah meja rias yang terletak diujung kamar. Memandangi wajah mengerikan yang aku lihat dicermin itu. Mata merah berkantung, hidung mekar, muka kusut, rambut acak-acakan. Ini benar-benar diluar penampilanku dikantor yang biasanya rapi. Bahkan mungkin cicak saja ogah melihatku.

Aku menghela napas. Mengambil handuk lalu pergi ke kamar mandi. Membuka shower air dingin tuk menenangkan pikiranku. Aku memejamkan mata dibawah guyuran shower, tanpa melepas bajuku terlebih dahulu. Mencari kenyamanan sejenak. Lalu dilanjutkan mandi seperti biasa.

20 menit aku habiskan untuk mandi dan rutinitas mingguan seorang wanita. Karena ini hari sabtu, jadi aku bisa bersantai dirumah. Aku keringkan rambutku menggunakan handuk sambil mengambil ponselku yang terletak dinakas sebelah ranjang.

Masih tak ada kabar. Batinku.

"Memang apa yang aku harapkan? Dia menghubungiku? Mana mungkin." Aku berbicara pada diri sendiri. Lalu menaruh ponselku kembali. Tubuhku sudah mulai segar, efek mandi tadi sepertinya.


Ting. Ting.


Suara pesan Line yang berasal dari ponsel mengejutkanku yang sedang menyisir. Aku segera membuka pesan Line itu.

From : Rico Bgskr

Viska, bisa kita ketemu hari ini? Aku ingin bicara sesuatu.


Deg.

Pesan ini dari Kak Rico. Aku mematung sejenak. Berpikir apa kiranya balasan yang tepat untuk pesan itu. Ah sial, otakku tak bisa berpikir sekarang. Aduh, bagaimana ini? Aku mondar mandir mencari ide. Terima atau tidak?


Ting. Ting.

From : Rico Bgskr

I LOVE YOU MY EX-UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang