Seperti remaja kebanyakan aku merasakan jatuh hati. Tidak secara harfiah, yang organ hatiku jatuh, bukan itu. Melainkan aku jatuh cinta. Ya, cinta. Mungkin bagimu ini hanya menjadi cerita menye-menye ala novel teenlit jaman sekarang.
Terserah padamu ingin membacanya apa tidak, aku tidak mememaksa.
Oh ya, namaku ya? nanti kamu akan tahu sendiri. Aku ini remaja perempuan, dengan sikap ya tidak seperti kebanyakan perempuan sesusiaku. Aku tidak begitu menyukai boyband, genre musikku ya yang enak didengar telingaku. Aku tidak begitu memperhatikan penampilan, aku tidak menyukai baju yang membatasi pergerakanku. Aku tidak pintar, tidak juga bodoh.
Nah itu sedikit sifatku. Sekarang aku ingin berbicara kepada siapa aku jatuh hati. Namanya Abim. Kurasa tak penting memberi tahu nama panjangnya.
Saat itu semester 2 kelas XI. Hari pertama setelah liburan semester. Yang ku ingat, aku duduk di bangkuku bersama teman sebangku ku Diva. Kita ngobrol, tentang film yang baru keluar minggu itu. Seketika kelas hening, ternyata wali kelasku masuk ke kelas. Di belakangnya ada remaja laki-laki yang membututi. Ternyata anak baru, ya anak baru itu Abim. Selagi perkenalan, matanya menyusuri siswa-siswi di ruang kelasku. Saat pandangan kami bertemu, aku tak mengerti mengapa aku merasakan mukaku memerah, hingga air mataku ingin keluar saking panasnya. Jantungku seperti lompat-lompat. Aku yang saat itu memainkan bulpen, bulpenku jatuh. Aku salah tingkah.
Aku yang sering membaca berbagai novel, mengingat deskripsi ini.
mungkin ini yang namanya jatuh cinta? masa secepat ini?
Memang tak bisa dibilang jatuh cinta pada pandangan pertama, karena waktu pertama melihatnya aku tak merasakan apa-apa.
Tapi saat itu juga aku yakin bahwa aku telah jatuh cinta. Bukan cinta monyet yang hanya sebentar itu. Ini benar-benar jatuh cinta.
------
Cerita perdana. 1 bab dibawah 300 kata. Jadi jangan protes ya kalo emang pendek wkwk. Sorry for typos.
Please leave vote and comment.
Regards,
Nin
KAMU SEDANG MEMBACA
366 Days (On Hold)
Teen FictionAkan ku ceritakan kepadamu mengapa aku mencintainya. Walaupun aku tak tahu apa dia mencintaiku juga.