Aku Percaya, Nin

680 17 0
                                    

Dari kemarin aku berusaha menghubungi Rico tetapi nggak bisa.

Aku pun siap-siap untuk ke kampus.

Sebenarnya aku tidak ada jadwal kuliah hari ini namun aku ingin bertemu dengan Rico untuk menanyakan semuanya.

*dikampus*

Aku berusaha mencari Rico namu aku malah bertemu dengan Nina.

"Loh kok kamu kok ke kampus bukannya hari ini kamu nggak ada jadwal kuliah ya?", tanya Nina.

"Iya Nin, aku hanya ingin bertemu dengan Rico. Dari kemarin aku hubungin nggak bisa terus", jawabku.

"Oh iya kemarin kan aku cari bukti dan memang Rico deket sama karin", ujar Nina sambil memberikan bukti berupa foto dan rekaman suara.

Seketika aku menangis melihat semua bukti yang di bawa oleh Nina.

"Iya Nin sekarang aku percaya dengan perkataan mu kemarin dan aku bener-bener kecewa sama Rico",ujarku sambil menangis.

"Lebih baik kamu putus deh Ris", sahut Nina.

"Nggak Nin aku nggak bisa langsung meminta putus", ujarku.

"Loh emang kenapa? Dia kan udah nyakitin kamu",sahut Nina.

"Aku harus minta penjelasan dari Rico Nin, selain itu aku juga punya janji sama Rico untuk bisa mempertahankan hubungan kita",ujarku.

"Kamu itu terlalu baik sih Ris makanya kamu dibohongin",ujar Nina sambil tertawa untuk menghiburku.

"Ih apaan sih",sahutku sambil tertawa.

Saat aku dan Nina tertawa tiba-tiba Rico lewat di depanku. Seketika aku dan Nina mengejar Rico.

"Say..say tunggu",teriakku sambil menarik tangan Rico.

Rico berhenti dan menoleh kearahku dan Nina. Dan aku melepas tanganku dari tangan Rico

"Say, aku mau ngomong bentar aja",ujarku ke Rico.

"Haduh say kamu bisa nggak, nggak ganggu aku dulu",ujar Rico.

"Tapi say aku mau ngomong dulu bentar aja",sahutku.

"Sorry aku nggak bisa",ujar Rico.

Rico langsung pergi gitu aja, meninggalkan aku dan Nina berdua. Seketika air mataku menetes untuk kesekian kalinya untuk orang yang sama.

"Kan sudah lupakan aja Rico dia itu cuman bisa nyakitin kamu aja Ris", ujar Nina.

"Udah Nin aku capek, aku mau pulang aja, aku mau menenangkan hatiku dulu",ujarku sambil menangis.

"Aku anterin ta?",tanya Nina.

"Nggak usah Nin aku bisa pulang sendiri kok",jawabku sambil menyapu air mataku yang menetes.

Aku pun segera pulang dan menenangkan perasaanku.


Pengorbananku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang