[2]

114 13 0
                                    

Mampus gue ketangkep basah --"

"Eh kagak, siapa juga yang liatin muka 'kaya lo, idih!" Dustaku. Walau kenyataannya, pesona dari wajah pria ini memang diatas rata-rata, dengan mata almond dengan rambut hitam legamnya, dihiasi lesung pipi pada wajahnya, itu sudah cukup membuatku 'sedikit kagum'

"Gausah bohong, pipi lo merah tuh!"

"Fine, lo menang! Puas?!" Dia terbahak bahak, hingga membuatku risih. Bukan karena suaranya, tapi semua makhluk ghaib dan manusia yang ada di kantin sedang menatap kami saat ini.

"Anjir, bisa diem gak sih lo!" Ucapku dengan nada sedikit kesal

"Kenapa emang, karena mereka?" Aku menjawab dengan anggukan malas.

"Gara-gara lo tau gak, gue dihukum sama guru yang killernya setengah mati!" gumamku, tak terlalu keras memang, namun ku pastikan ia mendengarnya.

Tak berapa lama kemudian, Vero berhenti tertawa, "Yang penting gue kan udah nepatin janji gue buat neraktir lo sekarang."

"Sumpah! Gue gak nyangka bakalan dihuk-"

Telunjuknya menempel dibibirku. Dan hal itu benar-benar bisa membuat mulutku diam.

"Stt... gue kira lo itu anaknya pendiem ya, eh ternyata lo bawel juga."

"Samaan! Kayanya lo butuh kaca deh Ver!"

"Buat apa? Ngaca? Ngapain? Gue kan udah ganteng."

"Songong lu!"

"Serah gue lah, lo mau mesen apa Rin?"

"Hm, nasi goreng sama jus alpukat aja deh!"

"Kalo gitu gue juga sama," Setelah mengucap kalimat singkat itu, ia berdiri dan menghilang beberapa saat diantara kerumunan manusia, lalu kembali membawa nampan berisikan 2 piring nasi goreng dan 2 gelas jus alpukat.

Setelah itu tak ada lagi percakapan diantara kami berdua. Aku sedang sibuk dengan pikiranku sendiri, namun entah dengan Vero.

"Lo suka nasi goreng sama jus alpukat Rin? Sejak kapan?"

"Ran Rin Ran Rin. Eh, lo tuh ya, jadi adek kelas gak sopan banget sama kakak kelas!" Bentakku sambil menggebrak meja.

"Pfttt...." Vero tersedak, seketika sebagian jus alpukat keluar dari mulutnya.

Setelah membersihkan meja yang terkena noda jus alpukat, Vero menatapku tengan pandangan yang bikin orang cupu 'kaya aku down, "Lo kakak kelas gue? Cewek secupu lo jadi kakak kelas gue?"

Degg

Gue gak tau ini bercanda atau bukan, gue gak tau yang pasti.

"Gue suka nasi goreng sama jus alpukat sejak gue kecil, sejak gue sayang sama Dika. Oke sekarang gue permisi dulu."

"Eh, lo mau kemana Rin?" Tanyanya panik.

Aku beranjak pergi dari meja itu, aku tak peduli bagaimana Vero menatap punggungku yang berjalan menjauh darinya. sebegitu remehnya aku dimatanya? atau bahkan mata mereka juga? Jujur, rasanya sakit cuy!

***

Gaje ya? :v

Iya tau kok--"

Jangan lupa tinggalkan jejak ^^

Someday,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang