Dari kecil aku hanyalah orang yang pendiam, kecuali jika aku dengan keluargaku atau orang terdekatku, aku senang berceloteh ria. Karena sifat diam ku itu, aku sering mengamati berbagai hal.
Aku akui, ini menjadi kelebihan ku. Pasalnya aku rajin mendengar guru berbicara alias curhat, atau menerangkan materi. Biasanya jika berkesan gaya bicaranya, atau isi yg dibicarakan, bisa kuingat dalam jangka waktu lama. Karena sifatku ini juga, aku menjadi tampungan curhat Diva.
Tapi sejak ada Abim, aku menyesal menjadi pengamat dan pendengar yang baik. Aku senang mengamatinya, sayang dia sering berbicara dengan Diva. Aku senang mendengar suara nya yang halus itu, sayangnya lagi dia mengeluarkan suara halus nya ketika bersama Diva.
--
"Hai Ra," sapa Abim.
"Eh? Hai bim.." Aku kaget dia menyapaku pagi ini. Biar kutebak, mencari Diva mungkin.
"Diva mana ya Ra?" tuhkan benar sudah dugaan ku ini.
"Setahu gue ada rapat dadakan osis ya? kan mau bikin panitia buat acara wisuda nanti," jawabku. Memang wisuda masih lama, bahkan pendalaman materi pun belum jalan, tapi OSIS di sekolahku ini memang kerajinan.
"Yah, padahal tadi mau izin nnti ga bisa ikut kerja kelompok," ucapnya.
Eh, gabisa? baguslah kalau begitu, biar aku ga makin jatuh ke dia.
"Loh? Kenapa?" aku pura-pura kecewa, eh, tapi ini langkah salah, yang ada nanti dia kege-eran lagi.
"Yaaaaaaa, ada masalah dirumah. Gue ga boleh pulang sore-sore banget," karena aku tahu privasi orang lain, dan di matanya terdapat keengganan dan kesedihan saat memberitahuku jadi aku hanya menjawab,
"Oh begitu, yaudah nanti gue bilang Diva, dia pasti ngerti kok Bim, lagi pula kan ini waktu nya 2 minggu. Kalo ada kerja kelompok lagi, lo bisa ikut kan? Masa ga ikut mulu," yaampun mulutku ini, kok jadi cerewet.
"Makasih ya Ra! Iyalah pasti gue ikut kalo kerja kelompok lagi," ucapnya sambil tersenyum, senyum manis yang jarang diberikan ke orang lain. Sudah pasti aku makin jatuh cinta kepadanya karena senyum manis ini. Lagi pula, kenapa kamu harus makin ganteng kalo senyum sih Bim?
KAMU SEDANG MEMBACA
366 Days (On Hold)
Teen FictionAkan ku ceritakan kepadamu mengapa aku mencintainya. Walaupun aku tak tahu apa dia mencintaiku juga.