Part 8

458 31 0
                                    

Author's POV

Semenjak kejadian itu, di mana Gavrill mengantar jemput Mysha dan perubahan Gavrill yang begitu cepat terhadap Mysha.

Mereka berdua menjadi semakin dekat, bahkan tak terasa kini sudah hampir 2 semester penuh mereka selalu bersama.

Tak ada status spesial diantara keduanya. Mysha merasa sedikit dipermainkan dan digantung, tidak ada kepastian dari Gavrill tentang hubungan mereka.

"Sha, nanti sore ke Soul cafe ya" Ajak Gavrill.

"Ngapain?"

"Gak sih pengen aja, bentar lagi kan udah mau bagi rapot dan libur nya juga pasti agak lebih lama dari semester lalu"

"Oh oke, gue sendiri aja ya gak usah dijemput"

"Emang gue mau jemput?" Katanya terkekeh

"Rese lo"

-Soul cafe-

Sudah hampir satu jam tak ada yang membuka suara sampai akhirnya Mysha yang memulainya.

"Vrill, kok gue ngerada kita gantung banget sih" Kata Mysha tiba-tiba saat mereka duduk bersama di sebuah cafe.

Gavrill hanya bisa diam, dia tak tau harus bagaimana. Ia ingin sekali Mysha jadi miliknya tapi ia takut akan kehilangan Mysha.

"Vrill, kok lo diem sih" Dan Gavrill masih diam tak berkutik.

Mysha hanya bisa menghela nafas kasar. Mereka bungkam, dan selanjutnya tak ada yang membuka suara sama sekali.

Kecanggungan menghampiri keduanya.

'Apa mungkin gue ngomong sekarang aja ya' Batin Gavrill.

"Sha" Panggil Gavrill.

Mysha hanya menaikkan sebelah alisnya pertanda ia menjawab 'apa'.

"Gue bisa jelasin semuanya, tapi gue butuh waktu" Katanya sedikit frustasi.

"Kenapa nanti, kenapa gak sekarang" Suara Mysha meninggi sedikit membentak.

"Karena gue gak mau kehilangan lo!" Kini suaranya tak kalah nyaring.

Pengunjung cafe sontak melihat ke arah mereka.

"Kita pulang sekarang, gue bakal jelasin semuanya di mobil nanti" Kata Gavrill lemah, Mysha hanya mengangguk tanda setuju.

Mereka berjalan ke arah parkiran mobil. Sesampainya di mobil mereka langsung masuk, dan Gavrill mulai menjalankan mobil pelan.

"Sha" Kata Gavrill bertepatan dengan getaran dari handphone Mysha.

"Bentar, Audrey nelpon"

'Ganggu dasar' Batin Gavrill.

"Iya Drey, kenapa?"

"..."

"Iya bisa kok"

"..."

"Ini udah di jalan, gue langsung aja ya"

"..."

"Yaudah bye" Dan demikian sambungan terputus.

"Vrill, bisa anterin gue ke rumah Audrey?" Tanya Mysha.

"Sekarang?" Mysha mengangguk.

"Yaudah"

"Makasih ya, mau mampir?" Tawar Mysha saat sampai di depan rumah Audrey.

"Gak lah, urusan cewek"

"Yaudah dadah" Katanya seraya keluar dari mobil Gavril.

Tak berselang lama mobil Gavrill melesat pergi lalu hilang ditikungan komplek rumah Audrey.

Tok Tok Tok

"Eh non Mysha, masuk aja non neng Audreynya ada di kamar" Kata bi Mai.

"Oke bi, makasih" Katanya senyum.

"Eh dah dateng lo, masuk aja sini duduk" Kata Audrey sambil menepuk sofa di samping tempat tidurnya, dan Mysha menggangguk.

"Ngapain lo nyuruh gue ke sini" Tanya Mysha.

"Santai dong, gue cuman mau nyeritain sesuatu"

"Apa?" Alisnya terangkat sebelah.

"Ini masalah, Gavrill....."



p.s: jangan lupa vote + comment yaa!!:))

big love, m.r.

ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang