1. Perkenalan

27 1 0
                                    

*Nadira POV*

Hai perkenalkan nama gue Nadira, kalo nama panjang gue Nadiraaaaaaaaaa, hahahahh gadeng becanda. Nama panjang gue Nadira Crystalia Amanda Putri. Entah nyokap gue waktu hamil gue ngidam crystal apa gimana ya? Nama gue akhirnya di kasih embel-embel Crystal. Yaudah sekian perkenalan gue ya gaiz.

Oiya gue masuk SMA swasta nih di salah satu kota tepatnya di Jakarta tepatnya lagi 1 tahun yang lalu. Gue waktu masuk SMA ga kenal siapa-siapa sumpah. Sampai akhirnya gue kenalan sama Devina. Dia udah gue anggep sahabat sih tapi entah lah dia nganggep gue sahabat apa cuman sebagai teman aja.

Sekarang gue duduk di kelas 2 SMA duduk sebangku sama Devina juga. Untung waktu kelas 2 ini gue masih sekelas sama Devina. Kita sering cerita bareng, ke kantin bareng, apa-apa selalu bareng deh kecuali..... ke toilet hehehe.

----

*Still Nadira POV*

"Heh kunyuk, ke kantin yok?" Aku merengek kepada Devina, saat ini seharusnya ada pelajaran sejarah tetapi karena Pak Haris ada rapat jadi kita ada jam kosong ya walaupun tetap dikasih tugas sih sama Pak Haris.

"Tumben nih ngajakin ke kantin? Biasanya ogahan gue ajak ke kantin waktu jam kosong gini. Mau modus ke kakak kelas lo ya? Biasanya kan jam segini ada kakak kelas yang lo suka tuh nangkring di kantin" Devina selalu merecokiku dengan begitu. Ya memang aku pernah cerita ke Devina kalau aku lagi ngefans sama kakak kelas. Ngefans loh ya bukan suka.

"Yee lo mah selalu gitu. Gak ah lagi badmood buat liatin Kak David tau. Ayooo ih gue laper belum makan dari pagi." dustaku, biarin siapa suruh ngecengin aku.

Akhirnya kami menuju ke kantin. Seperti biasa segerombolan Kak David--kakak kelas yang aku suka--lagi nongkrong di kantin. Gak takut apa ya sama guru, mending kalo jam kosong sih gak apa-apa ke kantin. Lah ini masa setiap hari ada jam kosong trus nongkrong di kantin.

Aku mulai ngefans sama Kak David sejak pertama melihat Kak David di kantin sekolah. Yak, sepertinya kantin sekolah ini menjadi tempat yang paling bersejarah buat aku.

Tetapi aku tetap menunggu dia yang entah kemana perginya. Aku selalu menunggunya pulang atau sekedar mencari tau kemana dia pergi. Tetapi yang kudapat nihil. Aku nggak tau harus mencarinya kemana lagi, dia hilang bagai ditelan bumi.

"Udah kali ngelihatinnya. Gak bakal kemana-mana kok orangnya." Devina pun cekikian.

Aku hanya meliriknya sekilas. Lalu baku membalas ucapannya.

"Dev"

"Apa"

"Dev" Aku hanya bisa menyebut nama Devina saja tanpa ada embel-embel, aku ingin bercerita tetapi takut mengulang kembali kenangan burukku.

"Apaansih?!"

"Dev"

"........"

"Dev"

"........."

"Dev,ih kok diem aja sih?"

"Au ah."

"Iiihhh nyebelinnnn. Gak temenan lagi ah kita. Bete gue sama lo."

Aku melirik Devina sekilas, yang ku tahu dia melongo. Kalau saja aku sedang tidak berakting ngambek sudah aku tertawakan dia. Wajahnya lucu abis sumpah gak boong.

"Dihhh apaaann?! Harusnya gue tau yang ngomong kayak gitu ke elo."

"Hehehhe iya iya maaf ya. Gue mau cerita nih."

"Cerita aja, Na. Kayak ke siapa aja lo segala pake ngomong gitu."

"Gue... gue kenapa ya selalu terbayang-bayang sama dia terus? Gue udah berusaha nyari dia sejak waktu SMP dulu. Tapi apa? Hasil yang gue dapet nihil, Dev. Nihil. Gue kurang berusaha apa lagi coba?

Gue kehilangan dia waktu gue mau masuk SMP, dia tiba-tiba ngilang gitu aja. Lagian sih ya, temen gue waktu SD dulu bego banget tuh jirr pake segala bilang kalo gue suka sama dia lagi. Gue harus cari dia kemana lagi,Dev? Ke ujung dunia? Ke kutub utara? Apa perlu ke planet mars? Palent pluto sekalian? Gue nyerah sama semua ini, Dev. Gue nyerah. Kenapa sih gue dapet cobaan yang begini banget?"

Aku mengutarakan semua unek-unekku kepada Devina. Lega sekarang rasanya bisa cerita ini semua kepada orang yang kita percaya. Aku baru menceritakan masalahku ini kepada Devina setelah satu tahun--hampir dua tahun kita berteman--. Teman-teman SMPku waktu dulu pun tidak tahu. Entah, aku yakin saja bahwa Devina tidak akan menceritakan masalahku kepada siapapun. Buat apa juga? Tidak ada gunanya juga masalahku diceritakan kepada orang lain.

"Tunggu..tunggu. Ini siapa yang lo maksud? Gue gangerti. Coba lo cerita dari awal deh."

---------------------------------

Part 1 end heheh.

Gue asal-asalan ngambil judul part yang ini. Abisnya gatau mau ngasih judul apa.

Sooo, enjoy it.
Minta vote&commentnya ya.

Regards,
Nad.

A Past MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang