Hamil

24.1K 1.3K 25
                                    

Part 7,

Up again.... Semoga hari2 kalian menyenangkan...

Lets read...

.

..

...

..

.

1 bulan kemudian . . .

.

Sara beranjak dari rebahannya diranjang, sudah sebulan ia tinggal disebuah Hotel yang ada dikawasan Pluit setelah ia melakukan Inseminasi. Ujiannya sudah selesai dan ia sudah dinyatakan lulus dari SMU, entah bagaimana caranya, ia juga tidak percaya jika pernyataan Carla yang akan membuatnya lulus ternyata menjadi kenyataan.

Tanpa harus mengikuti Ujian Sara bisa lulus dari sekolahnya, hanya tinggal mengambil Ijazahnya saja nanti.

Gadis cantik itu lantas berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. DiHotel seorang diri selama sebulan tanpa boleh keluar sama sekali membuat Sara begitu jenuh, namun mau bagaimana lagi, kemauan Carla memang tak pernah bisa ia bantah.

"Ugh.." tiba-tiba perut Sara terasa mual, sebenarnya sudah sejak kemarin ia merasakan hal ini, merasakan tanda-tanda akan kehamilan, namun ia belum berani untuk memastikannya, makanya tadi ia sempat menelpon Carla. Sara adalah anak IPA, makanya meskipun belum pernah hamil, ia bisa mengetahui ciri-ciri orang hamil dari buku Biologi yang menjadi santapan pelajarannya selama ini. "Hoek," cepat-cepat Sara memuntahkan seluruh isi perutnya kedalam closet, namun tak ada yang keluar, yang keluar hanyalah angin dan lendir saja.

"Hhh.. Baby... apa kamu udah ada didalam perut kakak?" tanya Sara sambil mengelus perutnya dengan berlinangan airmata, entah kenapa hatinya merasa begitu sakit ketika menyebutkan kata Kakak, ya. Ia terpaksa harus menyebut dirinya sendiri kakak karena pada akhirnya bayi yang ia kandung akan menjadi milik Carla dan Armand, Carlalah yang akan menjadi Ibunya, jadi Sara tidak berhak untuk menyebut dirinya sebagai Ibu.

"Huk," Sara kembali membekap mulutnya, mual diperutnya semakin hari semakin menjadi, seakan diaduk-aduk oleh sendok yang besar, sungguh menyakitkan.

"Sara!" panggil seorang wanita dengan suara lantang, sepertinya itu Carla. "Sara!, kamu dimana? Kenapa kamu telpon pagi-pagi ha?"

"Tante..." gumam Sara lirih, lalu iapun keluar dari kamar mandi.

"Kamu ngapain sih lama banget ha?, dipanggil-panggil gak denger, tuli ya?" omel Carla kesal sambil berkacak pinggang.

"Sa-saya lagi di–Huk," Sara lagi-lagi membekap mulutnya karena rasa mual yang ia derita.

"Kamu kenapa?" tanya Carla sambil mendekat kearah Sara.

"Mual Tan..te.." jawab Sara terbata.

"Kamu... kamu..." wajah Carla langsung berubah senang, terkejut dan tak percaya, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. "Kamu hamil?, ya kamu pasti hamil.. akhirnya.. akhirnya penantianku terjawab, ayo! Kita kerumah sakit sekarang, ayo!" Carla segera menyeret Sara yang masih lemas.

"Tante... pelan-pelan..." rintih Sara sambil memegang kepalanya yang berdenyut-denyut.

"Gak usah manja meskipun kamu lagi hamil, ayo cepetan!"

Carla dan Sarapun segera menuju kerumah sakit.

.

.

.

Setibanya dirumah sakit dr. Dina langsung memeriksa keadaan Sara, dan benar saja dugaan Sara jika saat ini ia tengah hamil, dr. Dina bilang usia kehamilannya baru berjalan 2 minggu, kandungannya juga cukup sehat, namun kondisi Sara begitu lemas dan agak stress, bagaimana tidak stress jika selama sebulan ia hanya dikurung didalam Hotel tanpa boleh keluar sama sekali.

Armand Baby (Tersedia Ebook Di Google Play/Pdf/Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang