part 6

4.3K 246 1
                                    

Prilly merenungkan berbagai keajaiban yang terjadi padanya akhir-akhir ini, diterima kerja di Windgroup dan bertemu direktur tampan Al. Tapi prilly menyadari kalau Al tidak mungkin menyukainya, apalagi dengan status mereka yang sangat jauh berbeda.

Ditengah-tengah lamunannya akan Al, tiba-tiba pikirannya mulai mengembara ke saat-saat kebersamaannya dengan Ali. Prilly langsung mengomeli dirinya sendiri karena memikirkan Ali, bos yang sangat dingin, tidak berperasaan dan sama sekali bukan tipenya itu.

Prilly sangat kesal pada Ali yang menyuruhnya jadi penyeleksi sayuran. Tapi karena tidak bisa marah-marah pada bos, akhirnya prilly melampiaskan kekesalannya dengan bermain fighting game dan menamai karakternya 'Tidur Nyenyak Setelah Mengalahkan Bos'.

Beberapa hari berikutnya, prilly lagi-lagi makan siang di kantornya bos sambil menjadi penyeleksi sayuran. Dan setiap malamnya, prilly melampiaskan kekesalannya dengan mengalahkan musuhnya di fighting game-nya.

Suatu hari, prilly mencoba membujuk Ali supaya Ah Mei saja yang menyeleksi sayurannya karena Ah Mei lebih pintar, lebih cakap dan pastinya lebih cocok untuk mengerjakan pekerjaan sesulit menyeleksi sayuran ini. Tapi Ali dengan cepat menghancurkan harapannya dengan memberitahunya bahwa Ah Mei adalah lulusan Harvard. Jadi diantara prilly dan Ah Mei, siapa yang lebih cocok menjadi penyeleksi sayuran?

Prilly langsung lesu saat menjawab "Saya, saya yang lebih cocok"

Keesokan harinya, prilly sedang mengambili kacang hitam dari rantangnya Ali sembari berbisik-bisik pada dirinya sendiri dan mengeluhkan Ali dengan kesal. Ali melihat apa yang sedang dilakukannya tapi karena tidak bisa mendengar bisik-bisiknya prilly, dia langsung memerintahkan Linda untuk mencarikannya guru pembaca gerak bibir.

Keesokan harinya, Linda memberitahu Ali bahwa prilly tidak bisa datang untuk makan siang karena dia sedang flu. Kebetulan saat Linda sedang melaporkan sakitnya prilly, Al datang untuk menyerahkan laporan dan ikut mendengarkan laporan Linda tadi.

Dia pun langsung bertanya pada Alu tentang gosip yang selama ini beredar di kantor, bahwa Ali dan prilly selalu makan siang bersama setiap hari.

"Lalu kenapa?"

"Kau ini teman yang tidak baik. Sudah sejak lama aku selalu mengagumi masakan koki rumahmu, bagaimana bisa kau tidak pernah membawakanku makan siang?" gerutu Al

"Kau tidak pernah kekurangan wanita untuk diajak makan. Kurasa kalau membariskan satu wanita sehari, antriannya pasti bisa sampai akhir bulan. Kalau kau sangat ingin memakan masakan koki keluarga kami. Datang dan makan saja di rumah kami"

"Aku punya banyak wanita untuk diajak makan bersama. Tapi kau hanya punya satu wanita dan dia adalah prilly Shan Shan. Kau sangat menyukainya, yah?"

Saat Ali lagi-lagi menanggapinya dengan diam, tidak menyangkal tapi juga tidak mengiyakannya, Al akhirnya menyerah. Tapi bagaimanapun juga, dia memperingatkan Ali supaya Ali sedikit mengendalikan perasaannya karena prilly masih dalam masa percobaan tapi semua pegawai sudah menggosipkannya gara-gara kedekatannya dengan Ali. Dan mungkin juga, prilly hari ini sakit gara-gara masalah ini.

Prilly dengan sengaja pura-pura sakit untuk menghindar sementara dari pekerjaannya menyeleksi sayuran dan makan siang di kantornya bos. Dia berakting dengan cukup baik dengan memakai masker dan pura-pura batuk setiap kali berpapasan dengan seseorang. Dalam hati, dia berdoa semoga Ali segera menemukan penyeleksi sayuran untuk menggantikannya, seseorang yang bisa melakukannya dengan sangat baik sampai Ali bisa melupakan dirinya.

Prilly membuat semangkok ramen untuk makan siang lalu membawanya ke balkon. Setelah memastikan tidak ada siapa-siapa di balkon, prilly pun melepas maskernya dan memeluk kaca dengan perasaan bahagia bisa lepas sementara dari Ali.

Di kantornya, Ali tengah memandang rantang makan siangnya dengan sedih saat tiba-tiba dia melihat prilly di balkon. Seketika itu pula, Ali langsung tersenyum senang, apalagi saat dia melihat prilly sebenarnya tidak sedang sakit malah memakan ramennya dengan sangat nikmat.

Setelah puas menghabiskan satu mangkok ramen, prilly kembali berjoget untuk menyemangati dirinya sendiri. Saking seringnya melihat prilly berjoget, Ali sampai hafal semua gerakannya bahkan sampai ikut-ikutan berjoget menirukan prilly.

Di kantor departemen keuangan, seorang pegawai bernama Dinda tiba-tiba memutuskan untuk mengundurkan diri karena dia sudah lulus CPA (Certified Public Accountant/akuntan publik bersertifikat) dan ingin bergabung dengan kantor akuntan publik. Dia tersenyum senang saat mendapat pujian dari pegawai lain. Tapi saat prilly yang mengucapkan selamat, Dinda langsung menyindir Shan Shan yang menurutnya bisa masuk ke Windgroup berkat koneksi.

Saat pulang kerja, shila berusaha menyemangati prilly supaya prilly tidak terlalu memikirkan kata-kata kejam Dinda tadi. Menurutnya prilly cukup hebat karena bisa menjalin hubungan baik dengan bos padahal para pemegang saham dan manager saja tidak mungkin bisa menemui bos setiap hari.

"Benar, aku harus berterima kasih pada papa dan mama yang memberiku golongan darah langka ini" pikir prilly

"Ngomong-ngomong kau mau kemana?" tanya shila

"Pulang naik bis" jawab prilly

Shila heran, setelah beberapa hari ini prilly selalu makan siang bersama bos, kenapa prilly tidak meminta bos mengantarkannya pulang saja? Atau meminta supirnya bos yang mengantarkannya pulang?

Prilly ingin mengatakan yang sebenarnya bahwa dia bukan makan siang bersama bos tapi cuma membantu menyeleksi sayurannya bos, tapi karena malu akhirnya prilly berbohong mengatakan bahwa dia ke kantornya Ali tiap jam makan siang karena Ali memberinya sebuah tugas rahasia yang sangat penting.

Saat lewat toko buku barunya Alya, tak sengaja prilly melihat Alya masuk kedalam toko buku itu. Prilly pun langsung ikut masuk untuk menyapa Alya. Alya memberitahukan bahwa ini adalah toko buku yang dibangunnya bersama sahabatnya yang sementara ini sedang pergi ke Jerman untuk memilih buku-buku, ia lalu mengundang prilly untuk datang ke acara pembukaan toko buku ini nanti.

Prilly langsung mengira kalau Alya pergi ke Eropa pasti untuk mengurusi segala sesuatu sehubungan dengan toko buku ini. Pasti karena kesibukannya juga, Alya sampai lupa dengan permintaannya untuk berhenti mengiriminya makan siang.

"Eropa?" tanya Alya bingung

"Bos bilang anda pergi ke Eropa"

Alya langsung mengerti kalau Ali pasti membohongi prilly. Tapi walaupun begitu, Ali sama sekali tidak membenarkan kebohongan kakaknya bahkan pura-pura lupa dengan permintaan prilly.

Tepat saat itu juga, Ali datang dan terheran-heran melihat prilly di toko buku itu. Tidak nyaman dengan kedatangan Ali, prilly langsung cepat-cepat pamit pergi.

Ali mengikutinya keluar dan bertanya apakah prilly sudah sembuh dari sakit flunya? Prilly awalnya bingung sampai akhirnya ingat kalau tadi dia pura-pura sakit, ia pun langsung cepat-cepat memakai syalnya sebagai masker dan pura-pura batuk.

Dengan memanfaatkan sakitnya, prilly berusaha meminta Ali supaya dia terlepas dari pekerjaannya menyeleksi sayuran. Ali pura-pura mempercayai sakitnya dan mengerti apa yang prilly mau, jadi dia menyetujui permintaan prilly.

Prilly langsung melompat-lompat kegirangan saking bahagianya terlepas dari Ali dan tidak perlu lagi menyeleksi sayuran. Dia lalu mengenang kembali saat terakhir kali dia menyeleksi sayurannya Ali.

Bersambungg...

Apakah prilly menyesal atas keputusanya,atau tidak?

#jangan lupa di vote yaaaa...
Kalau mau kelanjutanya..

Boss and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang