Shilla mengucap salam sambil memencet bel dekat pagar rumah daru. Tiba-tiba ada suara motor di sebelah Shilla.
"Lah Shill, yang dateng baru lo doang?" Shilla hanya mengedikkan bahunya. Ternyata itu Iffi.
"Ayo masuk Shill, fi."
"Mmm ru, gue boleh izin ke kamar mandi lo ga? Kebelet pipis."
"Iya dah. Lurus, samping dapur ya kamar mandinya."
"Gue tinggal ya lo berdua," Shilla mengangguk. "Baek baek. Ok." Lalu iffi pun langsung menuju kamar mandi.
"Ohiya, gue suruh bibi bikin minum dulu ya Shill. Anggep aja rumah sendiri." Shilla hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.
Shilla melihat lihat ruang tamu di rumah Daru yang bercat biru laut lalu dipajang foto-foto kecil Daru-Danu dan foto keluarganya. Lalu matanya menangkap grand piano yang telah berdebu, dan membersihkannya dan mulai memainkan tuts tuts piano dengan sembarang namun menurutnya nadanya pas. Keinginan gue bisa main piano ada lagi. Batinnya dalam hati.
Setelah Daru datang membawa minuman ia langsung meletakkannya di meja dan menghampiri Shilla yang sedang bermain pianonya.
"Bisa piano, hm?" Shilla terkejut mendengar suara familiar yang ia dengar.
"Eh ru. Sorry gue ga sengaja beneran deh. Tadi c-cuma megang doang kok. Beneran. Jangan marah ya." Kata Shilla sambil senyum meringis.
"Gapapa kali. Justru gue seneng piano itu ada yang mainin lagi."
"Gue pengen banget deh ru, bisa main piano. Pengen banget dari kecil malah. Cuma, ya gitu. Waktu itu ayah sempet beliin tapi pianonya yang ada lagunya gitu terus ada bunyi bunyi aneh. Kan gaasik." Eh,kok jadi curhat?
"Mau gue ajarin?" Tanyanya mendekat.
"Emang boleh ru?" Daru mengeluarkan senyum khasnya.
"Nada dasarnya dulu deh." Daru menekan tuts tuts di pianonya. Dan Shilla mencoba mempraktekkan tangan Daru tadi.
"Duh tangan lo terlalu kaku Shill, jadi gini..." Daru mengarahkan jari Shilla ke nada A minor yang tadi dia tunjukkan. Ada sesuatu yang aneh antara mereka berdua. Daru yang memegang tangan Shilla dan Shilla menatap mata Daru. Entah kenapa Shilla melihat matanya. Itu refleks.
"ADA KECOOOAAA!!" Teriakan Iffi menggema di seluruh ruangan itu.
"Di mana fi? Di mana kecoanya?" Tanya Shilla panik. Dia tidak takut sama kecoa, tapi dia trauma.
"Diiiiiiii kaki lo shill!! Kaki lo!!" Shilla langsung teriak dan reflek loncat-loncat sambil melihat kebawah.
"Kok gaada?"
"Di kamar mandi Shill kecoanya. Hahahaha. Lagian serius banget lo berdua. Gue di anggap debu kali ya." Shilla mengucap syukur sementara Daru melotot ke Iffi. Iffi pun hanya cengar
-cengir."WOYY DARU INI RUMAH LO KAN?! KOK GANYAUT DARI TADI!! WOYY!"
"Jangan teriak teriak gitu dong dai, ih nanti di denger tetangga malu."
"Apaan sih dil ini pegang-pegang."Daiki lalu menjauhkan tangan Dila yang bergelayut di tangannya.
"Kan biar deket."
"Palelo peyang deket. Awas dih."
"Eh setdah, berisik amat lo berdua. Nempel mulu lagi kaya lem korea. Udah yo masuk." Daru mempersilahkan Daiki dan Dila masuk.
"Wew sudah rame rupanya."
"Kok anna belum dateng?"
"Tadi dia Line gue katanya disuruh nganter mamanya ke bandung. Tadi dia sempet otw, cuma puter balik lagi. Dan dia udah Line Shilla tapi ga di read. Parah lo shill." Jelas Iffi panjang lebar.
"Ya maaf, lagian gue offline." Shilla nyengir lagi.
"Ehhmmm, lanjutin idenya iffi yang kemarin ya guys!" Daru memecah keheningan.
"Ohiya kan, sampe lupa. Yaudah jadi gini.........."
##################
"Shill?"
"Shilla??"
"SHILLA WOOY!! ASTAGFHIRULLAH NI ORANG KESAMBET APA YA?!" Shilla tersadar dari lamunannya dan menoleh ke sumber suara ---yang cemprengnya naudzubillah--- itu.
"Apa sih fi? Sampe nyebut gitu manggilnya." Kata shilla dengan tenang.
"Lagian ngelamun mulu. Lo harus tau, lo ngelamun 1 jam setengah tau ga. Gue kira lo kesambet."
"perhatian banget sama gue ya fi, lamunan gue aja diitungin. bye bae gue ke kantin yaaa." Shilla tersenyum senang sambil mencubit pipi iffi.
"Beneran kesambet tuh anak," iffi berdecak heran. "Shill tungguin dong!!!" kata iffi setengah teriak sambil mengejar shilla.
"Iffi, Shilla!" Mereka berdua menoleh ke asal suara, dan ternyata itu Daiki dan Daru
"Kenapa?"
"Gabung lah sini, biar seru."
"Haaaiii semmmuuuaaa." Sapa anna yang baru saja datang.
"Hai ann," balas Shilla. Iffi hanya tersenyum lebar.
"Sorry guys, gue gabisa dateng. Kemarin gue ngan--"
"Gapapa ann, lo kan udah bilang," kata Shilla tersenyum. "Ehiya, gue pesen makanan dulu ya. Cacing cacing diperut konser mulu." Iffi dan anna pun duduk dikursi panjang bersama mereka berdua.
"Ru, lo suka Shilla ya?" Tanya Iffi to the point.
Daru yang mendengar itu pun tersedak es batu. "uhuukk-- anjir fi, gue keselek nih. Untung aja ga mati."
Iffi memutar bola matanya, "yakali ru keselek doang bisa mati." Iffi mengulang pertanyaannya. "suka ga ru?"
"Suka mah bilang aja kali. Apa perlu gue bilangin?" tanya daiki dengan nada sarkastik.
"Selow dong mas ngomongnya."
"Yaampun kalian ini. Yaudah deh, kalian berdua suka shilla kan?"
"Suka gue? Siapa yang suka gue fi?" Shilla datang dengan pop ice coklat dan cimol ditangannya.
"Mmmm ituu----"
"Si daru sama dai, shill--" anna yang sedari tadi fokus ke handphone-nya mulai berbicara.
"ANNAA!!" Seru mereka bertiga -iffi, daru,daiki--.
"Daru sama dai suka gue gitu na?" Tanya shilla serius sambil meminum pop ice-nya.
"Hah? Emang iya?"
"Lah tadi kata lo?" Shilla mulai bingung.
"Anna mah jangan didengerin shill, kumur-kumur tadi dia." Iffi mengalihkan perhatian.
"Apaan sih fi?! Gue ga kumur-kumur ihh!! Lagian juga gue lagi ngomong bukan kumur-kumur." Anna membela dirinya.
"Anna ga asik ah males." Kata iffi cemberut sambil melipat tangan didada. Persis bocah.
"Lo berdua ampuun deh, hahaha. Bocah banget sih."
"LO JUGA BOCAH SHILL!!" Seru Iffi dan Anna berbarengan. Shilla hanya geleng-geleng kepala melihat kedua temannya itu.
a/n. Sumpah ngetik ini senyum2 gajelas ((karena geli sendiri )) HAHAHAHA
Oya, votes dan commentnya ditunggu.
9 februari 2016.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Say No [On Hold]
Fiksi Remaja"Kenapa semua orang bisa mengatakan tidak, sedangkan lo? Ayolah, itu hanya satu kata dari seluruh kata yang pernah lo dengar." Bisikan itu ada lagi. Itu yang membuat shilla merasa tidak percaya diri. Ada apa dengan Shilla? Dan bagaimana kisahnya? Ba...