Dalam perjalanan pulang
Yang diingat selalu kapan
Nasib baik berkunjung
Jamuan sore itu
Tertawa kekeh, wiski keemasan
Meja cokelat dan kerling perempuan
Mengalihkan luka, sementara
Dari jendela-jendela yang terbuka
Kusaksikan orang-orang pulang kerja
Kendaraan berbaris mirip antrIan hidup
Hening, berbicara dalam bahasa lampu merah
Bolehkah hidup kita ditentukan
Tanpa aturan, tanpa penghakiman
Kita sama-sama mengakui sebagai kita saat ini
Dimulai dari seseorang yang tak masalah
Melamar kemurahanmu tanpa ijazah
Dalam perjalanan pulang
Yang muram di raut wajah
Yang tersisa, yang terbawa
Rute yang sama, jalan sepi
Melulu malam dan dingin
Aku terlelap di ujung tarhim