Happy Reading Guys ^^
.
.
"Kau janji akan kembali?" Dia hanya menganggukan kepalanya, dengan tatapan pasrah.
"Aku janji, suatu saat nanti, kita akan bertemu di tempat ini," Katanya sambil menyodorkan jari kelingkingnya.
"Janji!" Jawabku sambil mengaitkan jari kelingkingku ke jari mungilnya. Senyumnya mengembang, lalu berpaling, dan menghilang diantara kabut, meninggalkanku sendiri di rumah pohon yang kami bangun bersama.
***
Mimpi itu, lagi. Itu pertemuan terakhirku dengan Dika. Kini usiaku menginjak yang ke 17 tahun, janjinya masih saja kupegang. Entah kenapa, aku percaya pada ucapannya, bahkan sebagai seorang anak yang lugu. Semoga Tuhan menghendaki kami bertemu, lagi.
.
.
Vomentnya jangan lupa <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday,
Teen FictionAvero, seorang murid baru yang mendadak jadi most wanted karena ketampanan dan kesupelannya dalam bergaul. Banyak perempuan dari semua kalangan-teman sekelas sampai kakak kelas- mengimpikan sosok laki-laki ini. Siapa yang tahu, hatinya masih saja ha...