Senin pagi. Suasan ribut mulai mendominasi kelas XI 1. Yaaa mereka sedang meributkan tentang keadaan teman sekelas nya. Yaitu sizuka.
"Bianca, sizuka kenapa? Gue denger dia pingsan." Tanya salah seorang temannya.
"Gue gatau. Tiba tiba aja gitu" jawab bianca.
"Trus keadaannya gimana?" Yang lainnya angkat bicara.
"Gue gatauu. Gue belum lihat. sabtu kemaren dia langsung di bawa pulang sama keluarganya." Jawab bianca lagi.
"Oohh gitu" respon mereka bersamaan.
"Pagi anak anak." Buk tuti guru sejarah masuk kelas, alhasil semua murid harus mendengar suara cempreng tuh guru menjelaskan hal hal masa lalu. Uh baper.
***"Kak Zuto, mama sama papa kapan nyampe sih. Udah 4 hari ga nyampe nyampe".
"Gue juga ga tau. Katanya bakal nyampe dalam waktu dekat. Tunggu aja deh. Hm zune, zuka masih tidur?"
"Yaahh masih di atas. Dia makin sering ngigau in tentang rere sama ai-cha, jadi untuk sementara ga ada yang boleh ketemu sama dia kecuali kita mama papa. Setidaknya sampe keadannya mulai stabil lagi"
Sreett. (Pintu terbuka)
"Kak zune, kak zuto. Lo pada ngomongin gue? Asem yee gue lagi sakit masih aja lo berdua nge gosipin gue" sizuka berkacak pinggang dari atas tangga.
"Ehh tuan putri udah bangun" ejek zuto.
"Tuan putri pala lo. Tumben lo ga kerja kak. Nah kak zune lo juga ga kuliah?" Tanya sizuka.
"Gue lagi cuti"
"Gue udah pinter, ga perlu kuliah lagi."
"Idihh somplak lo pada"
Sizuka sekarang sudah berada di lantai dasar tepatnya di sofa ruangan keluarga.
"Ehh kak. Mata lo kenapa? Habis di cium tawon ya?" Ledek sizuka pada sizune.
"Tadi pas makan sizuto muncrat ke gue"
"Loh? Kok gue?" Zuti tidak terima. Karena sizuto itu orangnya sangat bersih. Jadi ga mungkin yaa dia muncrat saat makan.
"Kan iye. Gimana sih lo" sizune sok polos
"Gimana keadaan lo?" Tanya sizuto pada sizuka.
"Gue baik baik aja. Cuman kadang nyeri aja kepala gue"
"Oohh gitu. Untuk beberapa hari kedepan lo gausah sekolah dulu. Istirahat aja di rumah. Gue sama zune juga lagi libur. Bokap sama nyokap katanya mau ke sini liatin lo"
"Tapi gue pengen sekolah. Karna di rumah uang jajan gue lo pada potong"
"Duit mulu sih pikiran lo" sizune ledekin sizuka.
"Iyaa nihh. Adik gue paling imut kok otaknya duit mulu sihhh.. iii gemess" sizuto mencubit pipi sizuka dengan ekspresi menjijikkan.
"Huweekk. Mual gue ngeliat kalian." Sizune jengah.
Tiba tiba
Ting nong...(bel rumah)
"Siapa tuh? Datang pagi pagi bener. Kak biar gue yang buka aja" sizuka berjalan menuju pintu masuk utama.
"Mamaaa papaaa"
"Sizukaa. Kamu baik baik ajaa kan sayaaang?? Mama kangennn banget sama kamu"
"Seperti yang mama lihatt" sizuka tersenyum lebar.
"Yaudah maa, paa masuk dulu yukk" ajak sizuka.
"Zuka siapa yang datang" tanya sizune dari dalam..
"Lihat nih siapa yang datang" semangat sizuka.
"Mom, dad. Aaahhhh i miss you" sizune langsung memeluk kedua nya.
"Helleehh. Sok sok inggris lo. Biasanya juga mak bapak jugak" olok sizuka.
"Suka suka gue dong"
"Kapan datang ma?" Tanya sizuto
"Baru aja" jawab mamanya sambil mengusap kepala anak sulungnya.
"Papaa Sama mama kok bisa barengann?? Tanya sizuka
"Padahal kan papa dari jepang mama dari Australia." Tambahnya.
"Mmm.. tadiii... ituu loh sayaang.. kaa.." mama nya gelagapan.
"Cuma kebetulan ajaa zuka" potong papa nyaa.
"Oohhh.yaudah aku mandi dulu yaa ma pa."
"Iya sayaang"
....
"Sizune sizuto. Gimana keadaannya?." Tanya mama
"Hingga sekarang keadaan masih baik ma. Tapi dia terus saja mimpi ttg rere dan ai-cha" jawab zuto.
"Zuka juga sering merasakan nyeri di kepalanya. Sudah tiga kali dia merasakannya. Ma pa, aku takut. Aku takut maa hiksss. Aku takut.." sizune menangis.
"Ssttttt. Ga baik ngomong kaya gitu. Sizuka akan baik baik saja. Kita punya sizuka yang kuat. Kamu lihat sendiri tadi kan dia baik baik saja. Tegas sizuto.
Mereka berbicara seputar keadaan sizuka. Entah apa yang mereka bicarakan. Kekhawatiran macam apa itu. Rere dan ai-cha. Siapa mereka? Mungkinkah mereka adalah orang orang yang sangat di sayangi sizuka? Atau orang orang yang di benci sizuka?. Suasana sendu menyelimuti rumah mereka.
***
6 bulan berlalu....
Keadaan mulai membaik. Kondisi sudah sepadan seperti biasanya. Hidup dalam peran masing masing menyembunyikan identitas diri sesungguhnya. Kebohongan, kepedihan, kerinduan, kemuakan akan semua peran menyakitkan ini. Sudah lelah rasanya mereka harus terperangkap dalam sangkar berpenjaga anjing. Mau berhenti fatal lah akibatnya. Akan lanjut sakit sangat rasanya. Kebingungan melanda hati yang rapuh.
"Haruskah aku seperti ini selamanya? Rasaku semakin menggebu gebu saja. Semakin ku jauh semakin kuat rasa ini. Adakah peluang untuk kita?"
"Aku sudah capek akan ini, aku lelah berbohong padanya. Rasa bersalahku tidak akan hilang dengan keadaan ini. Ku mohon maafkan aku"
"Kita harus berpisah demi kebohongan ini. Kita harus berbohong demi keadaan ini. Keadaan yang membuat kita semua hancur"
"Berusaha selalu tersenyum dan ceria disaat yang menyesakkan itu sangat pedih rasanya. Karena terlalu sering, aku jadi lupa seperti apa kebahagiaan sebenarnya"
"Ku mohon. Sizuka..."
Tbc....
Haiii udah lamaaa gaa update. Maaf maaf hehehe....
Btw ini part kok bkin aku baper ya :v