Bagian 14 "Yang Sebenarnya"

69 11 0
                                    

Mencoba menjauhimu sangat susah bagiku meski hanya sedetik saja ~Ray.

***
Bel istirahat baru saja berbunyi. Mia dengan segera pergi ke ruang Osis karena mengingat pesan Tama.

Saat Mia memasuki ruang Osis terlihat ketiga anggota Osis juga ada disana.

" Tama? "

" Owh... Mia "

" Mia-chan!!! " sapaan Tou hanya dibalasi senyuman oleh Mia.

" Tama, Mengapa kau menyuruhku menemuimu? "

" Ah... iya, Kita harus bicara. Ayo, ikut aku ke kantin " ajak Tama sambil merangkul pundak Mia.

Mia tak mencoba mengelak dari Tama. Karena ia sadar tidak mempunyai hubungan dengan orang lain, sehingga ia merasa santai saja dirangkul oleh Tama.

Dengan sengaja Tama menoleh ke arah Ray dengan memberikannya wink padanya dan segera menggiring Mia ke kantin.

Sungguh terlihat jelas ekspresi cemburu pada wajah Ray. Sedangkan Tou dengan santainya membuka kaleng soda dan meneguk sodanya.

Keheningan adalah suasana ruang Osis saat ini. Hanya suara jam dinding saja yang berbunyi hingga Ray angkat bicara.

" Jelaskan padaku yang tidak aku ketahui soal kemarin, Tou "

" Kemarin saat Mia akan menjelaskankan lo terus memotong pembicaraannya "

" Benar, Aku hanya mementingkan egoku saja "

" Kalau begitu tanya aja ke Mia atau cari tau aja sendiri " Tou keluar dari ruang Osis sambil bersiul senang.

Ray hanya diam diposisinya. Ia terlalu gengsi untuk tanya langsung kepada Mia. Sebenarnya ia ingin tanya kepada Tama, tapi Tama bilang ia harus mencari tau sendiri pake keringat sendiri.

Akhirnya Ray memutuskan pergi ke kantin untuk menemui Mia dan Tama. Ya... setidaknya minta maaf pada Mia.

Ray berlari ke arah Kantin. Mia dan Tama kelihatan asik mengobrol. Ya keadaan kantin sekarang ramai karena jam istirahat.

Ray melihat Mia berdiri dari bangkunya dan melambaikan tangan pada Tama. Ia rasa Mia akan pergi.

" Selamat pagi " sapa Ray pada Mia saat berpapasan.

" Too " sapanya balik tanpa ada seulas senyum di wajahnya.

" Boleh aku minta penjelasan darimu? " Ray menahan tangan kiri Mia.

" Kemana aja kemarin? " Mia melepaskan genggaman Ray dan segera meninggalkannya.

Haruskah aku menjauh darimu, Mia?
Sebetulnya aku tidak ingin seperti itu karena aku masih jelas-jelas mencintaimu, Mia.

Ray teringat sesuatu, ia segera berlari ke arah ruang guru dan menemui Bu Nung, guru yang kemarin ngasih tugas untuk Osis.

" Bu Nung!!! Aku butuh penjelasan anda!! " Ray menghampiri meja Bu Nung.

" Penjelasan apa sih Ray? "

" Kemarin. Kenapa kok Mia telat masuk kelas padahal tugasnya selesai saat istirahat? "

" Oh itu... "

" Iya bu.. jelaskan "

" Kemarin saat istirahat Mia, Tama, dan kamu sudah mengumpulkan tugas laporan sedangkan Tou belum mengumpulkan. Akhirnya saya menyuruh Tama untuk membantu Tou. Tapi Tama bilang kalau ia ada ulangan, jadi dia gak bisa membantu Tou. Saat itu Mia melewati ruang guru. Ya akhirnya saya suruh buat bantuin Tou. Jam pelajaran kelima, Mia menyerahkan tugas Tou dan bilang bahwa Tou ketiduran saat mengerjakan tugas laporan itu. Terus Bu Diah, wali kelas Tou bilang bahwa Tou tidak masuk kelas sama sekali. Akhirnya ia mengirim pesan pada Mia untuk mencari Tou sepulang sekolah. Ya.. kira-kira seperti itu "

Duar....

Rasanya jantung Ray berhenti berdetak saat mendengar penjelasan Bu Nung. Rasanya ingin cepat-cepat peluk Mia gitu lhoo.

" Aku salah sangka pada Mia "

" Maksudmu apa Ray? "

" Tidak Bu.. terima kasih "

Ray lari menemui Tama dikelas XI-5. Ia segera menuju Tama yang sedang memainkan Handphone nya. Ray langsung menarik Handphone dari pandangan Tama.

" Apaan sih Ray, Balikin napa "

" Kenapa gak jelasin dari awal sih? "

" Karena aku ingin kau cari tau sendiri " Tama berhasil merebut Handphone nya lagi.

" Aku udah tau. Terus gimana cara balikan sama Mia? "

" Pikir dong. Sebelum Mia direbut sama Tou "

" Eh!? "

" Sebenarnya gue gak beneran suka kok sama Mia " Tou tiba-tiba datang dihadapan Tama dan Ray.

" Eh.. kok u in here "

" Orang Tama yang nge-Line gue "

" Eh!? "

" Sebenernya gue cuman pingin manas-manasin lo aja. Lagipula gue udah punya pacar tau. Gue juga sukanya sama yang lebih tua kok "

" Hah? Pandai banget aktingnya "

" Hahaha... Ternyata lo belum bisa ngapus ego lo "

" Tembak lagi si Mia "

" Tapi aneh tau "

" Aneh kenapa? "

" Aku yang minta putus eh aku yang minta balikan "

" Tenang aja. Mia masih suka sama lo kok. Gue yakin seyakin-yakinnya "

" Tapi gimana caranya "

Tet... Tet... Tet...

Ray mendesah pelan saat mendengar bel itu. Ia merasa bimbang sekarang. Dengan segera ia berlari menuju kelasnya yang berjarak 4 kelas dari kelas ini.

" Eh.. Bu Rosy. Maaf Bu telat "

" Tak apa. Masuklah "

Ray duduk dibangkunya dan membuka buku matematikanya. Ia sempat menoleh ke arah bangku Mia. Tak Mia tak menanggapinya.

" Buka buku kalian halaman 167 dan kerjakan itu adlah materi UKK besok. Saya harus pergi ke dinas sekarang " Bu Rosy meninggalkan kelas. Bu Rosy adalah tipe orang yang tidak suka basa-basi.

" Padahal besok UKK, kok dikasih tugas. Eh iya, Mia materi Sejarahnya udah kamu fotocopy gak? "

" Udah. Ini titipanmu "

Dalam hati Ray kesal karena yang diberi materi hanya Richie sedangkan dia yang tadi bolos sama sekali gak tau apa-apa.

Bu Ririn adalah guru IPS. Ia adalah guru yang paling bikin ngantuk makanya Ray memiliih untuk bolos dari pada Ulangan IPS.

Mia menarik tangan Ray keluar kelas. Ray hanya diam dan mengikuti Mia. Ternyata Mia menariknya ke ruang guru.

" Bu Ririn, Ray katanya mau ikuut ulangan susulan "

" Kamu sudah sehat ya Ray? Syukurlah. Ayo ulangan " Bu Ririn mengeluarkan kertas soal untuk dikerjakan Ray.

Ray segera mengerjakan soal-soal mengerikan itu. Jujur saja Ray memilih Matematika daripada Sejarah. Tapi hanya 30 menit, Ray sudah selesai mengerjakannya.

" Sudah? Wah kau pintar sekali. Padahal hari ini kau tak enak badan "

" Eh? "

" Kata Mia kau tak enak badan jadi kau tadi istirahat di UKS "

Mia memberiku alasan untuk bolos.

" Ah iya bu. Terima kasih "

Ray keluar dengan hari berbunga-bunga saat mengetahui Mia memberikan alasan untuknya. Ia heran mengapa Mia masih menolongnya.

" Mia? "



Bersambung...
***
Mia kenapa Ray?
Aku khawatir nih...

Gimana kelanjutannya, baca part berikutnya :)

Vote and Comment ya :)

Miracles Of MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang