#4 Getting Know each other

61 2 0
                                    

JANGAN LUPA

VOMENT

VOMENT

VOMENT

***
"I...ini.. Dimana ..?" Kataku setengah sadar , karena baru bangun.

Ku tengok pemandangan yang sangat asing bagiku. Aku sama sekali belum pernah kesini. Aku terbaring di sebuah kasur.

Hm apa yang terjadi ya , aku tak ingat apapun. Kepalaku agak pusing. Ini kamar siapa ?

Tak lama kemudian , pintu kamar terbuka. Akupun terkejut. Yang masuk ke kamar itu adalah Neil.

Ia masuk & duduk depan sebuah meja belajar. APA YANG TERJADI? Kenapa aku bisa disini? Aku pun bangun dari tidurku & duduk di tempat tidur.

Neil langsung menengok ke arahku.

" kau sudah sadar ? Istirahat lah dulu. Lihatlah , mukamu masih merah begitu. Kau tak bisa diem sih , daritadi kompresannya jatuh terus." kata Neil sambil berjalan ke arahku & membaringkanku. Lalu ia mengompresku dengan kain yang hangat.

"aku dimana ? Apa yang terjadi?" Tanyaku bingung

" bodoh , masa lupa. Kau tadi di taman hujan-hujanan. Kenapa tadi gak berteduh? Tadi kau setengah sadar tau di taman. Kau demam , badanmu sangat panas. bajumu basah semua. Gimana kau ini, bikin khawatir. Akhirnya kubawa kau pulang ke rumahku. Untung saja rumahku tak jauh dari taman." Jawab Neil

"... Hah ? Aku hujan hujanan gara gara lama menunggumu tau !" Kataku kesal karena ia melontarkan kata bodoh tersebut

"... Maafkan aku. Aku memang telat tadi , gara-gara tugas. Maaf yah. Tapi lainkali kalau kaya gitu lagi kamu jangan hujan hujanan. Kenapa juga kau tak telepon aku ? Aku khawatir. Udahlah kamu istirahat sana. Nanti demamnya tambah parah." Katanya dengan penuh penyesalan.

" hp ku mati gara-gara basah. jam berapa sekarang?"

"00.35 Ra" katanya sambil menengok ke jam tangannya

" hahh? Aku mau pulang. " kataku sambil berdiri dari tempat tidur.

" heii. Tidurlah , berdiri aja sempoyongan kaya gitu , gimana mau jalan pulang. Lagian hujan deras diluar. Lihat lah. "katanya sambil menidurkan ku kembali , lalu menyelimutiku.

"..."

Lalu aku baru sadar, baju yang kupakai sekarang bukan pakaian milikku. Kok bisa..? Jangan-jangan?

" mana.. Bajuku?" Tanyaku pucat

" tadi bajumu dicuci. Kakakku meminjamkan&menggantikanmu baju." Ujar Neil santai

"Oh...makasih... Ya"

"iya, calmy"

Sekali lagi ia memanggilku dengan nama itu. Tapi kali ini aku sudah tidak ada tenaga untuk marah.

Kuperhatikan dia dari belakang.

,Aku berpikir sejenak. Orang seperti apa , Aura itu? Sepertinya Neil sangat perhatian padanya. Mungkin dia orangnya baik , berlawanan sekali dengan sifatku.

Ganti topik , sekarang aku memikirkan, apa yang akan aku katakan saat pulang nanti? Sekarang kejadiannya beda sama dulu. Dulu mama gapeduli. Sekarang mama udah berubah, pasti pulang aku dimarahin. Harus bikin alasan apa aku nanti? Hmmfft. Mikirin ini bikin tambah pusing. Udah deh lupain aja. Urusan nanti lah.

Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 pagi. Tiba tiba ia berdiri & mematikan lampu di meja belajarnya. Lalu ia berjalan ke arahku.

" hei, kok belom tidur ? Istirahatlah , nanti demam kau parah lagi"

The Wrong IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang