Hari ini adalah hari pertamaku berada di London. Ini tempat yang sangat asing dan berbeda dengan tempat yang ku huni sebelumnya. Pastinya lebih nyaman di London. Sebelumnya aku berada di USA, Canada. Pastilah orang-orang London lebih sopan. Dan aku berpikir ini akan menjadi tempat nyamanku, bagaimana tidak? Tak ada teknologi di sini. Yak beginilah aktifitas terbaruku mengurus perpindahan sekolah dan harus berberes rumah nenekku yang kau tempati sekarang. Kami bertolak ke London karena ah sudahlah ini tak penting diceritakan..
“Nek, disini nyaman sekali ya beda dengan di USA?” lontar asalanku
“Ah yang benar, kamu saja mungkin yang merasa demikian?” begitu tanggapan nenek.
“Iya nek benar, ini sungguh damai. By the way ayah dimana, nek?”
“Aku tahu itu nak, sudah lupakanlah. Ayahmu mengurus perpindahan sekolahmu”
Ya aku harus menceritakannya, kedua orang tuaku bercerai dan sekarang aku dan saudara kembarku memilih tinggal bersama ayahku dan neneku. Ya inilah kenyataan yang harus aku hadapi, aku harus berpisah dengan ibu karena perilaku bejatnya. Ia menghianati ayahku yang mati-matian mencari nafkah hidup untuk kami. Sunggulah kau tahu saudara kembar dipisahkan BAYANGKAN saja, kau sebagai anak yang terlahir lebih dulu beberapa menit dari saudara adikmu. Kau sekarang tinggal di perdesaan London. Dan bagaimana saudara kembarmu yang bersama ibumu itu, ya dia tinggal di tengah hura kota USA yang gemerlap bukan main, ia mungkin menjadi gadis bersolek nan indah. Jika dijejerkan mungkin kamu terlihat berbeda sekali. Kau tahu? Aku tinggal di desa dan saudara kembarku di perkotaan. Cukup kau ketahui.
“Kau merindukan Valencia, adik kembarmu?” kata nenek tiba-tiba.
“Ya, aku merindukannya, ya itu benar harus kuakui.”
“Valendiva, kau harus bangkit dari ini semua. Walaupun jiwa kalian terpisah kalian tetap merasakan disini.” Nenek pun menunjuk dadaku menyimbolkan hati. Ya Valencia adek kembarku dan Valendiva adalah namaku. Maria Angela Valendiva dan adik kembarku Mariah Angel Valencia hampir mirip memang. Aku, ayah, dan nenekku tak bisa dikatakan kaya raya berbeda dengan ibuku dia seorang aktris terkenal, diva di USA. Tak heran namaku diva ia rupanya berkeinginan menjadikannku diva atau semacam orang yang dikenal dimanapun ia menghirup di udara. Tapi sepertinya kehidupanku berbalikan seratus delapan puluh derajat dengan nasibku sekarang.
*Valencia’s POV
Hah beginilah rutinitasku. Shopping bersama ibu dan…wartawan langsung saja membuti kami tanpa henti mengejar kami. Aku lelah. Capek dengan semua ini. Aku ingin menjadi Diva saja kalau begini. Dia pasti damai di desak nenek Patrecia sedangkan aku? Di setiap langkah aku menapakkan dunia selalu saja disorot oleh kiclapan petir kamera. Ibu tak pernah mengertiku di pikirannya hanya uang uang dan karir dan pacarnya sekarang. Kau tahu? Tak ada list Valencia di list yang ku sebutkan bahkan tak ada Ayah dan Diva disana. Oke tinggalkan ceritaku. Dan beginilah hariku.
“Cia, bagaimana kabar keretakan hubungan orang tuamu?” tanya beberapa wartawan. Aku hanya bisa tersenyum
“Ibu pasti punya jawaban tersendiri, aku hanya bisa pasrah menerima semua ini.” Aku mencoba hati-hati sekali dalam berbicara tak mau kujatuhkan image ku yang telah susah-susah dibangun sebenarnya ini nasihat ibu, jika ku mau aku bisa saja bertingkah layaknya badut.
“Ya benar, lalu bagaimana dengan saudara kembarmu itu Diva itu?” masih saja mencari jawabanku
“Dia baik baik saja bersama ayah. Sudah ya aku harus menyusul ibu.”
“Satu pertanyaan lagi, rumournya kamu aka nada pertemuan makan malam dengan Liam James Payne ya?”
Aku shock, aku tak mengetahui ini. Aku mengagumi sosoknya OH Liam. Ini adalah rencana ibu yang paling aku sukai.
YOU ARE READING
WORLD AND SKY
FanfictionWhen a twin meet her destiny Its so complicated one! When u meet the same face but neither the character...