5

30.2K 341 4
                                    

"Baby girl"

Aku menarik selimutku dan menutup seluruh tubuhku. Aku tidak ingin berbicara dengan Kevin sekarang.

Tadi siang, it was horrible.

•flashback•

Kevin mengeraskan rahangnya. Secara tidak sadar dia menghentikan langkahnya. Vanessa yang menyadarinya mengikuti tatapan mata Kevin, dan dia melihat dua orang duduk di tengah kantin yang masih kosong.

Mereka tertawa dan tampak bahagia.

Vanessa menggelengkan kepala. Sejak kapan murid baru tidak takut sama sekali dengan senior. Mereka sudah melukai ego Vanessa dan itu membuat Vanessa terus - terusan ingin menghukum mereka sampai mereka meminta maaf.

"Wah, lagi lunch di kantin berdua aja ya! Bukannya kalian lagi di hukum?!"

Vanessa berdecak ketika melihat tatapan muak yang diberi oleh Rama, anak baru yang cukup hot dan attractive.

Kevin mengamit tangan Vanessa dan berjalan ke arah Rama dan Kiera.

"Belum pernah ego gue sebagai senior terluka. Kalian anak baru yang sangat kurang ajar. Gue ga yakin kalian bisa bertahan di sekolah ini." Vanessa berkata dengan lantang. Selama Kevin mendukungnya, dia bisa melakukan apapun.

Vanessa hanya bisa melotot dan menutup mulutnya dengan tangan ketika Kevin menumpahkan masing - masing gelas ke atas kepala Kiera dan Rama.

"What the fvck?!" Teriak Rama. Dia berdiri dan mengambil tisu di meja sebelah, lalu membersihkan rambut Kiera.

Dengan mata menatap Kevin tajam, Rama membersihkan wajah Kiera dengan tangan polos. Ketika sampai di bibir Kiera, Rama mengusap bibir Kiera dengan ibu jarinya, setelah selesai dia membawa ibu jarinya sendiri ke dalam mulutnya. Dia mengedipkan satu mata yang ditujukkan kepada Kevin.

Buggg!!!

Kevin tidak bisa menahan bogemnya lagi. Rama sudah keterlaluan dan membuatnya cemburu sampai rasanya dia ingin membunuh manusia yang sekarang terkapar di lantal dengan darah di sudut bibirnya. Tapi rasa kasihannya menguap ketika melihat Rama yang justru tertawa.

Kevin terlalu marah sampai tidak bisa menahan bogem keduanya. Namun detik berikutnya dia menyesalinya.

Kevin menatap tangannya yang masih terkepal, ada darah. Ketika dia melihat kondisi korbannya, dia langsung merutuki diri sendiri.

Kiera menatapnya dengan mata berurai air mata dan dia menutup wajahnya -hidungnya yang terus mengucurkan darah.

"Kurang ajar!"

Bahkan Kevin hanya diam saja ketika Rama balik menghajarnya bertubi - tubi.

Dirinya membeku begitu saja. Dia sudah melukai satu - satunya orang yang dia sayangi dan cintai.

Dia tidak sanggup melihat wajah Kiera. Hatinya meledak karna penyesalan.

Dia bahkan tidak tahu apa yang terjadi, terlalu banyak suara. Orang - orang berkerumun, berteriak. Membuatnya pusing dan nyaris hilang kesadaran.

"Pisahkan mereka!"

Dan bagi Kevin suara itu adalah suara terakhir yang dia dengar sebelum dia benar - benar kehilangan kesadaran.

Love and lustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang