2

501 29 4
                                    

Asik dapet pic yang cuocok tuh di mulmed.
Diliat dulu buar bisa menghayati.
Segitu saja ya, monggo dibaca. Nah, kalo udah selesai. Boleh toh minta Vote dan Comment-nya. Hehe.

Bye.

Love.

Aureaamanda.

---

Lelah.

Penat.

Semua melebur menjadi satu. Membuat otakku yang IQ-nya tak seberapa ini menjadi kacau. Menjadi kacau karena terlalu banyak memikirkan nya.

Zain Raharda.

Plus...

Berbagai mata pelajaran yang harus kuhafal dan akhirnya membuatku tepar ditempat.

Aku mengumpulkan lembaran jawaban UN-ku tepat saat bel berdering dengan nyaring.

Memekakkan telinga.

Bukan belnya, tetapi suara gerutuan para siswa yang mungkin belum sempat mengisi sebagian lembar jawaban mereka. Dan juga, suara sorakan para siswa yang seakan telah melewati jurang api neraka dengan selamat.
Padahal yang terjadi hanya, hari ini adalah hari terakhir Ujian Nasional.
Artinya setelah ini kami semua akan menempati jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Sekolah Menengah Atas.

Meninggalkan seragam putih biru kami, meninggalkan semua kenangan remaja labil tahap awal, dan meninggalkan semua cinta monyet kami.

Lalu, apa artinya aku harus melupakannya?

Melupakan lelaki yang selama hampir 3 tahun ini tak pernah absen dari daftar kehadiran kegiatan sehari-hariku?

Lelaki yang selama ini membuatku selalu tersenyum hanya dengan melihatnya?

Lelaki yang selalu membuat jantungku berpacu melewati batas normal padahal tidak mengakatan apapun?

Dan jawabannya,

Aku tidak tahu.

Benar-benar tidak tahu.

Tidak tahu apa aku bisa melupakannya.

Tidak tahu apa aku masih terus bisa menyimpan sosok dirinya dihatiku.

Melupakannya terlalu sulit.

Tetapi jauh lebih sulit untuk berjanji bahwa aku akan terus menyimpannya dihatiku.

Terlalu sulit karena aku tahu bahwa hanya aku disini yang selalu memandanginya.

Hanya aku disini yang tahu seluk beluk dirinya.

Hanya aku disini yang selalu was-was ketika mendapat kabar bahwa dirinya sakit.

Hanya aku disini yang selalu tersenyum atas kebahagian yang didapatnya.

Dan hanya aku disini, yang merasakan patah hati.

Patah hati karena disini hanya ada kata 'aku'.

Dia tak pernah memandangku.

Tak pernah mengenal diriku.

Tak peduli atas semua musibah yang aku dapat.

Tak merasa bahagia atas kebahagiaan yang aku dapat.

Dan tak pernah patah hati saat aku patah hati.


Jadi,

Apa aku harus mulai mencoba melupakannya?

Just MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang