Berjuang Demi Cinta

80 8 0
                                    

Aku menangis setelah azka pergi, meningggal kan ku dengan kesedihan,

hati ini sakit , aku lelah . sungguh aku tidak kuat lagi aku ingin mati saja rasanya,

aku bertanya pada diri sendiri, apakah aku tidak bisa mendapatkan cintanya?

Apakah dia bukan takdir ku?

Apa salah jika aku ingin melawan garis takdir tersebut?

banyak pertanyaan yang muncul di dalam hati ku,

aku semakin kencang menangis sambil berteriak kencang pula saat ada kilat diluar , saat ini memang sedang turun hujan yang sangat deras ,menambahkan rasa sakit ku.

aku takut hujan, aku hanya bisa menangis di pojokan kamar ku sungguh aku sangat takut....

Arka's POV

Aku berjalan ke kost kost-annya , namun aku melihat sahabat nya baru saja keluar dari sana.

aku melihat matanya berkaca kaca dengan senyum paksa dia melihat ke arah sahabatnya yang kutau bernama azka,

aku bertanya Pada diriku sendiri, apa mungkin dia mencintai sahabatnya?

jika ya ,pantas kemarin dia lari saat melihat azka menembak gadis lain.

dan aku yakin azka sudah pacaran dengan gadis-nya itu.

Aku menunggu berjam jam aku yakin saat ini dia sedang menangis,

aku ingin mengetuk pintu hanya saja aku bingung.

saat mendengar teriakan ketakutannya aku memutuskan untuk masuk tanpa mengetuk pintu,

untung saja pintunya tidak dikunci..

"Haruka... ini aku arka kamu dimana"
tanya ku sungguh aku khawatir dengan keadaanya

"Arka tolong aku takut , aku di kamar tolong aku ka"
jawabnya

aku pun masuk ke kamarnya dengan cepat, dan yang kulihat..

haruka yang rapuh, dia benar benar lemah..

"Haruka? Kamu kenapa?"
Tanya ku

dia tidak menjawab dia hanya menangis semakin kencang saat mendengar petir yang kencang,

yang ku tau sekarang aku ingin melindunginya

aku pun langsung memeluknya kencang sambil berkata

"kau akan baik baik saja, tenang aku disini"
kata ku dia hanya menganggukan kepalanya saja.

beberapa menit kemudian ...

kurasa tangisannya sudah mulai reda, aku pun melepaskan pelukan ku dan menawarkannya untuk tidur

"tidurlah haruka"
dia hanya menggeleng kan kepala,

sungguh rasanya aku ingin sekali menonjok si azka, dia sudah menyakiti Haruka sampai seperti ini,

sungguh keterlaluan dia,

aku akan buat perhitungan sama dia,

"hey, haruka tidur lah, kau lelah pastinya karna kau terus-menerus menangis, pasti kau lelah. apa kau sudah makan?"
tanya ku,

dia hanya menjawab dengan gelengan kepala dua kali sebagai jawaban.

"haruka, jawab aku tidak mengerti maksud mu jika kamu hanya menjawab dengan mengerakan kepala mu itu "
kata dengan naja jengkel,

dan kalian tau apa yang di lakukannya?

dia berdiri lalu tiduran dikasur empuknya sambil memegang tangan ku,

Sayonara AITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang