Part 14

469 30 2
                                    

Ting tongg
Ting tongg

"Bentarr" pekik Mysha.

"Hallo, Sha" sapa Gavrill ramah dengan senyum itu, senyum menawan yang menjadi favorite Mysha.

Deg.

Tak bisa berkutik tak dapat berkata.

"Shaa?" tanya Gavrill sambil melambaikan tangannya tepat di depan wajah Mysha.

"Eh, iya, eh ma-suk aja" katanya gugup.

Gavrill tertawa melihat gelagat Mysha, secara spontan tangan Gavrill pun terangkat untuk mengacak puncak kepala Mysha.

Deg.
Deg.

Seakan ada sebuah sengatan kecil yang menjalar di tubuh keduanya kala Gavrill mengacak kecil rambut Mysha.

Canggung, entah lah mereka tak mengerti.

Mysha memutuskan masuk mendahului Gavrill ke taman belakang, ia gugup. Mysha tak ingin Gavrill menangkap basah dirinya yang gugup akibat ulah Gavrill untuk kesekian kalinya.

Mysha duduk di bawah pohon rindang dekat kolam ikan. Tempat favoritenya di rumah selain kamar dan dapur.

"Shaa? ngelamun terus lo"
Gavrill tiba-tiba datang dan duduk di samping Mysha.

"Emang iya?" tanya Mysha.

"Iya aja"

Diam. Hening. Berkutat dengan fikiran masing-masing di bawah rindangnya pohon di tengah mendungnya siang dan di antara hembusan sejuk angin.

Mysha terdiam dengan segala fikirannya tentang kemungkinan apa saja yang akan terjadi kelas 11 nanti. Di sisi lain Gavrill berkutat dengan fikirannya tentang apakah ia harus mengungkapkannya sekarang atau nanti.

Hati dan otaknya sedang beradu dan membut dirinya sendiri pusing. mungkin ia akan mencoba, fikirnya.

"Sha"

"Vrill"

Tak disangka, dalam satu waktu bersamaan mereka saling memanggil. Mereka tertawa, lucu sekali fikir Mysha.

"Lo duluan"

"Lo duluan"

Lagi, secara bersamaan. Dan lagi, mereka tertawa.

"Yaudah lah, lo aja duluan" Mysha mengalah.

'Okay gue bisa gue berani' batin Gavrill.

"Sha.."

"Hallooo, love bird" kata Audrey tiba-tiba dengan nyaring dan tawa khasnya.

"Hai Drey" sapa Mysha.

"Udah lama? Maaf yaa tadi ada urusan bentar, tadi udah hubungin lo tapi gak lo bales" kata Audrey menerangkan pada Mysha.

"Oh iya, hp gue di charger. Yaudah tunggu bentar gue ambil minum dulu ya"

"Hmm" kata Audrey dan Gavrill berbarengan.

Mysha berjalan memasuki rumahnya, dan tepat saat Mysha menghilang dari pandangan Gavrill, ia langsung menjitak kepala Audrey, tidak sekali tapi berkali kali.

"Aduh, apaan sih lo kaya gue ada salah aja" kata Audrey tak terima.

"Lo salah oon, gue udah hampir ngungkapin semuanya dan lo datang dengan tiba-tiba. Ah betein lo, jelek" Gavrill kesal momentnya dirusak begitu saja.

"Oh, im so sorry. Is it too late now to say sorry?" Audrey menyenandungkannya.

"Gak usah nyanyi fals"

"Bete banget mas?"

"Serah lo"

"Nanti gue bantuin deh, jangan ngambekan dong" kata Audrey menoel-noel pipi Gavrill.

"What ever"

Selesai perdebatan mereka, bertepatan dengan datangnya Mysha yang membawa nampan berisikan makanan dan minuman untuk mereka.

"Rame kayanya, ngomongin apaan?" tanya Mysha.

"Ini nih si Gavrill katanya mau ngomong sesuatu sama lo" kata Audrey acuh.

"Oh, ngomong apa?" sahut Mysha

Gavrill gelagapan, tak disangka dengan mudahnya Audrey mengatakan itu.

Gavrill menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali, ia bingung harus mengatakan apa.

"Cepetan deh Vrill" cerocos Audrey dengan cengiran licik di wajahnya.

'Temen gila, gue bingung, kambing' batin gavrill.

Beberapa detik terjadi keheningan.

Kemudian......

"HAHAHAHHAA, KAMBING APAAN DAH HAHAHAAH" Audrey tertawa nyaring sampai-sampai mulutnya dibekap oleh Mysha.

"Maaf-maaf, gini Gavrill mau main monopoli katanya, lo ada gak?" dengan santainya Audrey mengatakan itu, dan ia mendapatkan senyuman penuh arti dari Gavrill.

"Oalah, kirain apaan. Ada di kamar, bentar gue ambilin"
Mysha memasuki rumahnya lagi dan sejurus kemudian Gavrill menjitak kepala Audrey tanpa ampun. Lagi.

"Apaan sih lo"

"Lo yang apaan, lo mau mainin gue ya? Dasar temen gila. Mana lo ketawa ngakak lagi untungnya Mysha gak curiga. Kesel kan gue jadinya" katanya panjang lebar dengan sedikit kekesalan.

"Ya, maaf kan gue bantu juga tadi, lo bilang gue kambing kan? Makanya gue ngakak, dan sehabis ini lo harus langsung bilang"
Gavrill hanya berdehem dan mengangguk.

"DREY, VRILL, MONOPOLINYA GAADA" suara Mysha sangat menggelegar, padahal ia berteriak dari lantai dua rumahnya.

"YAUDAH GA JADI AJA, CEPETAN TURUN DEH" sahut Audrey tak kalah nyaring.

Setelahnya, Mysha langsung turun ke bawah dan menuju halaman belakang.

"Hallo"

"Apaan halo-halo" kata Audrey sinis.

Gavrill hanya menggeleng melihat tingkah mereka berdua.

"Sha" panggil Gavrill.

"Ya?" sahut Mysha singkat.

Mysha merasa gugup, entah kenapa. Ia merasa sangat tak karuan dengan alasan yang ia sendiri pun tak tau.

Audrey hanya tersenyum, ia tau kedua sahabatnya sangat gugup, dan ia dapat memakluminya.

"Gue.........."

Yahh maaf banget baru bisa update sekarang. Soalnya lagi banyak-banyaknya tugas sekolah. Jadi kayanya cerita ini bakal slow update terus yaa, gak apa-apa kan? Maaf banget sekali lagi. Terima kasih juga yaa buat pengertiannya🙏🙌

Terus juga maaf kalo makin ke sini ceritanya makin gak jelas dan aneh. Ugh:')

p.s: keep vomments readers!! Luv you all😘😘

big love, m.r.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang