4. Sudah mulai mencair

209 10 0
                                    

Selamat membaca
Budayakan vote sebelum membaca dan komentar setelah selesai membaca.
...........................................................


Mingu di Bandung kali ini sangat cerah,  namun raina mengahabiskan waktunya hanya untuk tidur. bahkan untuk mandi sekalipun raina harus mengumpulkan niatnya berjam jam.

" De, beliin mama gula putih sebentar" teriak mamanya dari dapur

rain yang sedang tiduran terlihat terganggu namun apa boleh buat daripada nantinya di kutuk, mending ia mengikuti kemauan mama nya itu.
" males mah, aku belum mandi ini " teriaknya dari ruang tv

" sebentar atuh de,  ini mama mau bikin teh manis "

rain kini bangkit dari sofa nya, ia dengan malasnya pergi ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan menyikat gigi

kini wajahnya polos tanpa polesan apapun, bahkan jika di lihat lihat raina seperti orang sakit.

" mana uangnya mah? " tanya rain sambil mengambil kunci motornya.

" beliin gula sama terigu ya de" ucap mamahnya sambil memberikan uang 50.000 an pada raina.

"iya" raina mengangguk mengerti.

Raina sibuk mengeluarkan motornya, tak lupa helmnya ia pakai.

kini ia melaju bersama motor matic nya pergi ke mini market yang berada di luar komplek rumahnya.

Sesampainya di tempat tujuan, raina yang masih menggunakan baju tidur dengan santainya memasuki mini market, ia tak mau berlama lama,ia segera mencari barang yang akan di belinya dan pergi menuju kasir untuk membayar semuanya.

Setelah selesai, ia segera ke parkiran untuk mengambil motornya.

" mang 1000 aja ya, gada lagi uangnya" raina memberikan uang seribu rupiah ke tukang parkir.

saat raina akan men starter motornya terdengar dari kejauhan segerombolan anak anak yang sedang tawuran, mereka saling mengacung ngacungkan benda benda tajam di tangannya, ada yang membawa parang, samurai, pisau hingga gir motor sekalipun dibawa.

raina yang ketakutan hanya diam membeku di tempatnya, sampai akhirnya tangan nya ditarik oleh laki laki ber-hoddie serba hitam. raina kini benar benar ketakutan, ia berjongkok dengan laki laki itu di sebuah gang sempit, sedangkan diluaran sana anak anak yang sedang tawuran terus mengadu kekuatannya satu sama lain.

" suttttt " laki laki itu menempelkan jari telunjuk di bibirnya, lalu ia membuka hoddie nya.

" rendra!" ekspressi wajah raina berubah, ia kaget bukan main, bagaimana bisa ia berada di tempat ini tiba tiba.

"jangan berisik, nanti gue jelasin semuanya!" jelas rendra pada rain

terdengar suara sirine polisi,kini para anak anak yang sedang tawuran kabur melarikan diri. ada yang tertangkap dan ada juga yang berhasil kabur.

saat keadaan sudah aman, rendra dan raina keluar dari tempat persembunyian nya.

" ren, pelipis lo berdarah, bibir lo juga!lo ikut tawuran ya?! " nada bicara rain kelihatan sangat khawatir.
" ah ini, gapapa!" dengan entengnya rendra menjawab seperti itu.

"motor lo mana?"tanya rain

"dikostan temen"

" yaudah,lo ikut dulu kerumah gue!" raina segera mencekal tangan rendra, rendra sempat bingung namun dia juga senang sudah di perhatikan raina.

Wrong Love ( MASIH REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang