Mommy?
Created by: archiffaowiqlayPerapian terasa tak sehangat ini, jika malam sebelumnya hujan terus mengguyur kota kecil ini, kali ini langit terlihat cerah dengan bulan purnama yang melingkar terang. Lututku merapat memperkecil udara dingin yang mencoba merasuk. Sedang percikan api berwarna kemerahan menari manis di perapian, seolah menghipnotis untuk tidur. Belum sempat mata memejam, teriakan melengking khas saudara tiriku-Ellen-membuatku terbangun dari sofa.
"Kau! Cepat bangun dasar pemalas!"
"Tak bisakah kau lihat sudah jam berapa ini Ellen, sayang."
"Dan harusnya kau tahu apa posisimu di rumah ini. KAU ITU HANYA PELAYAN... cepat bangun dan siapkan susu hangat untukku."
Rambut merah bergelombangnya mengayun mengikuti langkahnya yang mulai menjauh dari ruangan perapian. Menyisakan rasa benci yang memang sudah ada di dalam diriku. Sudahlah , menentangnya hanya akan membuat dia semakin bahagia, karena dia punya alasan untuk membuatku dihukum oleh ibunya yang berambut sama. Mengingat wanita tua yang dipanggil oleh Ellen ibu membuat tubuhku merinding. Wanita dengan wajah khas seorang Lady yang kecantikannya mampu membius siapa saja yang melihatnya.
"Apa ada lagi yang kau inginkan, Ellen sayang?" Tanyaku pelan hampir menyerupai bisikan tepat di depan wajahnya.
"Heii, gadis pelayan! kau sengaja mengotori minumanku dengan napas busukmu hah?" Ellen mendorong tubuhku hingga membentur dinding.
"Aku tidak bermaksud seperti itu, maaf. Aku hanya tidak ingin membangunkan ibu."
Suaraku bergetar takut, sungguh aku benar benar tidak ingin bertemu dengan wanita itu lagi. Lukaku bahkan belum kering, dan baru amis darah masih tercium dari beberapa luka yang menganga.
"Omong kosong. Kau memang sengaja ingin membuatku kesal! Sekarang kau harus menerima balasannya."
Rasa sakit mendera bagian tengah kepalaku, mulutku meringis semakin dalam ketika kuku tajam Ellen mulai menusuki tiap kulitku. Tubuhnya yang memang lebih besar mampu menyeret tubuhku yang memang sudah tak bertenaga. Tanganku berusaha menahan jemarinya yang semakin kuat menancap disana, berharap rasa sakitnya tidak akan sehebat ini, walau nyatanya tidak.
Ruangan bawah tanah yang gelap dan lembab membuat langkahku semakin tertambat , aku tak mempedulikan rasa sakit yang semakin kuat menyerang kepalaku. Aku berusaha memberontak, menarik paksa tangannya hingga helaian rambutku menghiasi jemarinya. Lenganku yang lain mendorong cepat tubuh Ellen hingga jatuh terjerembab di tangga. Aku tahu hal ini semakin membuatnya marah, tapi aku lebih milih disiksa oleh Ellen yang hidup dibandingkan oleh ibuku.
Erangan berat menggema memenuhi indera pendengaranku, mengirimkan peringatan bahwa aku harus cepat keluar dari tempat ini. Tepat ketika Ellen berusaha mendaki anak tangga tempatku berada, sebuah tangan yang dipenuhi luka goresan menjulur menarik saudara tiriku.
"Kau tahu Ellen sayang, ibu pasti sangat merindukanmu. Mengingat betapa jarangnya kau mengunjunginya."
Tubuhku jatuh diatas sofa yang tadi sempat membuatku ingin tertidur, suara penyiar berita yang menyiarkan kabar tentang makhluk buas pemakan daging mengalun lembut bagai lagu pengantar tidur untukku.
Tbc
Fyuhhhh....aku suka banget sama cerita ini. Entah kenapa sosok 'aku' bikin jantung deg-deg-ser waktu buat karakternya. Apalah ini.
Maaf kalau masih ada typo dan yang lainnya~
Aku masih belajar readersdeul hehe
Yang terakhir, Voment pluiissss!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy?
HorrorKenyataannya luka luka itu bukanlah datang sendiri. Tapi kare n n a 'dia'...