Mata itu.
Hidung itu.
Bibir itu.
Rahang itu.
Tubuh itu.
GLEK
Kembali kuedarkan pandangan mataku pada ribuan huruf yang tercetak jelas di dalam buku yang berada di pangkuanku. Oh, Sial! Hampir saja ketahuan.
Kubalikkan lembaran demi lembaran buku yang sebenarnya tidak kubaca, ya kau tahu. Hanya untuk menjadi kedok penyamaranku agar aku bisa memandangi keajaiban dunia ke-7 yang selalu dapat melelehkan hatiku.
Zain Raharda.
Lelaki berparas tampan, berotak cemerlang yang membuat gadis biasa sepertiku, tersedot untuk mengetahui seluk beluk dirinya.
Dari jam berapa dirinya bangun, kegiatannya, sampai kapan dia tertidur. Dari siapa orang tuanya, berapa bersaudarakah dia, siapa teman-teman terdekatnya, dan siapa pacarnya saat ini.
Dan aku, Rezeva Amanda, telah mengetahui semua itu minus yang paling terakhir.
Ya, pacar. Sungguh lelaki ini adalah lelaki paling tertutup yang pernah kutemui di dunia.
Butuh waktu 2 tahun lebih untuk mengetahui semua itu. Dan 2 tahun lebih-lah yang kuhabiskan untuk menguntitnya, men-stalk akun socmed-nya, bahkan menguping pembicaraan orang-orang tentang dirinya.
Bertanya langsung pada dirinya? Oh, lebih baik aku gantung diri daripada aku melakukan hal itu. Bertegur sapa dengannya saja aku tidak bisa.
Ah, bukan. Bahkan aku belum pernah berkenalan dengannya. Sungguh aku mengakui aku adalah gadis yang terbodoh di dunia ini.Terlalu takut. Ya, aku terlalu takut untuk berkenalan dengannya. Berpapasan dengan setiap hari saja sudah membuat jantungku dag dig dug ser. Apalagi bertatap muka dengannya.
Tetapi, respon darinya-lah yang mendominasi alasan aku tak pernah berkenalan dengannya. Mungkin saja dia tak mau berkenalan denganku, mungkin saja dia mau berkenalan denganku lalu besoknya ia sudah tidak mengingatku.
Jadi, terimakasih, sudah cukup aku bermimpi. Jangan membuat mimpiku ini menjadi nyata.
---
Hai...
This my new story yhaaa...
Ga tau nanti jadinya kek gimana :v
Jangan lupa Vote dan Comment nya lhoo...
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Me
Teen Fiction"Dan biarkan hanya aku yang melihat kamu, tanpa kamu harus melihat aku," - Rezeva Amanda [Completed]