Origami (Rin x reader)

1.3K 134 3
                                    

-Flash back-

Seorang gadis kecil sedang duduk sendiri di stasiun yang cukup sepi dan membuat beberapa bentuk origami. Lalu terlihat dua anak laki-laki yang berlari ke stasiun. Yang satu berambut merah maroon dan yang satu berambut hitam, dan yang sampai duluan yang berambut merah. "Yeay! Aku menang!" seru anak laki-laki itu melompat girang. Dia tidak menyadari tempatnya berdiri, samping rel kereta. Sekarang dia masih melompat-lompat di pinggir rel kereta dan ada kereta yang hendak lewat, anak laki-laki itu semakin mendekati rel.
"Hei! Awas!" seru gadis kecil itu lalu menangkap tangan anak laki-laki tadi dan menariknya kembali. Dan seketika, kereta itu lewat. Anak laki-laki itu terlihat ketakutan dan terkejut. "Tak apa, kau sudah aman sekarang" gadis itu tersenyum "Rin!" dan anak laki-laki yang satunya baru sampai "kau tak apa?!" katanya tersengal-sengal. Anak laki-laki yang di panggil Rin itu mengangguk. "Terima kasih sudah menyelamatkanku" kata Rin "sama-sama" gadis itu tersenyum lembut. Lalu, datang seorang perempuan yang mirip dengan gadis itu "ayo pulang, nenek sudah datang" kata perempuan itu "benarkah? Ayo, kaa-san!" gadis itu menarik tangan perempuan tadi "sampai jumpa!" kata gadis itu pada Rin lalu pergi.

-Flash back end-

"Menyebalkan!" kata (y/n) sambil menulis sesuatu ke diary-nya lalu merobeknya dan membuatnya menjadi origami tsuru(bangau). "Kenapa kau selalu melakukan itu?" tanya (your friend name) yang bosan dengan kelakuan (y/n) "entahlah" kata (y/n) lalu melempar origaminya ke tong sampah "percuma kau melakukan kebiasaan anehmu itu. Dia tidak akan tau perasaanmu yang sebenarnya" kata (your friend name) lalu bangkit dari duduknya "aku memang tak ada niat untuk memberi taunya. Setidaknya, sebelum dia yang melakukannya" gumam (y/n) pelan

"He? Apa? Sebelum dia melakukannya? Bagaimana kalau dia disukai gadis lain?! Bagaimana kalau dia jadi menjauh darimu?! Bagaima--"

"hentikan! Itu semua tidak membantu!"

"G-Gomen. Ooh! Aku mau ke kelas dulu ya! Daah!"

"Daah...!" (y/n) melambai rendah pada temannya itu. Dari kejauhan terlihat laki-laki berambut merah maroon berjalan mendekati (y/n)

"Yo! (y/n)!" panggil laki-laki itu

"Rin-kun! Ada apa?"

"Ayo makan siang bersama!"

"Baiklah!"

Mereka berdua ke kantin dan makan siang bersama. Rin melihat buku berwarna pink dengan motif hati yang di bawa (y/n). Rin menghela nafas.

"Kenapa kau selalu membawa itu?"

"Ini? Umm...entahlah...memangnya kenapa?"

"Seperti membawa barang yang tidak perlu saja"

"Hee?! Buku ini penting bagiku! Aku selalu mencurahkan isi hatiku di buku ini! Karena tidak ada orang yang dapat memahamiku selain buku ini!"

"Buku itu bukan orang dan aku akan mencoba untuk memahamimu, bakka!"

(y/n) terdiam. Tak lama kemudian pesanan mereka datang. (y/n) memakan (favorite food) yang sudah datang. "Apa maksudmu 'mencoba memahami'?" tanya (y/n) saat mengunyah makanannya

"Kau masih memikirkan itu? Hahaha....padahal aku hanya bercanda!" Rin tertawa memamerkan gigi hiunya. (y/n) memanyunkan bibirnya.

Skip~

*(y/n) POV~*

Ugh! Menyebalkan sekali!
Aku mengambil pena yang ada di meja dekat kasur dan mulai menulis di diary.

Hari ini dia bersikap tidak seperti biasanya. Maksudku, dia mengajakku makan siang bersama seperti biasanya. Yang tidak biasa, dia tadi bilang padaku kalau dia akan mencoba untuk memahamiku! Ah! Aku masih memikirkan hal bodoh itu! Padahal dia bilang kalau dia hanya bercanda! Tapi, entah kenapa ada sesuatu yang berbeda dengannya saat mengatakannya.

Apa yang harus kulakukan? Apa ku ungkapkan saja perasaan ini?

-- (y/n)

Hah! Aku takkan melakukan itu! Lebih baik ku buat menjadi origami saja!

*3rd POV~*

Keesokannya~

"Ohayou!" sapa (your friend name) pada (y/n) yang duduk memandangi luar jendela. (y/n) tak menyahut. "Hei, apa yang kau lihat?" (your friend name) mengikuti pandangan (y/n). Di luar jendela, tepatnya di taman, ada Rin dengan seorang gadis dan gadis itu memberikan Rin sepucuk surat. Rin tersenyum dan menerima surat itu. "(y/n)...." (y/n) tampak murung dan sedih. "Nee, (y/n), belum tentu Rin mener--" (y/n) berdiri dan meninggalkan kelas bersama diary dan penanya. "(y/n)..."

(y/n) pergi ke atap dan duduk di bangku yang ada disana. Dia menulis sambil menangis tersedu-sedu.Lalu, setelah selesai menulis, (y/n) membuat origami pesawat dari kertas yang baru saja dia tulis. "Kuharap perasaan ini hilang bersama dengan terbangnya pesawat ini" gumam (y/n) lalu menerbangkan origami pesawatnya. Angin membawa origami pesawat terbang. Dan (y/n) kembali menangis.

Rin POV~

Aku berjalan kembali ke kelas dan angin yang cukup kencang menerpaku. Dan kulihat ada origami pesawat terbang dan tiba-tiba origami itu menabrak dadaku. Kulihat di kertas itu ada tulisannya. Dan kubaca saja.

Hari ini kulihat ada seorang gadis yang memberikannya surat. Aku yakin kalau itu surat pernyataan cinta. Dan dia terlihat senang. Apa dia menerimanya?
Aku masih ingat saat aku menyelamatkannya dari rel kereta saat kami masih kecil. Sejak kejadian itu, aku selalu memikirkannya. Dan sekarang kami bertemu kembali. Ternyata dia orang yang baik dan pengertian. Kami menjadi teman dekat dan aku tak tau dia masih mengingatku atau tidak. Yang lebih penting, aku menyukainya! Aku menyukai Matsuoka Rin! Tapi, semuanya sudah terlambat.

--(y/n)

Heh?! Jadi yang menolongku waktu itu (y/n)?! Dan dia menyukaiku? Ugh! Andai dia tau yang sebenarnya! Tunggu, pesawat ini terbang dari atap. Aku harus ke sana! Siapa tau, (y/n) masih disana.

3rd POV~

"(y/n)!" Rin membuka pintu yang mengarah ke atap dengan kasar. Rin melihat (y/n) menangis. Rin mendekatinya. "Hei, apa kau yang membuatnya?" tanya Rin menunjukkan kertas tadi, mata (y/n) membesar. "R-Rin, aku bisa jelaskan..." ujar (y/n) malu "aku menyukaimu" kata Rin. (y/n) menjadi semakin terkejut, Rin tersenyum "terima kasih karena sudah menyelamatkanku waktu itu. Aku berhutang budi padamu. Biarkan aku membalasnya" kata Rin lalu memeluk (y/n). "bukannya tadi ada gadis yang memberimu surat?" tanya (y/n) masih di pelukan Rin "ya, memang, tapi, tentu saja aku menolaknya. Karena aku mencintaimu" kata Rin menyembunyikan wajahnya di rambut (y/n). (y/n) membalas pelukannya "aishiteru yo" bisik (y/n).

Behind scenes

"Oh, jadi Rin juga menyukai (y/n). Padahal (y/n) bilang dia tidak akan memberitahunya sampai Rin memberitahunya lebih dulu. Justru kau yang memberitahunya dulu. Ckckck...dasar (y/n) aneh" gumam (your friend name) mengintip dari balik pintu.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

(A/N) : gimana? Puaskah kalian? Ryoko dapet inspirasi cerita ini waktu jam kosong di sekolah. Waktu itu Ryoko kurang kerjaan dan buat origami perahu, trus dapet cerita ini deh ^^
Maaf, kalau ceritanya tidak menarik, jelek dsb. Ryoko bakal buat lebih baik di chapter selanjutnya.

Mind to vomment?

Free! Fanfictions One-shot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang