Chapter 4 / Perjanjian

6.4K 460 82
                                    

Chapter 4 / Perjanjian

Thena's POV

Aku sudah tahu dari awal kalau hari ini akan jadi hari terburuk yang pernah aku lalui. Bukannya aku nggak mau pura-pura berpacaran dengan si Ethan Ethan ini, tapi masalahnya, EMANGNYA DIA MAU AKU AKUI PACAR?!

Dasar, lelaki malang.

Tapi seperti kata pepatah, nasi sudah menjadi bubur, benang sudah menjadi kain, jadi ya mau nggak mau jalanin aja. Memangnya separah apa sih kalau aku pura-pura berpacaran dengan si Ethan ini?

Aku menolehkan kepalaku menghadap Ethan, mukanya itu seperti beruang kutub yang nggak sengaja kesasar di padang arafah. Pokoknya serem banget deh.

Oke, itu artinya ini sangat parah.

Lagipula, semua ini bukan seratus persen kesalahaanku kan? Ini juga kesalahan si laki-laki yang sudah aku sewa. Dengan sengaknya dia malah main cancel aja.

Dan ini juga kesalahan Ethan. Suruh siapa dia berdiri di dekatku? Kalau aja, yang berada di dekatku itu Afgan, pasti semuanya akan lebih gampang. Aku senang, Mama dan Papa senang, kita semua senang.

Kebayang dong, pas ditanya sama Papa, 'Kenapa saya harus percaya kepada kamu, kalau kamu akan jagain anak saya?' Dan dengan lihainya si Afgan ini bisa nyanyi 'Percayalah.'

Hidup ini emang indah kalau segampang itu.

Lah kalau Ethan, bakatnya saja kayaknya marah-marah. Masa pas ditanya gitu dia mau marah-marah? Bisa disembur pakai air suci sama Papa.

"Wah nak Ethan ini sudah berapa lama pacaran sama Thena? Gimana ketemunya?" Mama dengan gayanya yang emang nggak santai, bertanya dengan membabi buta. "Btw warna favorit kamu apa?" Sumpah Ma, itu pertanyaan gak nyambung banget.

"Begini tante, saya dan anak tante, Thena, nggak ber-" belum selesai Ethan berbicara, aku sudah dengan cepat memotongnya.

"Iya Ma, aku sama Ethan ini baru berpacaran, baru juga jalan satu bulan," Aku menjawab pertanyaan Mama dengan cepat. "Ngomong-ngomong, ada beberapa hal dulu yang harus aku omongin sama Ethan. Tunggu sebentar ya Ma." Tanpa banyak kata, aku langsung menarik paksa Ethan bersamaku, pergi keluar restaurant dan menjauh dari keramaian.

Saat sudah dirasa tempatnya pas, akupun melepaskan Ethan dari tarikanku. Salah satu alis mata Ethan melambung tinggi keatas bertanda dia bertanya apa yang terjadi kepadaku.

"Oke, pertama-tama perkenalkan namaku Thena, Athena Rea Oceana." Aku menjulurkan tanganku, menunggunya untuk menjawab juluran tanganku.

Lama dia memandangiku dari ujung kaki sampai ujung kepala, akhirnya dia menjabat tanganku. "Ethan, Alaric Ethan Ivander," Ujarnya.

"Apa? Setan?"

Dia memutarkan bola matanya. Apakah itu mungkin kalau laki-laki itu bisa PMS? Kelakuannya ini emang ajaib.

Aku bingung, apa seumur hidupnya, dia pernah ketawa? Kayaknya hidupnya garing banget.

Karna sudah terlanjur malas basa-basi, akhirnya aku memulai aksi membujuk andalanku. "Kamu jadi pacar bohonganku. Nggak lama kok, paling juga 3 bulan."

Mata hitamnya membesar kaget. "Hah? Emangnya apa untungnya buatku? Yang ada, itu namanya menghabis-habiskan waktu." Sialan. Belum juga apa-apa dia ini sudah sinis aja. Pantes sekali dia ini jadi pemain antagonis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Borrowed BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang