Pagi ini aku terlihat sangat ceria sekali. Terbukti saat sarapan bersama mama dan otousan tadi, mereka langsung menggodaku.
"Kemarin ngapain aja tuh?" tanya mama.
"Kenapa mama aja yang dikenalin. Otousan enggak?" kali ini giliran otousan yang berbicara.
"Kemarin malam sekitar jam 10 mama denger ada orang buka pintu lho.." ucap mama.
Saat mama berkata seperti itu, aku hanya berkata dalam hati "Idih mama! Kirain udah tidur."
Yah, kurang lebih itulah yang terjadi selama kami sarapan. Dan aku hanya menanggapi mereka dengan senyuman kecil.
Saat aku sampai di kampus pun, Young Hwa berhasil memergokiku tersenyum sendiri saat baru datang ke kelas. Alhasil, dia pun bertanya macam-macam padaku pagi ini. Di taman kampus.
"Bagaimana kemarin? Kau sudah memberikan kadoku padanya bukan? Oh ya, kau tadi kenapa senyam-senyum sendiri? Jangan bilang... kau suka dengan seseorang?" tanyanya bertubi-tubi.
"Ih, Young Hwa! Satu-satu dong!" ucapku.
"Soal tadi aku senyum-senyum sendiri itu.....oh ya! itu karena aku baru mendapatkan buku-buku baru tadi pagi" karangku."Biasanya kau juga mendapat buku baru, tapi kau tidak pernah sesenang itu"
Yah, yang dikatakan Young Hwa barusan memang benar. Karena aku tidak mau membahas masalah tadi, akhirnya kualihkan saja pembicaraanku dengan Young Hwa.
"Emm... oh ya! Aku sudah memberikan kado darimu kepadanya"
"Oh ya! Ah terima kasih Mitsuka. Kau memang sahabat terbaikku!" pekiknya.
Oke, itu berhasil membuat Young Hwa tidak membahas masalah tadi lagi.
Aku sendiri juga bingung, mengapa aku terlihat ceria sekali pagi ini. Apa mungkin karena kejadian semalam? Dimana aku dan Kazeko menonton bioskop dan makan malam berdua.
Ah rasanya tidak mungkin! Tapi... sudahlah! ucapku dalam hati.
"Mitsuka!" teriakan Young Hwa yang tepat mengenai telingaku membuatku tersadar dari lamunanku.
"Eh, apa?" tanyaku linglung.
"Ayo kita kembali ke kelas!" ia pun menarik tanganku menuju kelas dengan terkadang bersiul-siul.
Dia bahagia sekali! Aku tidak boleh jatuh cinta dengan Kazeko! ucapku dalam hati.
~~~
Kazeko POV
Hari sudah sangat larut terbukti dengan keadaan pintu apartemen yang berada di depanku yang seperti tidak menunjukkan adanya kehidupan.
Tapi perkiraanku salah ketika sebuah suara terdengar di telingaku ketika aku masuk. Suara itu.
"Darimana kau?" ucap seseorang dengan dinginnya. Terpendam rasa dendam didalamnya.
"Bioskop" ucapku simple. Tidak ingin berlama-lama dengan seseorang yang menjadi kakakku itu.
Segera kumasuki salah satu kamar yang berada di dalam apartemen ini. Kamarku. Kubaringkan diriku diatas kasurku. Kupejamkan mataku sebentar lalu sebuah senyuman tersungging dibibirku.
Ya. Aku tersenyum bukan karena kakakku tapi karena Mitsuka. Aku mengingat kembali kenangan yang sudah kami lalui tadi malam dan itu membuatku tersenyum sehingga melupakan amarah yang sedikit muncul di diriku ketika aku bertemu kakakku tadi.
Sepertinya aku mulai mencintainya dan sepertinya malam ini aku akan mimpi indah. ucapku dalam hati sembari memejamkan mataku dan tersenyum.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Unbelievable!!
Teen Fiction"Aku punya sahabat yang sedang jatuh cinta dan dia memintaku membantunya. Sampai akhirnya aku terjebak dalam masalah itu" ~Ginichi Mitsuka~ Konflik tentang persahabatan, cinta, dan keluarga digabung menjadi satu dalam cerita ini. So, Happy Reading...