Bintang harapan (Makoto x reader)

4.5K 225 3
                                    

Semua milikku mungkin tak cukup
Seperti sakit pada kuku yang dipotong terlalu pendek
Hanya memikirkanmu sudah cukup untuk mengisi hatiku
Perasaan yang tak terhitung, mulai bermunculan dilangit
Seperti bintang-bintang yang menghilang
Saat aku mengikuti pandangan matamu

(y/n) dan Makoto pergi ke festival hanabi yang diadakan tak jauh dari kota. "Nee, nee, ayo beli permen apel!" ajak (y/n) menunjuk kedai yang menjual permen apel. Setelah membeli permen apel, mereka memakannya sambil berkeliling.

Tak jauh dari mereka berdiri, ada banyak orang yang akan menerbangkan lampion "Oh! Lihat! Mereka akan menerbangkan lampion! Kau mau menerbangkannya bersamaku?" kata (y/n) menoleh pada Makoto "yosh, aku akan membeli lampion" kata Makoto menyunggingkan senyumnya lalu membeli lampion sederhana dengan gambar bintang disetiap sisinya. Makoto menyalakan lilin pada lampion. Orang-orang juga sudah menyalakan lilin pada lampion dan mereka menerbangkannya bersamaan. Makoto dan (y/n) mengangkat lampionnya dan membiarkannya terbang dilangit penuh bintang.

Pipi kananku dan pipi kirimu
Mereka tidak bersentuhan terlebih dahulu
Mereka tau bagaimana rasanya sakit bisa menjadi sebuah kehangatan
Aku ingin ini semua menjadi kenyataan, tapi takkan bisa
Kata-kata yang terlihat sangat mudah hancur
Akan terus kulindungi
Dibawah langit berbintang

Makoto dan (y/n) pergi ke tempat yang lebih tinggi dan sepi. Tempat dimana hanya ada mereka berdua. (y/n) melihat kelangit dan memperhatikan bintang-bintang. "Bukankah bintang-bintang itu sangat cantik? Mereka menyinari dunia dengan sinarnya yang abadi" kata (y/n) memecah keheningan sambil menunjuk langit "yah, kau benar...." balas Makoto singkat. Mereka melihat langit tanpa ada yang berbicara.

Bintang-bintang malam ini sangat indah dan banyak, sampai beberapa bintang jatuh muncul. "Bintang jatuh!" seru (y/n) lalu mengatupkan tangannya didepan dada. Begitupun dengan Makoto melakukan hal yang sama. "Nee, Makoto, apa yang kau harapkan?" tanya (y/n) menatap Makoto "ahh....etto....sore waa...." Makoto menaruh tangannya dibelakang leher, gugup. "Ayolah! Beritau aku! Aku juga akan memberi taumu, tapi kau duluan" bujuk (y/n), Makoto membuang nafas panjang "baiklah" kata Makoto

"Aku berharap agar aku bisa selalu bersamamu, selamanya. Dan lebih dari seorang teman. Selama ini aku mencintaimu, (y/n)" kata Makoto lalu tersenyum manis. Mata (e/c) (y/n) membesar, terkejut. "(y/n), bagaimana perasaanmu terhadapku?" tanya Makoto menunduk . (y/n) tersenyum simpul lalu memegang pipi Makoto, dan menatap mata olivenya "aku juga mencintaimu, Makoto" balas (y/n) tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rapi. Seketika, ada kembang api meledak diangkasa. Memberi warna pada langit malam dan hati sepasang kekasih.

Bahu kananku dan bahu kirimu
Mereka sedikit terguncang dengan keluh kesah
Sebuah impian kecil bintang harapan yang jauh
Kau harus menjaga matamu disaat tertentu
Atau mereka akan benar-benar menghilang
Kata-kata yang terlihat begitu bersinar
Masih ku genggam untukmu
Dibawah langit berbintang

---------------------------------------

A/N : Aoi shouta-Negai Boshi (lagu kesukaanku! Kyaah!) terima kasih buat readers sekalian yang udah baca fanfic-ku. Semoga dapat menghibur para readers ^^
ngomong-ngomong, ini fanfic pertamaku. Jadi mohon bantuannya~
Arigatou Gozaimashita~

Kunjunungi Ryoko di instagram : Lintang_Ayuu

Dan Line : lintangayuningati

Free! Fanfictions One-shot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang