[6] Peringatan?

79 9 6
                                    

[Back to Jung Eun Kyung side]

Hari ini aku pergi ke supermarket untuk membeli keperluan bulanan.

Biasanya ibu yang akan pergi. Namun karena ada rapat penting di kantor dan pekerjaan yang menumpuk, ia akhirnya menyerahkan tugas bulanannya itu padaku yang notabene anak perempuan pertama.

Maka dari itu alih-alih berjalan menuju kampus, aku justru lebih dulu pergi ke supermarket dengan bekal segulung kertas berisi list benda yang harus dibeli. Bibirku mengerucut saat memperhatikan kebanyakan ahjumma yang datang berbondong-bodong ke supermarket.

Dengan sedikit terburu aku segera mengambil sebuah troli belanja, dan mendorongnya ke dalam supermarket. Setidaknya aku harus cepat pergi dari tempat yang dipenuhi oleh ahjumma dan para pasangan pengantin baru ini.

Tepat ketika kakiku melangkah menuju bagian alat mandi, seorang laki-laki yang kukenal sedang berdiri disana seraya mengambil sebuah shampoo khusus pria.

"Jinyoung-sshi?"

Ia menolehkan kepalanya ke arahku, kemudian tersenyum. "Ah. Kau disini juga? Tidak ada jadwal kuliah?"

"Ada. Nanti siang. Kau sendiri?"

Jinyoung berjalan menuju tempatku berdiri kemudian mengimbangi langkahnya denganku.

"Bolos." Jawabnya seraya menatapku dengan kedua matanya yang ikut melengkung saat tersenyum.

Aku terkekeh. "Kau berkata seperti itu seolah-olah bolos sudah menjadi kebiasaanmu."

Jinyoung ikut terkekeh, namun tidak berkomentar apapun. Ia mengambil sebuah pasta gigi dengan rasa mint, sedangkan aku memilih rasa strawberry yang dikemasannya ada gambar hello kitty.

"Ya ampun." Laki-laki itu menatapku lagi dengan ekspresi geli. "Apakah gigimu masih gigi susu?"

Aku mengerutkan dahi bingung, namun beberapa menit kemudian tersadar. "Pasta gigi ini? Ah, ini untuk adikku. Pasta gigi-ku masih ada dirumah."

"Bukankah seharusnya kau membeli lagi untuk persiapan?"

"Hm, baiklah." Jawabku seraya memgambil sebuah pasta gigi mint yang tadi diambil oleh Jinyoung.

Kemudian kami kembali berjalan menuju rak yang penuh dengan kotak susu dan sereal. Aku membuka gulungan kertas yang sejak tadi kusimpan di saku, dan membaca merek susu Eunha yang harus kubeli.

Tiba-tiba seorang wanita muda datang menghampiriku yang masih sibuk mencari susu Eunha. Ia menatap Jinyoung sejenak, lalu mengalihkan tatapan ke arahku sambil tersenyum tipis.

"Permisi." Katanya membuatku ikut menyunggingkan senyum. "Apa kalian sedang mencari susu yang tepat untuk buah hati?"

Mataku mendelik begitu mendengar perkataan wanita itu. Ia menunjukan sebuah produk susu yang rupanya sedang kucari, namun menyerahkannya kepada Jinyoung.

"Pasti sulit ya mencari produk bagi pengantin baru seperti kalian? Omong-omong berapa umur anak kalian?"

Aku baru ingin menjelaskan pada wanita itu bahwa kami bukanlah sepasang pengantin baru atau semacamnya, tetapi Jinyoung sudah mendahului ucapanku.

Multichat (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang