Aku menjelaskan kalau wanita yang aku bawa itu sedang terluka karena pertarungan. Oh iya, pasti kalian bingung, kenapa aku menceritakan hal yang sebenarnya kepadanya? Padahal belum tentu Aya-chan percaya? Jawabannya mudah, dia pasti akan percaya kepadaku.
"Hmm... Begitu, ya... Maaf, Geno-kun, aku berprasangka buruk."
"Ti-Tidak apa-apa. Jadi, tolong bersihkan dulu badannya dan kaos milikku, ya."
"Baik." Aya-chan memasuki kamarku dengan ember kecil berisi air di tangannya.
Karena kejadian pukulan dari dia. Aku memilih diam di luar, dan menyerahkan sisanya kepada Aya-chan.
Sambil duduk di sofa ruang tamu, aku memikirkan tentang kejadian tadi. Siapa dia sebenarnya? Kenapa mereka bertarung? Kenapa dia bisa mengeluarkan roh tengu? Semua itu terus memutar di otakku.
Entah sudah berapa lama aku duduk diam, dan karena aku bosan, jadi aku memutuskan untuk melihat keadaan wanita itu.
Aku mengetuk pintu. "Aya-chan, apakah sudah selesai?"
"Sudah, silahkan masuk." Aku membuka pintu.
Sekarang aku bisa melihat wanita samurai itu menggunakan kaos berwarna hijau muda, celana pendek hitam, terlihat lebih bersih dari sebelumnya, dan wajahnya masih terlihat sedikit kelelahan. Dia sedang duduk dengan kedua kaki diposisikan ke belakang, membentuk huruf "M".
"Nah, Yukimura, dia adalah Genoji, orang yang menyelamatkanmu."
Terlihat wajahnya kaget dan dia langsung memposisikan duduknya dengan kedua kaki sebagai tempat duduknya. "Te-Terima kasih sudah menolongku. Namaku Yukimura Suzuki, maaf atas hal yang kulakukan tadi." Dia membungkukan badannya, seperti seorang samurai yang memberi hormat.
"A-A-Ah... Kau tidak perlu seperti itu, bangun, bangun. La-Lagipula itu memang salahku." Dia mengangkat badannya. "Apa kau merasa baikkan?"
"Terima kasih sudah mengkhawatirkanku. Aku sudah baikkan." Sekali lagi dia membungkukkan badannya, tapi kali ini tidak sampai bawah, sehingga aku bisa melihat belahan dadanya sebentar.
"Ka-Kalau begitu. Kita mulai makan malamnya."
Sekarang kami sudah duduk di kursi meja makan. Memakan ramen special buatan Aya-chan. Selesai makan malam, Aya-chan mengambil piring dan yang lainnya untuk dibersihkan. Saat itulah, aku akan menanyakan kejadian tadi.
"Suzuki-san..."
"Panggil saja aku Yukimura."
"Yu-Yukimura, aku ingin menanyakan tentang kejadian tadi di taman. Kenapa kau punya kekuatan yang memanggil roh tengu? Sebenarnya siapa kau? Dan siapa wanita yang melawanmu itu?" Dia langsung menundukkan kepalanya. "Ma-Maaf, bukan maksudku mencampuri urusanmu. Aku hanya penasaran."
"Tidak apa, anggap saja sebagai tanda terima kasih karena menyelamatkanku." Dia mengangkat wajahnya, dan melihat ke arahku. "Sebenarnya, aku dan wanita itu bermusuhan, malahan kami adalah musuh bebuyutan."
"Apa dia pernah melakukan hal buruk kepadamu?"
"Bukan, bukan pribadi. Tapi, clan dia dan clan-ku yang memiliki hubungan buruk. Seperti yang kau lihat, aku adalah samurai sejati, dan wanita itu adalah samurai palsu!"
"Ma-Maksudnya?"
"Kau tidak lihat?! Mana mungkin seseorang yang menggunakan peralatan aneh yang mengubah katana disebut samurai!! Dia... Maksudku, mereka. Adalah sekelompok yang menghina samurai sejati!"
"Ternyata masalahnya itu..." ucapku dalam hati. "Lalu, kekuatanmu itu apa? Apakah kau juga seorang penyihir?"
"Jangan menghinaku!!" Dia memukul meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU INI APA? S1 Dan S2 (Slow Update)
FantasyKalian tahu anime Date A Live? Cerita ini terinspirasi dari anime tersebut. Aku harap kalian suka. Terima kasih. Cover by:Chloe Valkyire