Rasa.

512 100 37
                                    


WARNING!
DILARANG KERAS MENCEPLAK ATAU MENGCOPY-PASTE CERITA INI. KARENA CERITA INI ADALAH MUTLAK KARYA SAYA SENDIRI.

So?Hargain sedikit karya saya ya. Thanks you❤

Happy Reading{}

*****

"Jaa..Jadii" Ucap Audy terpotong

Kayra POV

"Jadi... Seorang Papa yang selama ini aku banggakan, aku sayangi, dan Papa yang selalu menjadi panutan bagiku, ternyata? Seorang pembunuh Papa kandung ku sendiri? Ini kenyataan yang benar-benar gabakal bisa aku terima dengan akal sehat kak! Demi apapun Alm. Papa Sebastian akan selalu menjadi Orang tua kandung ku, tapi Alm. Papa Seme? Dia juga Papa ku kak, dia yang merawatku sedari bayi. Tapi dia...di..dia juga yang telah membunuh Papa kandung ku Hiks hiks" Lanjut Audy yang mulai menangis.

"Ssssttt, jangan nangis yaa Audy sayang ini semua kenyataan yang memang harus kamu terima. Begini lah adanya dek, dan kamu harus ingat pesan kakak 'Jangan pernah kamu membenci ataupun dendam pada keluarga Seme, karena bagaimana pun juga mereka yang telah membesarkan mu sampai sebesar ini' "Sahut ku pada Audy

Sisi lain diriku menertawakan ku disana.
Hey Kayra! Jangan benci dan dendam dengan keluarga mereka? Ohh lihat dirimu, nyatanya kau sangat membenci keluarga itu. Kau munafik Kayra!

Yaa. Seterah kalian ingin bilang aku seperti apa.

"Aku tidak akan dendam dengan mereka kok kak. Walaupun ini kenyataan pahit untuku, tapi aku akan mencoba untuk menerima semuanya" Jawab Audy padaku

"Hemm. Sorry guys gue ganggu pembicaraan kalian nih, tapi kita udah sampai rumah gue. Jadi Lo Kay? Dan Audy bisa langsung turun dari mobil plus langsung masuk kedalem rumah gue" Ucap Resa disela-sela pembicaraan ku dengan Audy

"Ehh, iya udah sampe. Okey"

Kami berempat pun akhirnya keluar dari mobil milik Davien itu.

"Honey, calon mertua aku ada dirumah? Aku mau pamit pulang dulu?" Tanya Davien pada Resa

"Moomy sama Papi belum pulang kayaknya deh, soalnya mobilnya gaada tuh. Mending kamu langsung pulang aja Hon kasian kan kamu pasti cape" Sahut Resa

"Yaudah aku balik dulu ya Honey, selamat malam" Jawab Davien lalu mengecup dahi Resa

"Selamat malam juga Hon, bayy muchh!"

Batin ku berteriak.
Mereka mesra bukan?
Seharusnya aku juga seperti itu,  dengan seorang lelaki yang memang aku cintai. Tapi apa daya, orang yang dulu pernah kuanggap yang terbaik tapi ternyata bukan dan sekarang semua hanya tinggal khayalan. 'Larka'

Setelah kepulangan Davien, Resa mengajak aku dan Audy masuk kedalam rumahnya.

"Kay, kalo lu masih inget. Disini kan ada 2 kamar tamu jadi lo ama Audy bisa tidur sendiri-sendiri dikamar itu." Ucap Resa

"Hee.. gue inget kok Res, dikit hahaha"

"Okelah kalo gitu, nah kan udah gue kasih tau kamarnya. Btw gue langsung cuss kekamar gue yaw, ngantuk hoamm. Selamat tidur Kayra, Audy" Sahut Resa padaku dan Audy

"Bayy, Selamat tidur juga" Jawab aku dan Audy berbarengan.

Setelah itu, aku dan Audy masuk kedalam kamar kami masing-masing yang sudah ada dirumah Resa ini.
Akupun membuka pintu kamar dan langsung menaiki kasur yang ada dikamar itu, rasanya hari ini sangat teramat melelahkan. Akhirnya akupun lama kelamaan mulai terlelap.

Cahaya Matahari kini mulai masuk kedalam kamar ini, melewati celah-celah hordeng itu. Perlahan mataku mulai terbuka, tapi pagi ini terasa beda. Tidak ada lelaki yang duduk tak jauh dari diriku lalu tersenyum dan berkata 'Selamat pagi beloved. Ayo sarapan' Sungguh, aku merindukan suara itu.

Shit! Kau ini berfikir apa sih barusan Kay? Mikirin lelaki itu? Buat apa sih! Dia itu udah bohongin lo! Dia gapantes buat dapetin hati lo! *Batinku berteriak

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.
Tokk tokk tokk.

"Ouchh. Berisik sekali pagi-pagi begini"

"Kak, kak Kayraa!! Buka pintu kakk. Hello kak.. udah bangun kann?" Teriak wanita yang berada dibelakang pintu itu, dan kujamin wanita itu adalah Audy.

Akupun melangkahkan kaki ku kearah pintu itu dan langsung membukanya.

"Hoaaa. Audy? Kenapa heboh sekali?"

"Kakk, anu itu. Yampunn anu kaa??" Sahut Audy terbata-bata

"Kenapa sih? Cerita coba."

"Itu kak, didepan ada bang Larka. Dan kak Resa lagi halangin bang Larka biar gamasuk nemuin kakak" Jelas Audy

"Apa! Larka? Okkey ayo kita kedepan Dy."

"Tapi kata kak Resa, kakak gausah nyamperin bang Larka dulu"

"Gak. Kakak harus kedepan, dan kamu disini aja jangan ikut kedepan yaa! Awas!"

"Yaudah deh kak"

*****

Larka POV

Aku sengaja mendatangi rumah Resa pagi-pagi buta seperti ini. Kalian pasti bingung kenapa aku bisa tau alamat rumah Resa ini bukan? Yeah hanya untuk mencari alamat saja itu terlalu mudah bagiku.

"Kayy! Kayra please keluar aku tau kamu didalam. Aku mau jelasin apa yang sebenarnya terjadi Kayy!!" Teriak ku didepan rumah Resa

"Duhh Larka! Ngapain lo kesini! Mau bikin Kayra sakit hati lagi? Mati aja lo sanah mending!" Ucap Resa yang kurasa sudah sangat marah itu. Masa bodo

"Gak Res! Gua gabakal pergi dari sini sebelum gue ngejelasin semuanya sama Kayra!"

Lalu tiba-tiba keluar lah seseorang dari dalam rumah itu. Sepertinya orang itu tak asing lagi bagiku, itu? Kayra!

Kami sempat bertatapan cukup lama dengan jarak yang lumayan jauh. Dan pada akhirnya Kayra pun membuang muka dan tak lagi menatapku, Miris.

*****

Selamat malam minggu:v
Author sudah next part,  jangan lupa vote and comentnya❤

*Noviepsptsr

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UnforgattableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang