2. Sudah cukup

454 18 0
                                    

Selamat memembaca.
Budayakan vote sebelum membaca dan komentar setelah selesai membaca.
...........................................................

Kantin

Terlihat rain sedang menikmati makan siang nya, siomay kesukaanya sedang di santap oleh dia. ia berkumpul di kantin dengan sahabatnya, mereka terlihat bahagia saat menceritakan apa yang sudah dilalui nya hari ini, terutama rain gadis tersebut sangat antusias menceritakan rendra, terlihat dia sangat kesal dengan rendra yang selalu mengganggu dia setiap hari, sedangkan sahabatnya hanya tertawa cekikikan.

tiba tiba rendra yang muncul dari belakang cukup menganggetkan,dia datang tanpa permisi " woy! pada ngomongin gue ya, ngaku deh ngaku! orang ganteng mah gini selalu di omongin" rendra berkata dengan pedenya sambil menaikan kerah seragamnya " apasih gajelas, kenapa ya dimana mana selalu ada lo!" rain berkata dengan nada malasnya. kini nafsu makan nya hilang.

sindi dan lia hanya diam tanpa kata, mereka berdua sempat mengusir rendra " ren, plis buat kali ini aja, lo pergi deh. ganggu tau!" usir sindi sambil mengangkat tangannya namun rendra hanya mengangkat halisnya sambil bertolak pinggang
" suka suka gue dong, ini tempat umum kan?" ucapan rendra membuat rain dan kawan kawan nya kesal

namun rendra sempat terdiam saat tatapan rain tertuju padanya, rendra salah tingkah kini ia menundukan pandangan nya. rupanya rain angkat bicara.

" yaudah, biar gue aja yang pergi " rain sudah bangkit dari duduknya, ketika ia akan melangkah, rendra segera menarik tangannya "lepasin! cukup ya ren,kali ini gue udah bener bener muak sama lo!" rain berkata penuh dengan penekanan.
rasanya ia ingin menendang rendra dari muka bumi ini.
kini rendra cukup tau diri, ia berusaha tenang dan tidak terlalu ambil hati dengan perkataan rain.

"duduk dan makan yang tenang! " lalu rendra pergi meninggalkan rain. rain sempat kebingungan dengan rendra. ia hanya berdiri dan menatap punggung rendra sampai pada akhirnya laki laki itu hilang di tengah keramaian.

"kenapa dia? " tanya sindi keheranan "gatau" jawab rain cuek.
" tukan sebenernya rendra itu orang baik, lo nya aja kali yang terlalu cuek sama dia" jelas lia sambil memasukan sesendok batagor ke mulutnya.
rain "hati orang siapa yang tau lia" kata nya masih dengan wajah bingung.

"tadi dia baik dan bersikap manis sama gue, tapi gatau kan jebakan apalagi yang lagi dibuatnya" rain berkata sambil sesekali celingak celinguk melihat keadaan.
"tapi kita kan gaboleh suudzon sama orang,lagian bagus kan kalo misalnya rendra jadi baik sama lo" ucap sindi.

kini mereka melanjutkan kembali makan nya.

"wey bro! dari mana lo? " tanya bima yang sedang makan cuanki di warung bude. "kantin" jawab rendra cuek
"napa lo? badmood banget kayanya" tanya nya lagi.
" gue gabisa diginiin!" rendra menjawab dengan nada dramatisnya di tambah tangan kanan nya menyentuh dada seperti orang yang baru patah hati.

"jijik anjeng" bima yang melihatnya seakan akan ingin melepar rendra dengan bungkus rokok yang ada di hadapanya. " hahaha sellow aja man! " kini rendra tertawa dan bangkit dari duduknya. ia terlihat menghampiri bima "asli inimah gue gabisa diginiin, tiba tiba jantung gue deg degan kalo deket dia" rendra mencoba menjelaskan apa yang ia rasakan. "dia siapa?" tanya bima kebingungan " rain " mendengar rendra mengucapkan nama itu tiba tiba saja bima langsung mendekat "lah emang selama ini lo suka sama dia kan? " tanya bima dengan nada santainya. "tapi ini beda! " jelas rendra. "ya bagus! jadi lo ga gangguin dia lagi dong"
"tapi bim, masalah nya dia pasti benci banget sama gue" kini rendra seperti menyesali semua perbuatanya terhadap rain. ia menundukan kepalanya sambil sesekali mengacak rambutnya frustasi.

" apa yang harus di sesali?"

" baru kali ini gue merasakan sensasi yang berbeda tiap kali liat dia"

Wrong Love ( MASIH REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang