4 - END

487 26 7
                                    

Hai...
Ffft...
Akhirnya selesai juga ya..
Nih part terakhir lho! Dan udah puanjang banget.
Dari kemarin malem ngetik terus gara-gara ide di otak dan tangan udah gatel pengen langsung dijadiin.

Kalo endingnya mah, jangan ditanya.
Nanti happy ending kok :b

Yaudah yuk ga usah lama-lama, capcus di baca.

Hope you like it, gaes...

---

Gelapnya malam menyambut pandangan mataku. Aku mengerjap beberapa kali sebelum tersadar bahwa aku tengah berada di sebuah taman yang aku juga tidak tahu -namanya.

Kakiku menegak -mencoba bangun dari bangku taman yang kududuki- tanpa kuperintah, berjalan menuju suatu sumber penerangan.

Lampu.

Tidak cukup terang.

Tapi lebih baik.

Mataku menatap lampu itu. Lalu tiba-tiba potongan-potongan peristiwa terlintas di otakku.

Ah, benar.

Aku ingat.

Setelah pengucapan nama 'Sera Zefanya' di acara itu -yang tidak perlu kuperjelas lagi- oleh lelaki -yang juga tidak perlu kuperjelas lagi- aku langsung berlari sanbil menutup wajahku yang sudah terbanjiri air mata. Beruntungnya aku tidak menabrak seorangpun saat itu.

Lalu....

....Ah, aku kembali lupa.

Aku menatap pakaian yang aku kenakan.

Kaos.

Celana pendek.

Fiuh.

Aku bernafas lega.

Ya, sepertinya, aku sudah pulang ke rumah lalu berganti baju. Syukurlah, paling tidak aku tidak seperti orang aneh yang berada di taman dengam kebaya dan konde.

Aku terus berjalan mendekati lampu itu. Ya bukan sepenuhnya lampu itu yang kudekati, tapi bangku yang berada di bawah lampu itu.

Aku mengernyit tatkala melihat dua siluet yang duduk di bangku itu.

Aku baru saja akan melangkahkan kakiku pergi saat salah seorang dari mereka mengeluarkan suara, "Raharda...,"

Tuhan...

Apalagi ini?

Dengan berat hati aku mengikuti langkah kakiku yang memaksa untuk mendekat.

"makasih ya... Tadi aku terharu banget lho! Kamu keren banget di atas panggung!"

"Apa sih yang enggak buat kamu," balas seseorang disebelahnya, yang kuketahui sebagai Raharda.

Hatiku mencelos.

Biasanya, disaat seperti apapun, suara Raharda adalah obat yang paling ampuh untuk mengembalikan semangatku. Seperti ada sesuatu yang menggelitik di perutku dan membuncah didadaku. Dan kuakui, itu sangat sangat menyenangkan.

Just MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang