satu

780 38 3
                                    

Pernahkah kalian merasakan seolah-olah dunia sedang menghukum kalian? Ketika bintang-bintang berjatuhan bukan untuk mengabulkan permintaan namun untuk meruntuhkan dinding pertahanan kalian? Ketika orang-orang terdekat kalian menusuk kalian dengan tajamnya kehidupan? Setidaknya, itulah yang bisa kusimpulkan saat ini tentang perasaanku.

Hatiku hancur, tidak, benar-benar hancur. Semua harapanku telah sirna begitu saja. Sakit rasanya mengetahui fakta bahwa aku tidak dapat lagi menggapai kebahagiaanku. Mengetahui bahwa hidup ini tidak akan sama lagi seperti sebelumnya membuatku rapuh.

Semuanya berawal dari dia. Seorang wanita yang sangat kupuja. Wanita dengan paras cantik yang membuatku terlena akan hadirnya. Wanita yang membuat waktu di kehidupanku semakin indah. Dia membuat hidupku bagaikan taman bunga yang dipenuhi kupu-kupu yang berterbangan tanpa memperdulikan kemana angin akan membawanya.

Tapi, kemudian taman itu menjadi gersang. Rerumputan berubah menjadi pucat. Kupu-kupu yang memenuhi taman itu kini telah tergeletak tak wajar di atas rerumputan. Seluruh bunga menjadi layu. Bahkan, angin tidak lagi berhembus di taman itu. Benar-benar mengerikan.

Kau datang ke hidupanku dan mencari celah agar dapat tinggal di dalamnya. Setelah kau berhasil menemukan celah itu kau masuk dan melukiskan cinta untukku di atas air yang hanyut bersama kepergianmu, dan kau lukiskan luka hatiku di atas batu yang tak mudah hilang semudah kau hilangkan cintamu untukku.

Aku rapuh. Tahukah kau betapa rapuhnya aku saat ini? Semua akibat dirimu yang jelita itu. Kau berhasil membuatku mengerti artinya kehidupan, kemudian kau pula yang membuatku mengerti pedihnya kehidupan.

Aku lelah. Aku lelah lari dari kenyataan pahit ini. Hati ini sudah lelah mengobati luka yang sesungguhnya tak dapat diobati ini.

Gelap. Gelap sudah hati ini kau buat. Matahari tidak lagi bersinar di hati ini. Bulan pun enggan untuk menampakkan dirinya. Hampa. Kosong.

Kau ajarkan aku bahagia, kau tunjukkan aku bahagia dan kau berikan aku bahagia. Namun, kau juga ajarkan aku derita, kau tunjukkan aku derita, bahkan kau memberikan aku derita yang pahit di hidup ini.

Selamat kau telah berhasil meninggalkan bekas kepedihan di hati ini.






Voices of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang