Chapter 4

2.1K 166 7
                                    

[Author POV]

Cahaya matahari perlahan masuk keruangan melalui jendela besar yang tak tertutup oleh gorden. Sohyun telah terlelap selama dua hari tak sadarkan diri setelah menolong seorang pria yang hendak dilukai segerombolan orang dengan menggunakan pisau. Ya, sohyun yang terluka akibat tusukan pisau itu.

Perlahan-lahan, jemari lembut Sohyun bergerak menandakan bahwa ia sudah sadar

"Hyung! Lihatlah! Dia sadar" ucap seorang lelaki setelah melihat respon jemari sohyun. Sohyun pun membuka matanya secara perlahan.

"Kau sudah sadar?"

"Bagaimana keadaanmu?"

Berbagai macam pertanyaan terlontarkan dari beberapa pria disampingnya. Tetapi tidak di respon oleh Sohyun.

"Akan kupanggilkan dokter"ucap seorang namja, lalu meninggalkan ruangan.

--------

[SoHyun POV]

"Akan kupanggilkan dokter"ucap seorang namja, lalu meninggalkan ruangan.

'Dokter??? Apa aku dirumah sakit???? Wae?? Apa yang terjadi???'batinku

"Apakah kamu seorang fangirl? Mustahil sekali bagi seseorang menolong orang yang tak ia kenal, apalagi sampai mempertaruhkan nyawanya" tanya seorang namja padaku

"Jangan begitu Yoongi hyung. Dia masih dalam kondisi terluka!"ucap seorang namja lainnya.

Tak lama kemudian, seorang pria berjubah putih masuk kedalam ruangan. Ya, seorang dokter. Dokter tersebut memeriksaku dan mengatakan..

"Keadaannya sudah lebih baik, tetapi masih harus diperhatikan. Jika terjadi sesuatu hal, panggilah saya. Saya permisi dulu" jelas dokter itu

"Ne. Kamsahamnida" ucap seorang namja diantara mereka

Dokter itupun keluar dari ruangan ini, dan beberapa namja itupun kembali melontarkan berbagai pertanyaan untukku.

"Siapa namamu?"

"Kau siapa?"

"Kau bukan orang korea?"

"Kau bisa berbicara, bukan?"

Aku semakin risih dengan pertanyaan yang keluar dari mulut mereka. Siapa mereka??

'Oppa.. museowo.. aku takut sekali...'batinku, dan segera kuraih selimut yang menyelimuti setengah tubuhku, kutarik selimut itu untuk menyelimutiku hingga wajahku.

'Oppa. Sekarang aku harus bagaimana? Eotteokheyo??? Oppa.... aku butuh kau... datanglah oppa.....' batinku, dan tak kusadari ternyata aku sudah mulai menangis

"Hyung. Bukankah terdengar suara tangisan? Apa dia menangis?" Bisik seorang namja terhadap namja disebelahnya

"Molla.."jawab namja itu

'Ah! Mana koperku??? Kalung.. alat perekam....heol! Aku lupa dengan koperku!'batinku berteriak

"Ma.. ma..mana koperku?"ucapku dengan suara panik

"Ah.. tas dan kopermu ada disana" ucap seorang namja sambil menunjukkan arah tempat tas dan koperku berada.

"Kamsahamnida" ucapku dengan singkat

------------

Mereka terus menyuruhku memakan bubur yang sudah tersedia didepanku. Tetapi aku tetap tidak mau. Aku terus menggelengkan kepalaku tanpa mengucapkan satu katapun.

Is It A Dream? [ BTS Fanfiction ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang