Hanya satu kenyataan,
habis kecoh,
dunia tanpa sempadan.Sekelip mata kotak kecil,
menjadi medan pertarungan.Masing-masing meluru,
berganding bahu menginginkan, kemenangan.Berdas-das tembakan,
dilontarkan.Berbutir-butir bom,
diledakkan.Bertubi-tubi serangan,
dihamburkan.Langsung tak peduli.
Kesan peninggalan peperangan.Sehinggakan,
Ada yang galak melantik diri,
menjadi kapten dalam memberi
kutukan dan cacianAda yang galak melantik diri,
menjadi koperal dalam menabur
pujian dan sanjungan.Ada yang galak melantik diri,
menjadi jeneral dalam memberi sumbangan dan perkongsian.Ada juga yang galak melantik diri, menjadi ulama' dalam memberi pandangan dan hukuman.
Hanya satu kenyataan.
Sudah mampu menggegarkan,
dunia tanpa sempadan.Memecah-belahkan
umat Muhammad
yang kian pupus,
ditelan dek zaman,"Dunia tanpa sempadan."
-S.A-
YOU ARE READING
Suara Jiwa | Completed
PoetryBukan puisi puitis. Terkadang manis. Terkadang sadis. Terkadang terguris. Terkadang ditapis. Sekadar luahan penulis. Dalam ritma dan baris. Mohon hati kalis. -S.A- ********************************* [Malaypoetry] [Completed]