Aku tak tahu sebenarnya dunia teknologi adalah kutukan atau anugerah. Mungkin keduanya.
Yah, aku ini bukan anak gahoel yang suka update path sana-sini, suka nge-tweet yang galau-galau, suka upload my selfieness (ini kata miringku dari selfish, private joke actually,) di Instagram. Ah, jangan-jangan aku ini anak tumblr dengan segala fandom nya? kenyataannya tidak. Atau sering bermain ask.fm? tidak, ask.fm ku saja pertanyaan nya hanya berdatangan dari ask.fm itu sendiri. Menyedihkan? mungkin iya bagimu, bagiku itu adalah anugerah, karena aku ga bakal pusing dengan pecitraan ku di internet. Hahahaha
Aku tetap mempunyai aplikasi-aplikasi chat, seperti line, atau whatsapp, bbm? ya, hanya segelintir orang yang tahu aku pengguna aplikasi itu.
————
"Eh, Ra!" kenapa disaat aku butuh konsentrasi untuk ngerjain pr ku ini, dia muncul.
"Apa Bim?" tanyaku, kepalaku ku angkat agar dapat bertatap muka dengannya, sayangnya ini adalah langkah yang salah besar, karena aku bisa merasakan mataku perih, yang berarti, mukaku merah semerahnya.
"Lagi mau ngerjain pr matematika ya? Gue kira, lu udah ngerjain. Tadi nya mau minjem, hehe," bagus deh dia ga sadar dengan mukaku.
"Gue kira kenapa Bim.. manggil-manggil, kan gue jadi—" segera saja aku terdiam, hampir keceplosan kalau aku sebenarnya mengharapkan lebih.
"Jadi apa?"
"Jadi Wonderwoman."
"Wonderwoman? kok bukan Catwoman aja? kan sekseh." yaampun, ternyata pikiran nya Abim kayak OMES!
"Heh! Pikiran nya ya!"
"Aduh, jangan mukul dong! Eh Ra, gue pikir-pikir Wonderwoman sekseh juga loh!"
"Yaampun Bim, udahlah janga mikir aneh-aneh"
"Oh ya Ra! Tadi gue juga mau nanya,"
"Nanya apa?"
"Si Diva punya SosMed apa aja?" Jleb sekali hatiku ini."Hmm.. banyak, kayaknya semua nya ada, sampe myspace yang jadul juga ada," jawabku, sebenarnya aku risih, setiap dia mengobrol dengan ku, pasti yang ditanya Diva dan Diva.
"Oohhh okeee, nanti gue cari ah. Satu lagi Ra!"
"Hah?" Apaan satu lagi? dikira ini warteg?"Tadi kok muka lo merah pas gue panggil?" Ya Tuhan! Dia sadar ternyata!
"Oh, gapapa, rada marah aja kan konsentrasi nya pecah mau ngerjain pr," tak sepenuhnya aku bohong kan?
"Gausah boong deh Ra. Kalo lu kesel, ekspresi nya pas gue nanyain tentang Diva tuh," Abort,Abort misi gagal! Ketahuan maak!
"TUH BENER KAN? MUKANYA TAMBAH MERAH TUH, BERARTI GUE BENER!" Ditunjuk nya mukaku dengan jari telunjuknya itu, yang membuat mukaku malah tambah merah. Sial.
KAMU SEDANG MEMBACA
366 Days (On Hold)
Teen FictionAkan ku ceritakan kepadamu mengapa aku mencintainya. Walaupun aku tak tahu apa dia mencintaiku juga.