"Aina.. Aina.. Aku Nisa" seseorang diluar mengetuk pintu rumah Aina.
"Ehh Nisa, ayo masuk. Tumben sore sore begini mampir ada apa?"
"Kamu tinggal dirumah sebesar ini sendirian? Apa kamu tidak takut?" Tanya Nisa dan tak menghiraukan pertanyaan Aina.
"Takut apa?
"Takut hantu lah takut apa lagi emang?"
"Aku hanya takut kepada Allah" jawab Aina sambil tersenyum dibalik cadarnya.
"Tapi rumah ini kan..?"
"Sudah Nisa, tidak ada apa apa kok, aku nyaman tinggal disini"
"Oh.. Baiklah kalau begitu"
"Mau minum apa?"
"Engga, engga usah Ain, aku kesini justru mau ngajak kamu makan diluar. Kamu mau kan?"
"Ok aku mau, tapi senbentar lagi sholat ashar,aku mau sholat dulu dirumah sebelum kita pergi"
"Oh okk aku tidak masalah"
**********
Akhirnya mereka pun pergi menuju Der Wiener Deewan, Restoran ala pakistan. Restoran milik Natalie Deewan yang percaya bahwa sisi terindah manusia adalah kedermawanan mengusungkan konsep " all you can it, pay as you wish" Restoran yang membiarkan pelanggan makan sesukanya dan membayar sesukanya yang mampu bertahan dari tahun 2003 hingga sekarang.
Subhanallah."Aku mengundang temanku juga untuk datang kesini, gak apa apa kan?" tanya Nisa.
"Iyah tidak masalah kok"
"Dia juga beragama islam loh" bisik Nisa
"Benarkah??" tanya Aina semangat.
"Yah.. Tapi dia tidak seperti kamu"
"Maksudmu?"
"Pakainannya. Dia tidak berpakaian aneh seperti pakaian yang kamu pakai"
Aina tak berkomentar apa apa ia hanya menundukan kepalanya seolah olah ia merasa sedih atas perkataan Nisa.
"Aina kamu kenapa? Maaf.. Maafkan atas perkataanku aku tidak bermaksud. Sungguh"
"Kenapa minta maaf? Kamu tidak salah Annisa" jawab Aina dengan senyuman termanis.
"Kamu tidak marah?"
"Kenapa harus marah, aku tahu kamu belum faham dengan apa yang aku pakai saat ini"
"Kalau aku ingin tahu tentang islam boleh?"
"Tentu saja"
" apa kau akan memberitahu semuanya kepadaku tentang islam?"
"Insya Allah" jawab Aina sumringah.
"Hay.. Duh sorry yah tadi ada urusan dulu jadi telat deh kesininya"
Tiba tiba seorang wanita berpakaian dengan modis syar'inya datang dari belakang Nisa. Setelah menyamankan posisi duduknya wanita itu kemudian memandang pekat kepada Aina mata tajamnya menembus bola mata indah Aina yang berwarna coklat.
"Apa kau yang bernama Aina?" tanya gadis itu.
"Iya,benar" jawab Aina.
"Hay Aina.. Kenalkan saya Ayse, saya juga muslim sama sepertimu. Asli saya dari Turki"
"Iya saya Aina, salam kenal saya dari indonesia" jawab Aina senyum.
"Glynnis sudah banyak bercerita kepada saya tentang kamu"
"Benarkah?"
"Iya.. Kebetulan saya sudah bersahabat lama dengannya"
"Oh gitu.."
"Saya kesini atas permintaan Glynnis, ada banyak hal yang ingin ia tanyakan kepada kita"
"Oh boleh.. Nisa mau bertanya apa memang? Tanya Aina.
"Nisa?? Namanya bukan Nisa,tapi Glynnis" kata Ayse
"Ini nama panggilan dari Aina" jawab Nisa.
"Oh.. Kalau begitu aku juga panggil Nisa ya"
"Boleh boleh"
"Begini.. Ayse, Aina. aku ingin menanyakan sesuatu apa yang membuat kalian menutup seluruh tubuh kalian. Terutama kau Aina,bahkan bukan hanya tubuhmu yang kau tutup tapi wajahmu juga. Bahkan aku melihat wanita islam lainnya tidak memakai tutup kepala seperti kalian" tanya Nisa.
" islam agama yang memuliakan wanita" jawab Aina singkat
"Maksudmu?"
"Nisa.. Sekarang aku ingin bertanya padamu"
"Silahkan"
"Seandainya aku memberimu 2 buah permen. Kemudian aku letakan diatas tanah, yang satu tidak terbungkus dan dihinggapi oleh lalat dan yang satunya lagi masih utuh dengan bungkusnya. Mana yang akan kau pilih?"
"Ya jelas yang masih terbungkus"
"Nah seperti itu islam memandang wanita. Tidak ada agama kecuali islam yang memuliakan wanita. Dalam islam wanita itu bagaikan ratu. Dihormati dan dihargai"
"Oh begitu.. Aku punya satu pertanyaan lagi"
"Apa itu?"
"Aku tidak pernah melihat Ayse membaca Al-Qur'an seperti yang Aina lakukan. Bukankah itu termasuk ibadah juga?"
"Dari dulu aku menghargai perbedaan kita. Aku selalu membacanya dikala aku sendiri aku tidak mau membuatmu tersinggung" jelas Ayse
"Aisshh.. Coba dari dulu aku mengetahuinya"
"Memangnya kenapa Nis?
"Aku merasa nyaman sekali ketika mendengarkan Aina membaca Al-Qur'an tempo hari."
"Subhanallah.." keduanya memuji nama Allah.. Aina dan Ayse benar benar terharu mendengarnya.
"Oh iya.aku ingin bertanya tentang tutup kepala lagi, boleh?"
"Silahkan" jawab Ayse.
"Kalau orang islam tahu bahwa wanita itu mulia karena menutup Auratnya,lantas kenapa mereka tidak melakukannya? Bahkan yang aku tahu orang Arabpun banyak yang tidak menutup auratnya."
Aina dan Ayse menarik nafas kemudian Aina angkat bicara lagi.
"Hijab !! Banyak sekarang orang mengatakan lebih baik hatinya dulu dijilbabi kemudian baru raganya. Banyak sekali orang mencari-cari alasan untuk menutupi hatinya dulu baru kemudian badannya padahal kalau sampai menunggu seperti itu mau sampai kapan? Karena manusia ini tempatnya khilaf dan salah. Kalau menghijabkan hati dulu sampai kapan? Karena manusia terus berbuat salah terus berbuat salah terus berbuat salah. Ada juga yang beralasan takut tidak mendapatkan pekerjaan, padahal bahwa rezeki itu tidak pernah tertukar. Allah telah memberikan rizki pada masing setiap orang. Allah SWT hanya ingin wanita dimuliakan, Allah hanya ingin wanita dihargai. Allah mencintai kita,saking mencintai kita Allah buat 1 surah khusus didalam Al-Qur'an. Surah An-Nissa. Saking Allah mencintai kita bahkan cara berpakaian saja Allah atur. Memakai jilbab adalah bukti malu kepada Allah, Hijab adalah pakaian orang-orang yang senantiasa mencintai Allah, Hijab adalah pakaian wanita-wanita muslimah yang ingin menjaga kemulian dirinya, Hijab adalah pelindung diri kita untuk menjadi wanita-wanita mulia,wanita-wanita penghuni surga-Nya, insya Allah." jelas Aina.
"Seindah itukah wanita dalam islam?" tanya Nisa
Aina hanya tersenyum manis dibalik cadarnya.
"Apa kau tertarik dengan islam?" tanya Ayse menggoda.
"Entahlah"
"Kami tidak akan memaksamu, kami akan menunggumu" kata Ayse.
"Maksudmu?" tanya Nisa.
"Nanti juga kau akan tahu" jawab Ayse.
********
Alhamdulillah sudah sampai part 5. Jangan lupa votenya ya..hehe.. Mohon di comment supaya tambah semangat ☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Yang Menggetarkan Surga
Random"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu,dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (Qs. Al-Baqoroh ayat 216) Yah.. Hanya kalimat itu yang terus Ai...